"Oh anak baru ,hmm.. aku zayn salam kenal" Ucapnya sambil menjulurkan tangan kanannya kepadaku.

"I'm hazel, nice to meet you" jawabku sambil tersenyum dan menerima uluran tangannya.

"Nice to meet you too hazel" ucapnya sambil tersenyum.

"Kau tidak mengenalku?" Ucapnya dengan nada pelan.

"hm? Tentu aku mengenalmu zayn, Kita baru berkenalan tadi." Ucapku bingung.

"Oh yess hazel,aku lupa". Ucapnya kikuk.

"Kau mengidap penyakit pikun zayn?, bagaimana bisa kau melupakan perkenalan kita yang baru berlangsung beberapa menit yang lalu??" Ucapku sambil menatap wajahnya yang kikuk.

"Aku hanya bercanda hazz" Ucapnya sambil tertawa renyah.

"Kau aneh zayni" ucapku.

"Zayni? Panggilan yang lucu hazz haha" ucapnya sambil tertawa lebih nyaring lagi.

Aku tidak menjawab perkataannya itu dan hanya melipat kedua tanganku didepan dadaku.

"Hey hey , kita hampir telat sekarang" Ucapnya dengan nada agak tinggi.

"Cepat letakan tas mu dimejamu dan agar kita bisa cepat sampai dilab hazz, kita harus cepat sampai sebelum dosen killer itu datang" Ucapnya kepadaku dengan nada sedikit memerintah.

"Ohh okay zayni" Ucapku lalu mengikuti perintah yang dikatakan oleh zayn.

~Setibanya di lab~

"Hay zayn!!" ucap seseorang yang tak kukenal memanggil nama Zayn

"Yeah Harry, aku menemukan pinset ku" ucap zayn dengan wajah bahagianya sambil menunjukan pinsetnya kepada teman nya itu.

Yes, namanya Harry.

"Cepat zayn, kita membutuhkan pinset itu untuk membongkar organ-organ katak menjijikan ini" ucap seseorang di samping Harry.

"Hhh, sabar Niall" jawab zayn sambil memutar matanya.

Zayn segera memberikan pinset itu kepada niall yang kelihatan ingin muntah itu.

"Oh hey, apakah kamu anak baru pindahan dari luar london itu?" Ucap seseorang dari arah belakangku.

Aku berhenti memperhatikan Niall yang sedang mengangkat tinggi-tinggi bangkai katak dengan menggunakan pinset lalu menyodorkannya kepada Harry dan dibalas dengan pukulan yang lumayan keras di kepalanya.

Aku mengabaikan suara kesakitan Niall.

Lalu dengan cepat menoleh kearah belakang, ternyata yang bertanya kepadaku adalah seorang laki-laki berumur kira-kira 40 tahunan dengan menggunakan kacamata tebal dan setelan kemeja warna pastel dengan rambut klimisnya yang ia sisir kebelakang.

"Yes, that's me sir" Jawabku sambil menunduk pelan.

"Perkenalkan, Namaku Mr. Richard, aku adalah dosen mata pelajaran sains di universitas ini" Ucapnya sambil menjulurkan tangannya kearah ku.

"Namaku Hazel sir". Jawabku sopan sambil menjabat tangannya lembut.

"Maukah kamu memperkenalkan diri didepan kelas, hazel?" Tanyanya kepadaku.

"Tentu sir" Jawabku mantap.

Aku berdiri tepat didepan papan tulis yang ada di dalam lab sains ini. Dengan ditatap puluhan mata, aku mulai memperkenalkan diriku.

Loved [One Direction Love Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang