BAB 1

98 13 1
                                    

BUKAN PERNIKAHAN IMPIAN


BAB 1 – MAYA NESTIADI PRATIKNA

AUTHOR POV

Maya Nestiadi Prakirna seorang gadis yang masih berumur dibawah 20 tahun, bahkan masih sangat belia. Usianya baru saja menyentuh 18 tahun, belum lulus sekolah dan bahkan dia tidak pernah memikirkan bagaimana pernikahaanya pada masa depan. Untuk saat ini dia menjalani hidupnya sebagai seorang model, dengan dikaruniai tinggi badan diatas 170cm, rambutnya ikal, hitam dan lebat serta kulit yang putih dan bersih, dia telah mengisi layar kaca dan bahkan majalah remaja dengan kemolekan badan serta senyumannya di media massa.

Tapi satu hal yang masih membuat seorang Maya kosong dan bukan mahluk yang tepat untuk bahagia adalah karena orang tuanya yang telah berpisah pada saat dia manyentuh usia pubernya 14 tahun. 4 tahun lalu. Pertama kali saat dia baru merasakan yang namanya kram diarea perut dan nyeri diarea kewanitaan. Kini ayahnya telah menikah lagi dan ibunya masih memilih sendiri dengan dirinya. Maya paham bahwa kedua orang tuanya berpisah karena tidak ada lagi suatu “rasa” diantara mereka.

“Mama sama Papa udah tidak bisa hidup bersama lagi, tapi kamu dan Dirga jelas masih jadi hal utama yang kami sayangi, kami ga akan tinggalin kalian sendirian meskipun jalan kami sudah tidak sama lagi.” Itulah sepenggal kalimat yang dia ingat keluar dari bibir sang Ibu.

Dengan terjadinya perpisahan antara orang tuanya Maya memilih utuk hidup sendiri tanpa izin dari orang tuanya jelas. Maya menganggap dia telah dewasa 17 tahun bukanlah usia yang kecil orang tua luar negri saja sudah meninggalkan anaknya saat 17 tahun, jadi apa salahnya untuk menentukan hidup sendiri tanpa memperdulikan izin suatu orang tua lagi.

Maya bukan bertindak egois, dia paham Mama dengan Papanya pasti akan marah, tapi Maya yakin inilah pilihan dia yang paling benar dan paling aman. Dan sekarang disinilah Maya, berada disekolah swasta internasional tapi masih tetap dibiayain oleh Papanya dan Maya telah tinggal sendirian di apartemen pribadinya.

Papanya seorang produsen tekstil dan menikahi wanita dewasa berumur 35 tahun-an seorang wartawan dalam stasiun TV swasta, Mama kandungnya merupakan seorang announcer berita cuaca dan demografi setiap malam. Bukannya Maya kekurangan kasih sayang orang tua tetapi sejak dulu, Maya memiliki seorang Dirga Kusuma Pratikna satu-satunya kakak kandung yang Maya miliki. Maya dan Dirga memang lebih akrab oh bukan akrab tapi lebih seperti nyaman daripada kedua orang tuanya yang cukup kaku.

Sejak Dirga telah pergi menuntut ilmu di Jerman membuat Maya terasa kosong saat berada dirumah dan lebih yakin dengan keputusannya untuk tinngal sendiri.

Hari ini setelah pulang sekolah, Mamanya menelepon untuk Maya pulang kerumah Papanya karena ada suatu pembicaraan yang mereka perlu bicarakan katanya. Tidak biasanya Mamanya menelepon pulang karena suatu pembicaraan. Maya yakin ini pasti ada alasannya.
Jangan sampai ini kejadian yang ngebuat gue mengumpat! Ungkap Maya dalam hati.

BUKAN PERNIKAHAN IMPIANWhere stories live. Discover now