"Hm. Apa?" Seperti biasa, Rendy akan ngomong seperlunya.
"Sejak kapan lo ngikutin gue?"
"Ge-er banget. Gue ga ngikutin lo ya."
"Masa?"
"Ck . Terserah lo deh."
"Dingin banget sih, lagi kemarau juga."
"Lo yakin udah sembuh?" Rendy tidak menanggapinya, dia malah mengajukan pertanyaan yang membuat Tea langsung mengangguk.
"Masih lemes gitu."
"Lemes bukan berarti sakit."
"Masa? Coba gue cek." Berikutnya Rendy memaksa Tea untuk menghentikan langkah, kemudian meletakkan satu tangan nya pada kening Adrastea---memeriksa suhu tubuh cewek itu.
"Normal." Kata Rendy lalu menarik tangan nya lagi.
"Masih pusing?"
"Hah?" Hanya itu yang bisa Tea keluarkan dari bibirnya setelah diam cukup lama karena terkejut akan perlakuan Rendy.
Rendy menghela napas lalu mengulangi lagi perkataannya. "Lo masih pusing?"
"Hah?"
"Ck."
"Gue tuh shock banget lo jadi perhatian gini." Rendy berdeham seraya menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal.
"Hng--"
"Nggak usah malu kali, itu bagus banget! Perubahan baik. Pertahanin, oke? Terutama ke gue yang sering jadi partner lo!" Tea melihat senyuman Rendy terbit walau hanya sedikit dan beberapa detik.
"Lo bisa senyum Ren?!"
"Ck." Rendy langsung bete lantas lanjut melangkah lagi dan Tea menyusul dibelakang sambil terus menggoda.
Asal tahu saja, Rendy itu orang yang irit senyum, minim ramah sama orang-orang padahal sebenarnya dia baik banget kalau sudah kenal dekat. Jadi, bagi Tea yang sudah cukup mengenal jauh karakter Rendy, itu adalah kesempatan bagus buat meledek.
"Oh iya gue lupa--" Rendy berbalik tiba-tiba hingga tanpa sengaja tubuhnya berbenturan dengan jidat Tea yang ada dibelakang nya.
"Aduh!" Tea meringis sambil memegangi jidatnya.
"Sorry, sakit ya?" Tea merengut seraya menatap Rendy tajam.
"Pake nanya lagi!"
"Coba sini gue--- jidat lo sampe merah. Ikut gue."
"Kemana--"
"Just follow me!" Pangkas Rendy lantas menarik Tea untuk mengikuti langkah nya.
***
Bali.
Jika banyak orang mendengar kota itu disebut, maka sebagian besar jawaban nya adalah pantai yang indah.
ŞİMDİ OKUDUĞUN
Me vs Papi
RastgeleKisah sederhana namun rumit dari mereka yang menjadi satu-satunya. Tentang Asterion Helios yang menjadi orang tua tunggal dan anak semata wayang nya, Adrastea. Karena sebenarnya menjadi satu-satunya itu tidaklah mudah. • Publish awal pada 2019. • P...
Jealousy
En başından başla