AMBAWANI

156 16 18
                                    

Kriingg. . . Kriinggg. . .

Seorang gadis dibalik selimut menggeliat tak nyaman karena mendengar bunyi jam beker di dalam kamarnya.

"Hmmmm..." Dia bergumam dan menatap jam beker di nakasnya

"Astaga!! Kok cepet banget sih?! Perasaan kemaren gue tidur baru jam 00.00 ,kenapa sekarang gue bangun udah jam 7?!" Serunya setengah berteriak, ia lalu bergegas menuju kamar kecil untuk membasuh mukanya yang terlihat kusut.

Setelah membasuh muka, dia berlari kecil menuju kamar tidur nya untuk memakai seragam sekolah dan membawa beberapa pernak pernik yang akan ia pakai.

"Gawat gawat!! Hari pertama sekolah bukan nya bahagia, e-eh malah sial!! Gini banget hidup gue" Arlette terus berceloteh karena keadaan nya yang sudah terlambat untuk berangkat menuju sekolah nya.

"Manaaa sihh kunci mobil..woyy aelah!!mana ngga bisa di miscall lagi kunci nya" Arlette terus saja menggerutu karena sudah sejak tadi ia belum nenemukan kunci mobil nya.

"Akhirnya!! Ketemu juga nih kunci. Jangan jauh jauh doong ci! Kan gue susah nyari nya" ujarnya kepada kunci mobil yang baru saja ia temukan.

Setelah itu, Arlette lantas pergi menggunakan mobil Koenigsegg  CCXR Trevita milik nya.

Tetapi, pada saat di tengah tengah perjalanan mobil Arlette tiba tiba berhenti. Sedangkan perjalanan menuju sekolah nya masih terbilang cukup jauh.

  Arlette pun beranjak dari mobil nya,lalu memeriksa apa yang terjadi pada mobil nya itu.

"Kan apes lagi. . . Pake mogok mogokan segala lagi, terus gue harus gimana coba?why is my life unlucky today?oh my gosh!" Arlette menarik nafas dalam dalam dan memejamkan mata nya sebentar.

"Oke,gue lari dari sini buat ke sekolah" Setelah diam sebentar, Arlette pun berlari menuju sekolah dan meninggalkan mobil mahal nya disana

***

"Bener kan apa kata gue, pasti ini gerbang udah di tutup sama satpam nya" Ujar Arlette kecewa karena ia baru saja berlari sekitar 1 KM hanya untuk berangkat ke sekolah.

"Eh baru aja nih gue nemu ide hahahaha Arlette Arlette.. Pinter banget sih lo" ucapnya dengan nada tertawa pada saat ia ke belakang gerbang sekolah dan menemukan sebuah tangga bambu yang tergeletak di dekat pos kamling terbengkalai di samping benteng sekolah.

Sebelum ia melancarkan aksinya yang akan menaiki sebuah tangga bambu untuk bisa masuk kedalam sekolah, Arlette melirik ke kanan dan ke kiri untuk memastikan bahwa keadaan nya sedang aman.

Tetapi, yang namanya di mulai oleh sesuatu yang sial pasti seterusnya akan sial. Seperti Arlette, baru saja ia mensudahi acara naik tangga nya ia sudah di suguhi oleh pemandangan tidak mengenakan untuknya. Bagaimana tidak? Tepat di bawah nya sudah ada satu laki laki yang sedang menyilangkan kedua tangannya di depan dada nya.

Tatapan nya yang terlihat dingin dan mengintimidasi membuat Arlette mematung tak berdaya di anak tangga terakhirnya.

"Telat?" Satu kata meluncur dari laki laki dingin tersebut. Terdengar sinis namun wajahnya tetap santai seperti tidak memberikan kata kata.

"Turun!" Ucap laki laki itu kepada Arlette.

Arlette pun turun dengan badan yang gemetar.

"M-mm, ma-maafin gue. Tadi kesini gue lari jadi tel-"

"Ikut sama gue" Ajaknya seraya memotong ucapan dari lawan bicaranya.

"Apa?!Ikut sama lo?Idih, ga mau!" Tolak Arlette kepada laki laki tersebut.

KLANDESTINWhere stories live. Discover now