1

6.4K 375 149
                                    

  Pukul 8 pagi, seakan sebagai bel untuk seorang pria berusia 27 tahun itu mulai berperan dalam profesinya.

  Pria itu terlihat telah rapi menggunakan jas hitam polos di padukan dengan celana panjang senada, jangan lupa kemeja putih dan dasi hitam yang terlilit rapi di kerah. Outfit yang lumrah untuk seorang pekerja.

  Tak lupa, sebuah tas kantor berbentuk kontak yang selalu ia bawa saat bekerja. Pria itu menuruni tangga menuju ruang utama. Sebelum itu, ia harus berpamitan dengan saudaranya.

Bahkan ia tidak tau apakah saudaranya itu sudah pulang atau belum dari semalam.

  Matanya melihat sebuah sepatu yang biasa di pakai oleh saudaranya di depan sebuah pintu menyambungkan ruang bawah tanah. Ruang privasi bagi kehidupan mereka. Sebenarnya ia tidak sudi memasuki ruangan itu kembali, ruangan yang tidak pernah ia gunakan lagi setelah 9 tahun belakangan. Ruangan itu di gunakan untuk sesuatu yang tidak bisa di terima oleh orang akal sehat.

  Bau anyir menusuk penciuman pria itu saat memasuki ruangan tersebut. Untung pria itu sudah terbiasa.

Ia melihat saudaranya tengah asik melakukan rutinitasnya, sepertinya ia mendapatkan mangsa baru lagi semalam.

"Jangan lupa membeli kubis saat pulang" suara itu berasal dari mulut saudaranya

  Pria itu memfokuskan penglihatan nya ke arah sebuah kursi, ia melihat seseorang yang terduduk kaku di sana, sebuah goresan juga sangat tampak di tubuh orang itu.

"Younghoon?" Batin pria itu.

  Orang yang terduduk kaku di kursi tadi, menampilkan ekspresi panik bercampur takut saat melihat pria itu. Orang itu membrontak dan berteriak "Tolong aku!! Jungkook-ah, tolong lepaskan aku!" Pekik orang itu.

  Pria yang bernama jungkook itu terkaget "Ya! Kau apakan teman ku?! Lepaskan dia!" Tanya jungkook kepada saudaranya yang sibuk mengasah 2 pisau.

"Bukan urusan mu. Pergilah berkerja, bocah!" Ucap saudaranya itu, menatap jungkook dengan tatapan mengejek.

  Jika saja pengingat bus tidak menyala, mungkin jungkook akan beradu argumen dengan saudaranya itu.

"Maafkan aku" ucapnya ke arah orang yang bernama younghoon itu. Lalu jungkook pergi cepat dari ruangan itu.

Setelah sampai di pemberhentian bus, jungkook harus berjalan selama 5 menit ke tempat kerjanya. Untung saja ia selalu membawa payung, jika tidak, bisa di pastikan ia akan kehujanan.

Sebuah insiden kecil terjadi  saat ia berjalan di tengah hujan. Terlihat 3 anak-anak menggunakan seragam SMA yang di lapisi jas hujan tampak kompak membawa keranjang berisi jeruk, namun naas, salah satu keranjang dari 3 anak itu terjatuh hingga semua jeruk terjatuh.

  Jungkook berinisiatif membantu mereka, karna beberapa jeruk bergelinding ke arah nya.

"Kan sudah ku bilang berhati-hati, dasar pria lemah!" Sarkas seorang gadis yang menggunakan jas bening berwarna biru.  Gadis itu juga tengah berusahan mengumpulkan jeruk yang terjatuh.

"Gwenchana, selama paman ku tidak mengetahuinya, semua aman" Sambung seorang gadis berambut coklat panjang

Seorang remaja pria menghampiri jungkook "Maaf merepotkan Ahjussi. Boleh ku ambil?" Ucap remaja itu kepada jungkook.

Jungkook menyerahkan 6 buah jeruk ke arah remaja itu, saat remaja itu berniat pergi, jungkook menahan nya "Bukan kah kalian seharusnya berada di sekolah jam segini? Kalian membolos?"

"Kami membolos atau tidak. Itu bukan urusan ahjussi. Kajja, jaehyun-ah" yang bicara itu bukanlah remaja pria tadi. Melainkan seorang gadis berjas hujan berwarna biru bening yang tiba-tiba datang.

Jeon Saem ; JJKWhere stories live. Discover now