❝You and I both have to hide❞
M/M | HURT/COMFORT | VIOLENCE | MATURE | SMUT | 21+
Taeyong dan Jaehyun harus menyembunyikan hubungan mereka dari keluarga masing-masing juga publik. Jung dan Lee famili terkenal tidak akur sejak perusahaan Heaven Enter...
Namun bukannya menuruti perkataan Taeyong agar ia segera turun dari mobil, Jaehyun justru bangkit dari posisinya, duduk santai seraya menatap si lelaki manis lekat-lekat.
"Terima kasih," Ucap Jaehyun.
Sang wakil CEO LT Entertainment sontak menautkan alis. Menghentikan aktivitasnya yang sedari tadi sibuk menarik paksa lengan Jaehyun. Ia membuka mulutnya, hendak bertanya maksud dari ucapan Jaehyun barusan. Namun sebelum ia mengucapkan sepatah kata, si lelaki berlesung pipi justru menarik lengannya hingga mau tidak mau ia lantas ikut masuk dan duduk pada jok belakang.
"Apa yang kau lakukan?"
"Memeluk kekasihku." Jawab Jaehyun lalu terkekeh.
Ia mendekap erat tubuh Taeyong dengan wajah yang ditenggelamkan pada pundak lelaki manis itu. Menghirup aroma vanilla yang masih sangat kuat meskipun ia yakin sang pujaan hati belum mandi sore tadi.
"Kubilang aku bukan kekasihㅡ"
"Maafkan aku." Kata Jaehyun hingga ucapan Taeyong terpotong. "Maaf, Taeyong."
Mendengar suara si lelaki berlesung pipi kian lirih, Taeyong lantas melepas dekapannya. Ia beralih menatap heran pada raut wajah Jaehyun yang tiba-tiba berubah menjadi sendu. Padahal belum beberapa menit berlalu sejak wakil CEO J Nations itu mengerling dan menatapnya dengan raut mengejek saat ia tak mampu membuatnya turun dari mobil.
"Maaf untuk apa? Karena kau membela penyanyi kesayangan mu di depan Ayahku?" Cerocos Taeyong lalu menghindari kontak mata dengan lelaki disampingnya.
"Bisakah kita melupakan masalah pekerjaan untuk saat ini, Tae?" Pinta Jaehyun lalu menunduk.
"Aku hanya ingin berbicara tentang hubungan kita sekarang." Sambungnya. "Aku ingin meluruskan semuanya."
Taeyong berdeham. Nada suara Jaehyun terdengar lebih serius dari biasanya. "Lalu untuk apa kau berterima kasih lalu mengucapkan maaf?" Tanyanya tanpa menoleh sedikit pun pada wakil CEO J Nations itu.
"Aku berterima kasih karena kau masih peduli padaku." Jaehyun menggengam jemari Taeyong, mengecup punggung tangannya sejenak sebelum kembali bersuara.
"Padahal aku tahu, kau mungkin masih sangat kecewa karena waktu itu aku sempat menyetujui perjodohan bodoh yang ingin dilakukan orang tuaku tanpa memberitahumu terlebih dahulu."
Jaehyun menarik napasnya dalam-dalam. "Tapi aku sama sekali tak bermaksud berpaling darimu, Taeyong. Aku justru menerima perjodohan itu karena kupikir... Setelah menikahi wanita pilihan orang tuaku, aku bisa pergi dari jeratan masalah rumit diantara mereka."
"Aku berpikir untuk memutuskan hubungan dengan istriku nanti lalu mengejarmu hingga ke Amerika." Sambung Jaehyun.
Taeyong melebarkan matanya tak percaya. Mulutnya telah setengah terbuka namun ia tak mampu berkata-kata kala melihat Jaehyun menitikkan air mata.
"Tapi aku kemudian kembali sadar, Taeyong. Ibuku dan Ayahmu menderita karena masing-masing pasangan mereka melakukan hal serupa." Jaehyun menggigit bibir bawahnya sejenak.
"Dan aku tidak ingin kita berdua menjadi penerus mereka... Para pengkhianat." Katanya. "Aku sudah melihat betapa menderitanya Ibuku, juga begitu bencinya Ayahmu dengan Ayahku. Aku tidak ingin hal yang sama terjadi pada wanita lain karena ulahku."
Taeyong menipiskan bibirnya. "Lalu?"
Jaehyun memeluk tubuh Taeyong dari samping, mendaratkan kecupan singkat pada pipi si lelaki manis lalu berbisik. "Aku tidak ingin mengakhiri hubungan kita." Ia menyandarkan dagu pada pundak sang wakil CEO LT Entertainment.
"Sudah cukup kau membuatku tersiksa dua tahun terakhir ini. Aku tidak sanggup lagi, Taeyong. Rasanya sangat sakit." Ia menambahkan dengan suara yang terdengar nyaris hilang.
Taeyong menoleh, tatapannya bertemu dengan manik cokelat gelap Jaehyun yang telah sembab. Ia menghela napas lalu bergumam. "Aku membencimu," Sebelum memagut bibir lelaki berlesung pipi itu dengan rakus.
A/N : Thanks for reading♡
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.