" Siapa kau?"

" Ashter." Jawabnya.

" B-boleh aku bertanya dimana letak Kromonigrum castle?" tiba-tiba sosok anak kecil memakai dress tidur putih, berambut pirang dan mata hitam muncul di hadapanya.

Keringat dingin mulai bercucuran ketika melihat anak itu yang datang tiba-tiba, sosoknya mengerikan seperti hantu.

" jangan takut, aku bukan hantu." Ucap anak itu pelan.

" L-lalu bisakah kau tunjukan jalanya?" anak itu mengangguk.

" Kau boleh ikuti aku, siapa namamu?"

" N-na jaemin."

" apa kau seorang takdir itu?" kenapa semua orang membicarkan soal takdir? Takdir apa yang di maksud mereka?

" takdir apa? Aku bukan siapa-siapa?"

" Lalu apa tujuanmu datang kemari?"

" aku diajak oleh chenle, di tempat asalku aku diperlakukan buruk hanya karena aku berbeda."

" Kau hybrida?" Jaemin menaikan sebelah alisnya lalu menangguk kecil.

" ya bisa di bilang begitu"

" Kalau begitu selamat datang di pulau tempat para makhluk sepertimu berkumpul dan hidup bebas, kami disini saling melindungi."

" Syukurlah."

Langkah ashter terhenti ketika mereka sampai di sebuah kastil kuno percis sepertin kastil abad pertengahan dengan pagar hitam menjulang ke atas dan penjaga yang menggunakan baju zirah.

" Baju zirah itu menepel di tubuh mereka jadi seperti bagian dari tubuh mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" Baju zirah itu menepel di tubuh mereka jadi seperti bagian dari tubuh mereka." Ucap ashter.

" kuno sekali." ashter menatap Jaemin.

" Sonmium memiliki kalender berbeda dengan manusia, kami masih hidup di jaman kerajaan kuno.. Jika manusia sekarang hidup di tahun 2000an maka kami masih ada di tahun 1400an, karena umur kami yang panjang." jaemin mengangguk.

" Terimakasih penjelasanya ash- uhm.."

" Ashter.. Senang bertemu denganmu jaemin, kau boleh masuk. Lain kali kita bertemu lagi ya." Ashter menghilang tanpa bekas, tubuhnya menghilang diiringi kepulan asap yang berjalan, kekuatan anak itu adalah berubah menjadi asap.

Jaemin masih menatap pintu gerbang di hadapanya, ia bingung bagaimna ia membukanya sedangkan tampang prajurit dengan baju zirah itu begitu mengerikan. Jaemin dengan ragu memegang gagang pagar namun agak sulit membukanya, Jaemin mendorong dan menariknya namun tak terbuka sama sekali.

" halo.. Uhm.. Boleh aku masuk? Chenle menyuruhku kemari uhm—"

Kriettttt!

Bunyi decitan besi yang saling beradu memekakan telinga, dua prajurit itu membukakan pintu dan mempersilahkan Jaemin masuk. Jaemin kaget ketika pintu itu terbuka.

Jaemin melanjutkan langkahnya di belakangnya dua prajurit mengikutinya jaemin bingung harus berbelok kemana, jadi ia berhenti namun prajurit itu juga ikut berhenti.

" Aku bingung, harus belok kemana?" tanya Jaemin, namun prajurit itu tidak bicara apapun.

" oh welcome, yang mulia.. Kau pasti takdir itu kan?" Ucap seorang yang berdiri di hadapan jaemin. Jaemin berfikir mungkin orang-orang disini senang datang dengan tiba-tiba.

" H-hai, aku Na Jaemin.. Aku bukan si takdir itu, aku di bawa chenle karena aku diperlakukan tidak pantas di negri asalku." orang di hadapan Jaemin mengerutkan keningnya.

" oh waw, lalu apa tujuanmu datang ke istana?"

" entahlah, aku di suruh kemari oleh chenle."

" Baik ikuti aku, oh ya sebelumnya namaku Lee Haechan, aku kaki tangan Raja."

Jaemin membelakan matanya, di istana ini ada raja? Wow mengesankan, Sambil berjalan jaemin berbincang dengan Haechan.

" Jadi chenle sebenarnya mau membawa Renjun namun renjun di tangkap oleh manusia itu?" ucap haechan, Jaemin mengangguk.

" Ya, mereka meperlakukan kami seperti binatang. Mereka bilang kami adalah senjata negara."

" Well, ya memang makhluk seperti kami sering di salah gunakan oleh manusia maka dari itu kami pindah dan berdiam di pulau terpencil yang tidak manusia satupun ketahui, di pulau ini dipasang tamen yang hanya hybrida yang dapat masuk."

" Ohh begitu."

" Ya, dan kau... Pasti menjadi pengganti Renjun? Tapi yang mulia raja pasti tau.!Bisa bahaya juga jika kita tidak segera menemukan takdir yang asli."

" lalu kita harus apa?"

" ah tapi Yang mulia raja pasti sudah tau jadi, sembari kita mencari maka kau akan menjadi pelayan pribadi raja, Oh! atau mungkin menjadi selirnya."

" Aku? Menjadi selir?" Jaemin menunjuk dirinya sendiri.

" ya memangnya kenapa?"

" T-tidak.. Tidak apa" dalam hati Jaemin, mana bisa ia menjadi selir sementata ia berpendirian teguh pasangan hanya miliknya dan tak bisa dibagi.

" Kau orang baru disini, belum mengerti sistem kehidupan kami, kami berbeda dengan manusia maka kau akan belajar sedikit-sedikit disini." Jaemin menangguk.

Mereka mulai memasuki area dalam istana, pencahayaan yang seadanya. Hanya cahaya matahari yang tertutup kabut dan lampu gantung berhias lilin yang menjadi pencahayaan di istana ini.

Istana yang di dominasi warna hitam karena tembok batu yang sudah mengusang, kesan mistis dan misterius begitu terasa sangat mendalam di sini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Istana yang di dominasi warna hitam karena tembok batu yang sudah mengusang, kesan mistis dan misterius begitu terasa sangat mendalam di sini.

" Kau boleh istirahat di kamarmu dulu, ini kamarmu kalau aku menjemputmu kau harus ikut aku ah ya! Karena sekarang kau jadi pelayan maka ganti bajumu, sudah di sediakan di kasur jadi masuklah." Haechan mendorong tubuh jaemin untuk masuk ke dalam kamar.

Haechan menutup pintu kamar, jaemin menatap sekeliling kamar yang bercahaya lilin kasur usang yang terdapat baju maid disana.

TBC

Terimakasih sudah baca dan vote jeongmal kamsahamnida!! See u in next chapter pai pai!!

Sunny pwark. Feb 29, 2020.
Direvisi Jun 23, 2021.

Conspiracy Of Destiny [ Nomin ] || ✅Where stories live. Discover now