#11

134 7 0
                                    

Di perjalanan mereka tidak ada yg membuka pembicaraan hanya ada hembusan angin yg mereka dengar dan tiba tiba raka membuka pembicaraan sambil fokus mengendarai motornya

"Emm lo ko diem aja stupid?tanya raka

Tapi risa tidak menjawab tapi itu yg raka pikirkan hal wajar bisa saja risa tidak mendengar pertanyaan karena kebisingan di perjalanan ia mencoba memanggilnya

"Ris"

"Ris"

"RISA SUMPAH LO BUDEG YAH"geram raka

"Oh"singkat risa

"Memang bangsat lo yah"kesal raka

"Bodo, bisa diam gak sih loh fokus aja tuh ke depan"ketus risa dibalik helmya

"Fokus ke depan apa nih fokus buat menantap masa depan kita gituh"goda raka yg sedikit menoleh ke belakang

Risa memukul helm raka oleh tanganya sampai si empu meringis kesakitan karena risa memukulnya tidak dengan perlahan"BACOT LU BANGSUL"

Ia mulai melihat kedepan lagi"Njir lo mukul helm gue gak kira kira yah lo emng pala gue ini besi njing"ucap raka  yg sibuk mengelus ngelus helmnya

"Salah lo sendiri banyak bacot"

Tapi raka tak mempedulikan ucapan risa lagi tapi dia masih tetap setia untuk menggombali risa yg gombalannya menirukan seorang dilan

"Ris cita cita kamu pengenya jadi apa?tanya raka ala ala dilan

"Kepo"ketus risa

"Kalau aku menikah denganmu" balas raka

"Gak nanya sumpah"

"Emm ris jangan bilang ke aku kalau ada yg menyakitimu nanti besoknya orang itu akan hilang"

"Nya heeh hilang da dihakan ku sia"ucap risa dngan logat sunda yg kasar

Artinya th (ya iya hilang da dimakan sama kamu)buat yg gak ngerti sunda :)

"Waduh bahasa mana tu aeng teu ngarti"

"Oh kitu nya"

"Yeh atuh maneh mah naon nya"ucap raka yg so so an pake logat sunda

"Apasih gak nyambung kalau gak bisa diem jangan banyak bacot" dingin risa

"Yaya terserah lu aje bangbang" kata raka

Tak lama raka memberhentikan motornya di sebuah danau kecil tapi suasananya sangat sejuk dan nyaman

Mereka berdua turun dari motornya dan mulai berjalan mendekati danau tersebut

"Wohhhh indah bangett danau nya"senyum risa pada raka

"Gak ush senyum senyum gitu ngeri ngeliatnya"

"Lo gak liat kalau gue lagi senang hah"geram risa

"Oh"singkat raka yg mulai kembali fokus pada pemandangan yg selalu ia lihat jika dia merasa sedih

"Rak ko gue baru tau yah ada tempat senyaman ini"ucap risa sambil fokus ke pemandangan yg ia lihat dari tadi

"Yah namanya juga cewe taunya mall,bar,club"sindir raka

"Eh sorry yah gue gak suka tempat kaya gituan" kesal risa

"Eh tunggu kan gue bilangnya cewe yg berarti cewe kan banyak bukan lo doang lo aja yg kesindir"ujar raka

"Ihk lo nyebelin dehhh" ucap risa sambil memukul mukul lengan raka sedangkan yg di pukul mukanya tetap datar

Tiba tiba raka menarik pinggang risa dan mendekatkan mukanya ke risa sampai muka mereka tidak ada jarak sedikitpun

"Jantung gue anjirr kenapa ini tiba tiba berdetak kencang gini batin risa

Risa memejamkan matanya lalu tiba tiba hushhh

Raka meniup muka risa dngan lembut dan mulai melepaskan lingkaran tanganya yg masih setia memegang pinggang risa" lo kenapa pasti lo mikir yang aneh aneh yah"curiga raka

"Nggak apaan si lo"protes risa

"Hmm apa hayohh" goda raka

Pipi risa sudah merona dan ia reflek menutupi kedua pipinya

"Gak ush ditutup kali tuh pipi bapau udh keliatan merah ko"

Risa membalikan tubuhnya dan segera berlari karena sudah tidak bisa menahan rasa malunya lagi

"Anjir tuh kuya main ninggal ningalin aja"

"Eh tunggu stupid"teriak raka sebelum pergi ia menoleh sebentar ke danau tersebut

"Aku akan selalu merindukanmu"senyum tulus raka
~~~

Rindu


Yg baik vote and coment yah:( maaf kalau ceritanya garing atau biasa saja dan kalau update lama tapi semangatin aja author nya agar bisa melanjutkan part selanjutnya okyy :v

Hate Being LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang