Third

12 3 0
                                        


Song by UKISS - 0330

I keep thinking of you at night, I cannot sleep
Why did I turn on this love show
The distance between us grew apart
I was the servant of this love
Why did we fight ? Why did we do this?
Did you lose the sight ? We used to be in love.
Why am I stuck in this moment ? The one I need is you, Fool.

 You, dropping your shoulders
You, taking a rest on the ground
You, pounding your chest in frustration
You, hold your hands to pray to heaven
I think of you like that. Let's forget everything and erase all our bad memories.
I know how you feel All

*****

At Big Hit High School

Perkenalkan aku adalah Jeon Jungkook, aku murid pindahan dari California. Aku pindah sekolah di negara kelahiranku karena pekerjaan dari ayahku yang mengharuskan kita sekeluarga pindah ke negara ini.

Aku sekarang kelas 2 SMA, dan aku baru satu minggu bersekolah disini. Namun aku merasa ada yang aneh dengan diriku, apa ada yang salah dengan penampilanku? Atau ada sesuatu di wajahku? Entahlah .. tapi hampir setiap siswa siswi yang melihat ku pasti langsung berbisik dan menatapku aneh, seolah aku ini berbeda dengan mereka.

Selama satu minggu aku bersekolah disini, aku tidak banyak mempunyai teman, atau mungkin tidak ada yang mau berteman denganku karena aku ini aneh mungkin menurut mereka. Mungkin hanya satu, dia seorang gadis dan dia berada dikelas B sedangkan aku berada dikelas C. Gadis itu bernama Kim Yeri, gadis yang manis, cantik dan selalu ceria, hanya saja wajahnya selalu terlihat pucat namun tidak menutupi keceriaan yang selalu ditunjukkannya.

Seperti biasa, saat jam istirahat dia selalu menungguku di luar kelas untuk mengajakku makan dikantin. Sepanjang perjalan menuju kantin, dia selalu membuat ku tertawa. Dia seakan tidak pernah kehabisan topik pembicaraan dan selalu saja ada yang dibicarakan. Entah itu palajaran disekolah, teman-teman dikelasnya, guru-guru disini, anjing peliharaannya dan itu cukup membuatku senang. Namun lagi-lagi tatapan itu, tatapan yang selalu kudapatkan saat melewati koridor. Berpasang-pasang mata itu menatapku seakan aku ini benar-aneh dan berbeda dengan mereka.

"Yeri, apa ada yang salah denganku? Apa ada sesuatu diwajahku atau rambutku?" Tanyaku sedikit berbisik kepada gadis yang berada disampingku.

"Tidak, kau terlihat luar biasa seperti biasanya Kook. Sudahlah kau jangan pernah menanggapi mereka yang melihatmu seperti itu. Mungkin saja mereka iri padamu" jawab Yeri menjelaskan dan jangan lupa senyum yang selalu terpatri diwajahnya.

"Baiklah, terimakasih Yeri"

"Humm"

"Hey!! Tunggu aku, jangan berlari" teriakku karena gadis itu berlari meninggalkanku menuju kantin.

"Dia kenapa? Kok berteriak-teriak seperti itu?"

"Entah, tampan sih. Kalau tidak waras, buat apa?"

"Entahlah, selalu seperti itu berbicara sendiri, tertawa sendiri, berteriak-teriak sendiri. Kok aku jadi takut yah"

Begitulah obrolan para siswa siswi yang selalu terdengar saat Jungkook lewat didepan mereka.

Dan kita berdua berlari menuju kantin. Setelah memesan makanan dan mendapat tempat duduk, lagi mereka semua menatapku aneh. Risih? Tentu saja. Siapa yang tidak risih ditatap dengan tatapan seperti menilai apa yang sedang kau pakai dan jangan lupa bisik-bisik itu. Namun Yeri sepertinya santai saja sambil tersenyum kearahku. Membuatku sedikit tenang, setidaknya ada mau berteman denganku.

Seperti biasa, Yeri tidak pernah memesan makanan. Dia selalu beralasan bahwa dia masih kenyang karena makan banyak saat sarapan tadi. Tiap aku menawari makanan, bahkan membelikannya makanan, dia tidak pernah mau. "Mungkin diet" batinku.

****

Hari-hari telah berlalu seperti biasa, dan tidak terasa sudah satu bulan aku bersekolah disini. Namun tetap saja aku selalu mendapatkan tatapan itu plus bisik-bisik dari mereka. Aku hanya bisa diam dan menganggap mereka semua tidak ada, itu yang selalu Yeri katakan kepadaku.

Benar, Yeri. Gadis itu, teman pertamaku disekolah ini dan mungkin satu-satunya murid yang mau berteman denganku dan tidak berpikiran aku ini aneh seperti murid lainnya. Sudah beberapa hari ini aku tidak melihatnya disekolah, dan mencari dikelasnya tapi tidak ada, aku lupa menanyakan alamat rumahnya. Dan itu adalah kebodohan terbesarkau, selama hampir satu bulan bersekolah disini dan menjadi temannya, kita tidak pernah bertukar nomor ponsel ataupun berkunjung kerumah masing-masing. Kita hanya selalu bertemu disekolah.

Tiba-tiba jadi ingat saat pertama pindah kesekolah ini, karena aku gugup untuk melanglah masuk. Yeri yang baru saja datang, dia yang mengajakku berkenalan, lalu dia memberi tahuku dan mengantarku keruang guru. Dan dari situlah kita mulai berteman.

Namun beberapa hari ini terasa sepi tanpanya, tidak ada lelucon yang biasa dia lontarkan untuk menghiburku atau obrolan dengan topik yang bermacam-macam. Sepi .. "Kim Yeri, kau sebenarnya kenapa?? Ada apa denganmu?? Kenapa tidak masuk sekolah?? Apakah kau sakit??" Batinku hanya bisa nelangsa.

Namun siapa sangka, bahwa orang yang baru saja kupikirkan datang. Dengan wajah pucatnya, senyum lebarnya dan dengan keceriaannya. Tapi kali ini ada yang berbeda, dia terlihat tidak seperti biasanya. Dia sakit kah? Wajahnya pucat sekali. Benar-benar pucat. Aku pernah bertanya kenapa wajahnya selalu terlihat pucat dan dia hanya tersenyum sambil menjawab "kulitku memang terlalu putih hingga terlihat pucat. Hehe"

"Jeon Jungkook. Terimakasih sudah mau berteman denganku selama satu bulan ini. Kau adalah satu-satunya orang yang mau berteman denganku disekolah ini. Terimaksih Kook. Terimakasih. Aku mau masuk ke dalam kelas dulu. Bye" dan dia berlari masuk menuju kelas. Aku hanya terdiam memandanginya dari tempat parkir motor.

"Hey, apa yang kau lakukan disini?" Sebuah suara tiba-tiba membuyarkan lamunanku.

"Aku hanya menunggu temanku." Jawabku singkat. Memang itu apa adanya kan.

"Temanmu?? Siapa??" Tanya laki-laki itu bingung.

"Temanku, Kim Yeri. Dia baru saja dari sini dan berlari menuju kelasnya" jawabku dengan tersenyum.

"Umm maaf sebelumnya, tapi dari tadi aku melihatmu sendirian disini."

"Apa?? Sendirian?? Jelas-jelas tadi Yeri baru saja dari parkiran ini" balasku menentang perkataan laki-laki didepanku ini.

"Begini. Namamu Jeon Jungkook kan?? Sebenarnya, Gadis yang kau bilang tadi yang bernama Kim Yeri itu .. sebenarnya sudah meninggal dua bulan lalu karena kecelakaan mobil" jelas laki-laki itu dengan pemuh hati-hati.

"A-apa? Kau pasti bercanda kan?" Tanyaku tidak percaya dengan apa yang baru saja dia katakan.

"Itu benar Jungkook. Dan selama satu bulan ini kau selalu tertawa, dan berbicara sendiri.  Dan itulah mengapa semua murid yang melihat mu selalu memandangmu dengan tatapan aneh" jawab laki-laki ini. Yang akhirnya terjawab sudah pertanyaan tentang tatapan semua murid disini.

"Jadi, Kim Yeri itu sudah meninggal?" Tanyaku mencoba menerima semua dan berusaha tersenyum.

Laki-laki itu menepuk pundakku "jangan bersedih, perkenalkan namaku Kim Taehyung dari kelas 3-B" jawab laki-laki itu dan memperkenalkan dirinya.

"Senang berkenalan denganmu, hyung. Terimakasih. Kau tau dimana Yeri dimakamkan?" Dia hanya menggangguk sebagai jawaban. "Nanti setelah pulang sekolah, kau mau kan mengantarkanku, hyung?"

"Iya Jungkook. Dan aku adalah kakaknya Yeri. Sekarang kita berteman" jawab Taehyung hyung dengan senyuman kotak, senyuman yang ceria persis seperti milik Yeri.

"Jadi, kalau kau kakaknya Yeri, kau bukan hantu juga kan?" Tanyaku bercanda.

"Tentu saja bukan bodoh"

"Hahahahaha"

"Hey kalian berdua, mau sampai kapan kalian di parkiran itu bodoh? Bel sudah berbunyi" panggil seorang laki-laki yang bisa dikatakan berteriak itu kepadaku dan Taehyung hyung.

Dimana ada pertemuan, selalu saja ada perpisahan. Tidak perduli bagaimana, tapi selalu saja seperti itu. Dari dulu hingga sekarang dan sampai kapanpun. Pasti kedua hal itu selalu berkaitan satu sama lain.

FIN 😄😄

Milik LYR ..

Random DrabbleWo Geschichten leben. Entdecke jetzt