27. I'M (NOT) OK

588 93 34
                                    

Setiap kali aku ingin mengucapkan selamat tinggal, aku selalu menahan diriku sejenak..

..karena rasanya begitu menyakitkan..


Dan setiap kali aku memelukmu, aku menjadi serakah..

Menginginkanmu meski takkan pernah bisa membahagiakanmu..

.

.

.

.

.

.

.

.

"Kita..berpisah disini.."

"..selamat tinggal, Kim Jinhwan.."

Jinhwan terdiam.

Tangannya yang menggenggam lengan Hanbin perlahan terlepas.

Dia syok..


Karena akhirnya dia mendengar sendiri kata perpisahan itu dari mulut Hanbin.



"Maaf.."




"Untuk apa?"



"Karena menyakitimu lagi dan lagi.."




"Kenapa? Kenapa harus berpisah?"

"..kenapa kau terus lari dariku? Kenapa kau menghindar dariku?"





"Jinhwan.."



Mata sipit itu menatap tajam Hanbin, menghujam hingga ke hati Hanbin.




"Apa yang membuatmu takut? Berbagilah bebanmu denganku, jangan menghindar seperti ini, kumohon.."


Hanbin menahan diri sekuat tenaga, hampir saja pertahanannya runtuh.

"Ini yang terbaik..maaf.."



"Terbaik untuk siapa? Untukku?"




"Untuk semuanya.."




Hanbin bangkit berdiri, bersiap untuk pergi.





"Tunggu, kita belum selesai bicara.." Jinhwan berusaha menahan Hanbin, dipeluknya pria itu dari belakang.








Dan sekali lagi, Hanbin melepas kedua lengan Jinhwan yang mendekap erat pinggangnya.






"Aku pergi.." 







Jinhwan terus menggelengkan kepalanya, enggan menerima perpisahan mendadak ini.







Hingga akhirnya dia hanya bisa berdiri memandangi punggung pria yang dicintainya itu perlahan menjauh lalu menghilang dari balik pintu.






Entah kenapa kakinya terasa berat untuk sekedar melangkah, meski dalam hatinya dia ingin menghentikan kepergian Hanbin, juga lidahnya yang kelu, tak mampu memanggil nama Hanbin, memohon padanya untuk tinggal, dan untuk mengatakan pada Hanbin bahwa pria itu akan tetap dicintai olehnya bagaimana pun keadaannya.













BINHWAN_ME AFTER YOU_🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang