7. MELEKATKAN

42 6 21
                                    

Ada banyak legenda tentang pantai selatan. Konon, ada dua tokoh tersohor yang disebut sebagai Ratu Laut Selatan. Sebutan ini merujuk pada Kanjeng Ratu Kidul dan Nyi Roro Kidul, tokoh yang sangat populer di kalangan masyarakat Pulau Jawa dan Bali. Banyak mitos beredar di kalangan masyarakat bahwa Ratu Kidul sering meminta korban dengan mengerahkan ombak dahsyat. Mitos yang mengarah pada kearifan lokal.

Tapi bukan sebuah kearifan yang Al kecil rasakan. Masih teringat jelas dalam benak Al. Tubuh laki-laki nomor satu dalam hidupnya itu dibungkus kantong berwarna oranye. Ayahnya ditemukan tidak bernyawa di dalam goa batu di tengah Pantai Watu Leter, pantai yang masih dalam garis pantai selatan. Tubuhnya baru ditemukan dua hari pasca hilang diseret ombak pantai. Sebuah kenyataan di balik ketidakpulangannya.

Kata warga sekitar, ada beberapa anak kecil yang sedang bermain di tepi pantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kata warga sekitar, ada beberapa anak kecil yang sedang bermain di tepi pantai. Saat semburat senja memerah membelah langit, dua orang anak menuju pantai yang telah pasang, mengambil bola sepak mereka. Sayangnya ombak deras di tengah senja yang harusnya indah, berubah jadi sinyal malapetaka. Dua bocah tersebut terseret air laut dan Ayah Al datang sebagai pahlawan. Laki-laki itu berhasil menepikan dua bocah tadi. Namun naas, Ayahnya yang malang terseret ombak yang berderu. Hanya tubuhnya yang sudah dipatuk ikan dan kenangan serta nasihat hidup bermakna yang kini tinggal kenangan yang Al simpan.

Keluarga Al juga tidak merasa punya hak untuk menuntut kedua bocah yang luar biasa sembrono bermain bola di pesisir pantai saat pasang. Lagipula, Ayahnya sendiri selalu mengingatkan bahwa segala keputusan kecil dalam hidup punya risikonya sendiri-sendiri. Mungkin keputusan Ayahnya sendiri untuk berbuat baik itulah yang menyisakan risiko yang harus dibayar.

Ternyata, berpelukan dengan senja di tepi pantai dengan hembusan halus sang bayu, apalagi diiringi musik dari deburan ombak yang datang dan pergi, tidak selalu indah. Keindahan yang berlebihan seringkali berujung kenestapaan. Manusia mungkin terlalu mudah dibuat kagum oleh hal-hal yang agung. Lalu dalam sekejap lupa bahwa ada kemungkinan untuk dilempar ke tanah, kemudian terlambat menyadari bahwa ada banyak rasa sakit dari bunga tidur yang harus ditanggung. Sejak saat itu, pantai dan senja adalah kombinasi berujung mimpi buruk yang selalu ingin Al hindari.

***

"Si eneng, hobi ngelamun ya?"

Al terhenyak dari tempatnya. Dadanya bergemuruh karena kaget, namun sebisa mungkin ia kontrol ekspresinya. "Hobi ngagetin ya?" ucap Al membalas.

"Hehe, mau pesan apa?"

"Milkshake strawberry," jawab Al singkat.

Bintang membalikkan menu halaman per halaman sambil meneliti apa menu yang cocok untuk melengkapi pesanan gadis di depannya.

"Oke. Mbak, saya pesan risoles mayo. Satu aja ya, biar romantis. Jadi sepiring berdua."

"Lalu milkshake strawberry satu, yang manisnya nggak kebanyakan karena mbak di depan saya udah manis...."

Nuansa SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang