"Kau mencintainya Jiminie. Kenapa kau tidak bisa menyadari perasaanmu sendiri sejak awal? Kau menangis, hatimu sakit saat kau melihat Yoongi Oppa bersama wanita lain. Bicarakan semuanya pada Yoongi Oppa dan jujurlah juga padanya. Perbaiki yang masih bisa diperbaiki Jiminie." Ucap Taehyung.


"Sudah jangan menangis lagi. Lepaskan ShinWon dan mulailah hidup baru dengan Yoongi Oppa. Kita tidak boleh mengulang lagi kesalahan kita dan harus mulai terbuka tentang apapun pada pasangan kita." Ucap Seokjin sambil menyeka air mata Jimin dengan ibu jarinya.


Taehyung tersenyum. Akhirnya sahabat-sahabatnya ini bisa sadar dari kesalahannya dan bisa mengambil pelajaran berharga dari perbuatan mereka.

"Ah mungkin hanya aku yang bernasib kurang beruntung." Batin Taehyung lalu tersenyum kecut.














Setelah menemui para sabahatnya, Taehyung kembali ke kantornya.

"Selamat siang Jaksa Kim." Sapa salah satu staff yang berpapasan dengan Taehyung.


"Selamat siang." Jawab Taehyung ramah dengan senyum yang melekat di bibirnya.


Saat hampir sampai ruangannya, Taehyung melihat seseorang sedang memunguti kertas yang berserakan dilantai lalu memhampiri orang itu dan membantu memunguti kertas dilantai.


"Ini Tuan. Anda harus lebih berhati-hati." Ucap Taehyubg ramah sambil menyodorkan kertas pada orang itu.


"Taehyung-----"


"J-jungkook------"


Sedetik kemudian manik hazel Taehyung seakan terkunci dengan onix kelam Jungkook.


"Sedang apa kau disini?" Tanya Taehyung yang memutuskan kontak lebih dahulu.


"Menemui Daniel. Tapi dia tidak ada di tempat." Jawab Jungkook datar.


"Dengan membawa semua pekerjaanmu kemari? Bagus sekali Tuan Jeon. Jaksa Kang sedang menemui pimpinan. Kalau kau mau kau bisa menunggu di ruanganku dulu."


"Baiklah."



Sesampainya di ruangan Taehyung, Jungkook duduk di sofa ruangan tersebut.


"Mau kubuatkan kopi?" Tawar Taehyung.


"Boleh. Tid------"


"Tidak pakai gula di cangkir kecil. Tunggu sebentar."


Jungkook tersenyum tipis saat sosok Taehyung sudah menghilang di balik pintu.


Selang lima menit kemudian Taehyung kembali ke ruangannya dengan membawa secangkir kopi.


"Silahkan Tuan Jeon." Ucap Taehyung sambil menaruh cangkir di meja.


Saat Taehyung hendak menuju meja kerjanya, Jungkook menarik tangan Taehyung sehingga Taehyung yang kehilangan keseimbangan terjatuh di pangkuan Jungkook.


"K-kookie----"


"Aku suka saat kau memanggilku seperti itu, Taeby----" ucap Jungkook tepat di telinga Taehyung dengan suara rendahnya.


"J-jangan begini, kookie---"


Jungkook mendekatkan wajahnya lalu menempelkan bibirnya ke bibir Taehyung. Taehyung blank.


Jungkook melumat lembut bibir Taehyung sambil memejamkan matanya.

"Rasanya masih sama. Manis sekali----"


Taehyung mendorong tubuh Jungkook saat kesadarannya kembali.

"Jangan kurang ajar, Tuan Jeon!" Ujar Taehyung dengan kilatan marah di matanya.

"Kenapa hm? Kau sengaja mengajakku kesini untuk menggodaku kan? Aku tau kau masih mencintaiku." Jawab Jungkook santai bahkan setelah itu dia meminum kopi buatan Taehyung seakan tidak terjadi apapun.


Taehyung duduk di kursi kerjanya tanpa memperdulikan ucapan Jungkook.


"Jaksa Kang sudah ada di ruangannya. Kau bisa kesana sekarang." Ucap Taehyung terkesan dingin.


"Jangan menjalin hubungan dengan siapapun. Kau tidak boleh bermarga lain selain Jeon dan marga aslimu terlebih lagi bermarga Kang." Ucap Jungkook serius.


"Egois sekali. Lalu saya harus menjadi nyonya Jeon yang keberapa?"


Hampir akan menjawab pertanyaan Taehyung, ponsel Jungkook bergetar.


"Ya Hallo."


"............"


"Apa?! Lalu di rumah sakit mana Eomma dirawat?"


".............."



"Baiklah aku akan segera kesana."



Jungkook segera keluar dari ruangan Taehyung tanpa berkata apapun namun Taehyung dapat melihat kekhawatiran dari mantan suaminya itu.


Taehyung memutuskan mengikuti Jungkook karena dia juga sangat khawatir jika itu mengenai mantan mertuanya.


"Kookie tunggu. Ijinkan aku ikut denganmu." Ujar Taehyung sambil menahan pintu mobil Jungkook saat akan tertutup.



Jungkook hanya mengangguk lalu Taehyung segera ikut masuk ke mobil Jungkook.














Tbc

LOVE, SEX & MONEY (KOOKTAE/KOOKV) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang