Cepat Bangun!

9.6K 595 39
                                    

Arman sedang duduk di mejanya saat dia mendapat panggilan dari istrinya. Arman mendongak dan melihat istrinya sudah berdiri tak jauh darinya. Di sebelah sang istri ada seorang anak perempuan yang cantik. Kening Arman berkerut saat melihat anak perempuan itu. Jelas itu bukan Ella atau pun Nia.

"Sayang?" Panggil Arman dengan nada heran.

Tidak menjawab Arman, Natasha malah sibuk menarik tangan gadis itu untuk terulur ke arah Arman.

"Kenalkan, calon menantu kita,"

Arman terkejut mendengar ucapan Natasha. Bahkan matanya melebar karena terlalu terkejut.

"Sayang..."

"Aku serius, Arman.... dia ini calon menantu kita. Namanya Kaysha, Albern baru saja mengajaknya pulang ke rumah,"

"Lalu, Albern kemana?"

"Ah... itu..."

Belum selesai ucapan Natasha pintu ruang kerja Arman sudah di buka paksa dan Arman menemukan putra sulungnya tengah mengatur napasnya yang memburu seperti habis berlari. Atau memang habis berlari?

"Mom... kenapa membawa Kay tanpa memberitahuku?" Tanya Albern dengan nada suara yang terdengar kalut.

Arman baru sekali melihat putranya seperti ini. Dia langsung menatap gadis di sebelah istrinya. Arman tersenyum tipis. Sepertinya dia memang akan memiliki menantu dalam waktu beberapa tahun lagi.

"Jadi, siapa tadi namamu?" Tanya Arman sambil mendekati istrinya dan gadis itu.

"K-Kaysha, om,"

Arman mengangguk. Dia meraih pinggang Natasha dan mengecup pelipis juga pipi Natasha dengan sayang.

"Anak daddy sudah besar. Sampai bisa membawa calon menantu pulang ke rumah,"

Arman melihat Albern berdeham sambil mengalihkan pandangannya. Anak itu sedang gugup. Arman melirik Kaysha dan menemukan gadis itu tengah menunduk dengan wajah merona.

"Siapa nama orang tua-mu, Kaysha?" Tanya Arman.

Kaysha berdeham kecil. Dia menggelengkan kepalanya. Arman dan Natasha heran melihat jawaban Kaysha.

"Maksudnya?" Tanya Natasha.

"I...itu om, tante... Kaysha tidak punya orang tua,"

Kini Natasha dan Arman terkejut.

"Kaysha besar di panti asuhan. Kaysha sekolah juga dari bantuan beberapa pendonor dana ditambah beasiswa yang Kaysha dapat,"

Tangan Arman tergerak dengan sendirinya untuk mengusap puncak kepala anak itu. Dia merasa iba dan sayang pada gadis di depannya ini.

"Kalau Albern macam-macam padamu, beritahu daddy. Biar daddy hukum dia nanti," ujar Arman membuat Natasha dan Albern terkejut.

Kaysha sendiri juga terkejut. Dia sampai mendongak untuk menatap wajah Arman. Kaysha meneguk ludahnya dengan perlahan.

"Kaysha sering-sering main ke rumah. Temani mommy di rumah," tambah Arman.

"O-om se-serius?"

Kening Arman berkerut. Dia menajamkan matanya dan merubah raut wajahnya menjadi serius. Kaysha sampai takut melihatnya.

"Tadi, Kay bilang apa?"

Arman melihat anak itu nampak berpikir beberapa kali.

"Umm... d-da.. Daddy serius? Kay boleh ke rumah da-daddy?"

Raut wajah Arman kembali berubah. Arman tersenyum lembut. Dia menarik pelan tangan Kaysha hingga anak itu ada di tengah-tengah dirinya dan Natasha.

[DS#2] Between Me, You and WorkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang