19. WAY OUT

558 83 25
                                    

Hanbin tiba di kantor Black Label dan langsung menuju ke lantai 7, ruangan dimana Yang Sajang berada.

Saat hendak masuk ke dalam lift, seseorang berseru meminta Hanbin menahan pintu lift untuknya.

"Terima kasih, Hanbin-ah.." ucap Jaeho yang terlihat kerepotan membawa beberapa baju di tangan kanan dan menenteng sebuah kotak di tangan kirinya.

Hanbin berinisiatif mengambil kotak itu dan meletakkannya di lantai.

"Berat sekali..apa isinya, hyung?" tanya Hanbin pada manajer berkacamata itu.

"Sepatu dan beberapa aksesoris dari sponsor..aku baru saja mengambilnya dari departemen fashion.." jawab Jaeho, berjalan mundur beberapa langkah ke belakang lalu menyandarkan punggungnya di dinding lift yang dingin.

Hanbin mengangguk mengerti lalu kembali bertanya,

"Memangnya mereka sudah akan debut ya hyung? Apakah jadwalnya sudah keluar? Aku tidak melihatnya di ruang meeting manajer..biasanya jadwalnya sudah bisa dilihat beberapa minggu sebelumnya.."

"Belum..aku sendiri juga tidak tahu kenapa Sajangnim terus menahan mereka untuk segera debut..ini sudah tahun keempat mereka menjadi trainee..mereka tidak akan bertambah muda setiap tahunnya kan?"

"Di luar sana dengan usia mereka yang sekarang setidaknya grup ini sudah bisa melakukan dua kali comeback.." jawab Jaeho, matanya menerawang memikirkan nasib anak-anak yang diurusnya yang berjumlah tiga belas itu.

Hanbin menatap Jaeho prihatin, ikut merasakan yang Jaeho rasakan.

Jaeho memandang setumpuk baju yang dibawanya lalu melanjutkan perkataannya,

"Ini untuk acara makan malam perusahaan yang rencananya akan diadakan seminggu lagi..grup T13 akan diminta untuk tampil bersama dengan semua artis di agensi ini.."

"Ooh..jadi itu alasan Yang Sajang memanggilku datang karena Jay juga pasti akan diminta untuk hadir.."

"Apa kau sudah melakukan saranku kemarin? Entahlah, firasatku mengatakan kalau acara makan malam ini hanya kedok untuk menutupi bisnis ilegal Yang Sajang yang dulu pernah kukatakan padamu.."

"Tunggu.." Hanbin terdiam, wajahnya berkerut mencoba menyatukan beberapa hal yang Jaeho katakan juga alasan Yang Sajang memintanya datang malam ini.

"Siapkan jawabanmu sebelum menghadap beliau..jika memang Jinhwan harus menghadiri acara itu, pastikan kau akan terus di sampingnya.."

"Hyung..apakah..apakah memungkinkan jika menghubungi pihak berwajib saat acara itu diadakan nanti?" tanya Hanbin setengah berharap.

Jaeho menggeleng dan tersenyum sinis.

"Kaupikir darimana orang-orang itu mendapatkan keberanian melakukan kejahatan jika tidak ada "polisi" yang berada di pihak mereka? Itu sudah jadi rahasia umum jika pihak berwajib pun bisa mereka beli.."

"Kau benar...aku mengalaminya sendiri.." Hanbin tersenyum sedih mengingat kejadian yang menimpanya dulu.

Pintu lift terbuka terbuka di lantai 5 dan Jaeho pun keluar dari lift setelah meyakinkan Hanbin bahwa semua akan baik-baik saja.

Tinggallah Hanbin sendirian di dalam lift, melanjutkan naik ke lantai 7.



Jika memang yang Jaeho hyung katakan benar, apapun yang terjadi, aku harus menjaga Jinhwan..







Hanbin berjalan mantap menuju ke ruangan Yang Sajang kemudian mengetuk pintu.

"Masuklah.." terdengar suara Yang Sajang mempersilahkan Hanbin untuk masuk.

BINHWAN_ME AFTER YOU_🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang