"Hi, My name is Hazel Tyara Zhafrlin, you can call me Hazel or hazz. Aku pindahan dari Indonesia di bagian Benua Asia Tenggara, mungkin tidak banyak dari kalian mengenal tempat asalku tersebut. But, aku harap kalian dapat menerima aku dikelas ini. NICE TO MEET YOU ALL" Ucapku panjang lebar dan di balas dengan beberapa tepukan tangan dan sorakan 'nice to meet u too' oleh beberapa orang di dalam lab sains ini.

"Baik, terimakasih Hazel atas perkenalan singkatmu di depan kelas, kau boleh duduk ditempat kosong itu". Ucapnya sambil menunjuk tempat duduk disamping Harry.

"Okay sir" Jawabku sambil berlalu menuju tempat duduk yang Mr. Richard tunjuk tadi.

"Hi Hazel" ucap seseorang disampingku.

"Hi, Harry" Jawabku sambil tersenyum

Dia menatapku kaget "Dari mana kau tahu namaku?"

"Insting" jawabku asal.

"Kau peramal?" Dia menatapku takut.

Sungguh lucu wajah Harry saat itu. Aku hampir tertawa jika saja tidak langsung kututup bibirku ini.

"Iya, aku adalah peramal. Aku bahkan bisa tau bagaimana masa depanmu hanya dengan menyentuh tanganmu". Ucapku ngawur.

"Kau terlihat mengerikan" dia memandang wajahku dengan tatapan takut.

"Aku bercanda, dude" ucapku sambil tertawa terbahak-bahak sampai Mr. Richard yang sedang menjelaskan sesuatu tentang organ-organ yang ada di tubuh katak pun menatap ke arahku.

"What's wrong hazel?!" Ucapnya dengan suara lantang dan sempurna menatap kearahku lalu diikuti oleh semua anak didepanku.

Aku panik dan langsung menunduk "I'm sorry sir" Ucapku sambil menahan malu karena ditatap oleh puluhan mata seperti saat sesi perkenalan tadi.

"Okay, jangan ulangi lagi haz" Ucap Mr. Richard sambil kembali menjelaskan tentang organ-organ katak lagi.

Aku malu.

Disebelah ku harry tertawa cekikan dan diikuti dengan tawa tertahan dari niall dan zayn.

KARMA berlaku.

Kurang lebih begitulah arti tatapannya pada ku.

Aku hanya bisa mendengus menatap wajah Harry.

-pelajaran sains pun selesai-

HARRY P.O.V

Aku melihat hazel yang sedang berjalan dilorong kelas menuju kantin.

"Hazel!!" Teriakku memanggil nama hazel.

Dia berhenti melangkah dan kelihatan mendengus dan mengerucutkan bibirnya sambil melihatku.

"What's happend, dude?" Ucapnya sambil memutar matanya saat menatapku.

"Kau masih marah?" Ucapku.

"No"Jawabnya dengan tatapan yang sama. Wajahnya sangat lucu saat itu, dengan bibir yang megerucut dan pipi tembamnya yang menggelembung seperti balon. Membuat aku ingin memecahkannya menggunakan jarum.

"Wajahmu berkata lain hazel, maafkan aku" Ucapku sambil menundukan wajahku.

"Itu bukan salahmu Harry, seharus nya aku yang meminta maaf karena telah membohongimu. Aku hanya ingin bercanda denganmu Harry, tapi karena bibir lemesku ini aku mendapat teguran dari Mr. Richard". Ucapnya sambil menatap mataku lembut.

"Okay hazz, by the way kau tau namaku dari siapa?" Tanyaku.

"Kau lupa saat zayn memangilmu di lab sains tadi? Saat itu aku datang bersama nya". Jawabnya.

Sekarang pipinya tidak terlihat menggelembung lagi dan juga bibir nya terlihat normal.

Dia tidak mengenal diriku? Lelucon macam apa ini? Siapa yang tidak mengenal 'One direction'?? Pikirku.

"Oh, ya aku lupa. Tadi aku ingin bertanya pada Zayn tetapi belum sempat karena Mr Richard datang" Jelasku.

"Kau mau mengulang berkenalan denganku?" Ucapku spontan.

"Hm?? Oh, yes of course, I'm Hazel Tyara Zhafrlin, Nice to meet you" Jawabnya dengan senyum yang sangat indah dia menjulurkan tangan kanannya padaku.

"I'm Harry Edward styles, nice to meet you hazel" Jawabku canggung sambil membalas uluran tangannya. Saat tangan kami bersentuhan seperti ada aliran listrik yang menjalar melalui tangannya dan berhenti tepat di jantungku.

"Hey, Harry?" Suara indahnya memotong lamunanku.

"Yess, what happend hazz?"

"Aku mau kekantin, kamu mau ikut?"

Ucapnya sambil menatap mataku.

"Boleh" ucapku.

"Okay, aku lapar sekali, jangan buat aku menunggu harry, atau aku akan berubah menjadi monster pemakan segalanya. Dan aku akan memakanmu bulat-bulat dengan mulutku ini, Kau tidak mau itu terjadi bukan?? Lets go!!" Ucapnya seraya menggandeng tanganku erat.

Mengapa aku merasa ada getaran-getaran halus menjalar di hatiku ketika tanganku disentuh olehnya? Mengapa aku merasa sangat bahagia dengan hanya menatap wajahnya? Melihat senyum manis nya itu.. apa aku ..

Ahh itu tidak mungkin Harry. Aku memotong lamunanku sendiri. Aku tidak mungkin merasakan perasaan itu lagi.

Aku tidak mau, itu terlalu sakit untuk aku rasakan, aku tidak kuat. Aku tidak mau itu terjadi lagi. Cukup 'dia' yang membuat hatiku sakit. Aku tidak mau siapapun melakukan hal menyakitkan itu lagi padaku.

Tidak lagi.

~~~~~~~~~~~~~TBC~~~~~~~~~~~

Makasih ya udah mau baca ceritaku sampe chapter 3 ini.. maaf kalo ada salah-salah kata or typo's everywhere.

Aku selalu menunggu vomment mu yaa.....

Kisses and big hug from me :*({})
floustyles
A/N : Harry pic

Loved [One Direction Love Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang