11. 열한 | Wrong

441 39 3
                                        

❝Jika Suatu saat bumi mengakhiri ereksi nya, aku berharap akan ada sedikit saja cinta yang bisa kuraih

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Jika Suatu saat bumi mengakhiri ereksi nya, aku berharap akan ada sedikit saja cinta yang bisa kuraih.

—Lee Dyraa.


Lantai pualam itu suram, Dyraa mematung melihat sosok Jongin yang menjenguk Renjun disaat dirinya saja tak ingin melihat sahabatnya itu.

Renjun meminta Dyraa agar keluar dari ruangan dan meninggalkannya sendiri, untuk menenangkan diri. Dyraa tau, Renjun adalah orang yang paling keras kepala yang ia kenal.

"Ingin apa kau kemari?" ketus Dyraa berusaha meredamkan emosinya.

"Dy, aku mohon maafkan aku, aku tak bisa jika jauh lagi darimu. Aku mohon, jangan putuskan persahabatan kita." mohon Jongin yang sekarang berjongkok didepan Dyraa.

"Tapi renjun— dia buta. Dan penderitaan ku bertambah lagi, dan kau yang telah melakukan kesahalan itu."

Dyraa berjalan asal kearah kaca transparan yang berada disisi kiri ranjang Renjun, menatap wajah Renjun yang memejamkan matanya damai.

"Kau tahu—, Pernikahan ku tak sebahagia yang kau kira, jong. Aku harus menerima sebuah kontrak dimana kita akan bercerai ketika anak ku lahir, nanti. Dan sekarang? Dia juga buta, aku tak bisa membayangkan betapa sulit nya hidupku setelahnya." ucapnya dengan mengusap kaca tanpa debu itu.

Jongin mendekatkan tubuhnya, "Jadi dia memang tak mencintaimu? Kenapa kau berbohong bahwa pernikahanmu sangat bahagia?"

"Kadang kebohongan harus dilakukan, demi menghindari sebuah hal yang buruk jong." ujar Dyraa lalu duduk di kursi besi,

"Hal buruk apa? Dengan begini kau sendiri yang menderita, dy. Aku tak menyukainya,"

"Kalau begitu apa ini artinya jika bukan kau sendiri yang membuatku menderita, jong?" ujar Dyraa yang membuat hati Jongin tertusuk dalam, bagaimanapun ini sebuah kecelakaan, siapa yang tau kalau ini aka berakhir seburuk kenyataan?

"Aku minta maaf, dy. Akupun tak mengetahui siapa yang kutabrak sebelumnya, yang aku tau aku mabuk pada saat itu dan aku tak sengaja menabrak Renjun dengan parah." ucap Jongin dengan lirih, "kalau waktu bisa berputar— aku memilih tidak datang ke bar waktu itu, dy." sesalnya.

"Lalu sekarang? Apa yang harus kulakukan? Katakan padaku!" sedetik kemudian, Dyraa tenggelam dalam tangisan nya. Hatinya tak mampu mendapatkan ujian seberat ini,

Dyraa menunduk, ia menuangkan segala kesalnya dengan mengeluarkan air mata sebanyak-banyaknya.

Ia hanya manusia lemah, bahkan tubuhnya saja sudah bukan tubuh yang utuh, banyak sekali kekurangan yang Dyraa miliki.

HEART LIGHT || Huang Renjun 황렌준Where stories live. Discover now