5.

3K 295 131
                                    

 

🔉ATTENTION!! AWAS TYPO!!
Dont Forget Click ⭐ & 💬

Enjoy and Happy reading😘🍸

Selesai mengajar di rumah eunha. Jungkook tidak langsung pulang. Tadi dia sempat mampir ke sebuah kedai bakso ikan, mengisi perut sebelum ia melangsungkan rencananya malam ini. Hingga sampai pukul 23 dini hari. Ia sudah berdiri di depan sebuah klinik.

  Berdiri di balik sebuah pohon pinus besar. Jungkook Mengenakan maskernya. Mata tajam nya terus melirik ke arah pintu utama klinik itu, menunggu seseorang keluar dari sana.

  Seperkian menit berlalu, sosok yang di tunggu-tunggu itu pun keluar. Tampak di kepala orang itu terlilit perban akibat ulah jungkook yang memukul kepala bagian belakangnya.

  Hanbin masih merasakan nyeri dan pusing di bagian kepala. Untung saja dokter tidak mendiaknosis dirinya gagar otak, atau lebih parah ia terkena Amnesia.

  Ia mengutuk seseorang yang sudah berani memukul kepalanya begitu saja. Dan menggagalkan kegiatan nya yang akan bermain bersama seorang gadis paling manis sesekolah, tempat lama nya bekerja.

Tidak mungkin ia pulang membawa kabar buruk, di tambah dirinya yang kini merasa frustasi. Ia memilih untuk pergi ke sebuah klub malam Low Budget.

  Hanbin mengecek amplop berwarna coklat di dalam tasnya saat berjalan menuju klub tersebut.

"Aish! Orang itu bahkan hanya memberi uang pesangon ku sedikit. Dasar pelit!" Gerutunya. Ia di pecat oleh baekho bukan serta merta membawa tangan kosong. Baekho memberikan uang saku sebanyak 500 ribu won untuk hanbin.

  Bangunan klub malam itu terlihat. Senyum semerkah menghiasi wajah hanbin. Akhirnya ia bisa menghilangkan rasa frustasinya ini.

  Namun, belum sampai hanbin di sana.mulut hanbin di bekap oleh seseorang sehingga ia tak sadarkan diri.

  Saat membuka mata, hanbin berada di sebuah ruangan kosong hanya ada sebuah penerangan dari sebuah api unggun yang membuat tempat ini tidak begitu gelap.

Ia sadar, saat akan bangun dari posisinya ternyata tangan dan kaki terikat kuat dengan tali tambang.

  Hanbin mencoba melepas ikatan itu. Tak jauh, tas miliknya tampak tergeletak rapi.

"Ya! Pengecut! Apa urusanmu denganku! Lepaskan aku atau-" pekikan amarah hanbin terpotong saat ia menangkap sebuah suara.

"Atau apa? Apa yang bisa kau lakukan dengan kaki dan tangan yang terikat itu?!" Seseorang datang seperti menembus kegelapan di depan nya. Terlihat tangan orang itu membawa sebuah pisau lipat.

"Lama sekali kau tidur. Lihatlah sekarang sudah pukul 1 pagi!" Sambungnya semakin mendekat ke arah hanbin

  Hanbin terdiam, namun di lain sisi ia geram dan marah. "Siapa kau? Bila kau adalah orang suruhan dari Bobby. Aku akan membayar semua hutang-hutangku! Jadi ku mohon, bebaskan aku sekarang!" Seru hanbin berupaya memberontak.

  Orang itu dengan cepat mencengkram dan menarik rambut hanbin yang mulai memanjang. Tatapan tajam nan mengerikan itu menusuk ke indra hanbin.

"Kau pikir aku seorang linternir!? Aku tidak peduli tentang hutang2mu itu! Dan jangan membentakku bila kau tidak ingin mempercepat kematianmu itu!" Ucap dingin orang itu. Kemudian melepas cengkraman nya dari rambut hanbin secara kasar.

  Orang itu mengambil tas hanbin, mengeluarkan sebuah amplop Coklat lalu mengeceknya .

"Ya! Jangan ambil uangku. Hanya itu yang ku miliki sekarang" Teriak hanbin.

Jeon Saem ; JJKWhere stories live. Discover now