4. SCANDAL

739 105 79
                                    

Baru kali ini Hanbin melihat langsung proses syuting sebuah acara musik.

Biasanya dia hanya melihat lewat televisi tapi sekarang dia bahkan terlibat di belakang layar, apalagi kalau bukan untuk mengurusi artisnya yang bernama Jay?

Dan baru kali ini juga Hanbin melihat sisi lain seorang Jinhwan setelah beberapa minggu bekerja dengannya.

Bocah mungil yang biasa dilihatnya dengan sifat manja, cuek dan seenaknya itu bisa menjadi berbeda seratus delapan puluh derajat saat berurusan dengan pekerjaannya sebagai penyanyi.

Di atas panggung, Hanbin melihat Jinhwan yang bernyanyi dengan hatinya, seakan sedang bercerita lewat setiap kata bernada yang keluar dari bibirnya.

Begitu juga saat di belakang panggung, Jinhwan termasuk orang yang perfeksionis, yang menuntut kesempurnaan dalam setiap konsep panggungnya, juga mendetail dalam segala hal yang berhubungan dengan penampilannya.

Tidak heran jika di usianya yang masih terbilang muda, Jinhwan cukup disegani oleh orang-orang stasiun televisi yang mengundangnya, meski dia baru debut tiga tahun yang lalu.





Setelah menyelesaikan penampilannya, kini Jinhwan sedang berada di ruang ganti untuk bersiap pulang.

Saat sedang berkemas bersama Hanbin, Jinhwan melihat Junhoe masuk ke ruang gantinya dengan membawa sebuah paper bag dan buket bunga.

"Hey, Jinanie..kau keren sekali malam ini.." ucap Junhoe sambil merangkul Jinhwan.

"..untukmu, dari pria tampan yang menjadi penggemarmu sejak tiga tahun lalu.." sambung Junhoe, memberikan hadiah yang dibawanya untuk Jinhwan.

"Woah..tumben sekali..biasanya kau akan meledekku habis-habisan setiap kali aku selesai tampil..." kata Jinhwan sambil mencibir.

"..tapi..ini indah..akan kuterima.."

"..terima kasih, June-ya.." senyum Jinhwan mengembang saat menerima hadiah dari Junhoe.

"Kau akan terus memanggilku seperti itu? Jahatnya..bahkan manajermu saja kau panggil hyung..aku juga lebih tua darimu, kau tahu.." protes Junhoe.

"Tentu saja..karena kau spesial bagiku, kau sudah kuanggap sahabatku sendiri..karena itu aku tidak akan pernah memanggilmu 'hyung' karena aku tidak ingin kita jadi canggung.."

Junhoe yang tadinya memasang tampang cemberut kini berangsur melengkungkan senyum di bibirnya.

"Ooh..jadi karena itu..baiklah, aku harap kita bisa jadi lebih dari sahabat suatu hari nanti.."


"Heol.."

"Yaa..Koo Junhoe..apa kau sedang menembakku sekarang? Hahahaha.."

"Aku serius..kau tidak tahu betapa aku berusaha menahan diriku untuk tidak terbang ke Korea setiap kali aku merindukanmu.."

Kali ini wajah Junhoe begitu serius saat mengucapkan kata-kata itu untuk Jinhwan, membuat pria mungil itu salah tingkah karena pengakuan tiba-tiba seseorang yang sudah dianggapnya sahabat baik itu.

"Karena itu aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatanku kali ini saat Yang sajang memanggilku kembali ke Korea setelah aku dikirim untuk debut di Jepang selama dua tahun terakhir ini.."

"June-ya..apa-apaan kau? Bercandamu tidak lucu kali ini.." sahut Jinhwan, merasa tidak nyaman karena Junhoe begitu terang-terangan tentang perasaannya.

"Jadi bagaimana? Kau mau menjadi kekasihku, Kim Jinhwan?"

"June..kau.."

"EHEEMMM.." Hanbin berdehem kencang hingga kedua pria yang sedang bicara itu tersadar bahwa mereka tidak hanya berdua di ruangan itu.

BINHWAN_ME AFTER YOU_🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang