Chapter 5

49 2 2
                                    

Malam pun mulai datang. Natalia dan Charles masih memikirkan bagaimana caranya agar bisa keluar dari ruangan itu. Hanya ada suara angin yang berhembus dan penuh keheningan. Keheningan itu pun pecah saat perut Charles berbunyi karena kelaparan.

"Hehehe, maaf." Kata Charles. "Aku lapar banget"

"Aku juga lapar nih. Gimana caranya kita ambil rotinya?"

"Hhmmm.... Sebentar, aku punya ide" Charles menggerakkan kaki kanannya untuk meraih roti tersebut yang ditaruh dari kejauhan. Ia berusaha untuk mendapatkannya.

"Ayo, Char. Cepetan, udah laper banget."

"Sabar dulu lah. Nah, dapet." Charles langsung menyeret rotinya di dekatnya, kemudian ia menunduk dan menggigitnya.

"Nat, ini." Kata Charles sembari menggigit roti dan mengarahkannya ke Natalia.

"Hah? Serius Char? Tapi gimana caranya kita makan?" Natalia mengerutkan keningnya.

Charles langsung melepaskan gigitan roti tersebut. "Kita bisa melakukannya seperti makan spaghetti berdua. Kamu tahu kan? Kamu makan dari satu ujung, aku akan makan dari ujung lain."

Natalia sempat bingung apa maksud dari Charles. Namun karena ia sangat lapar, ia mengangguk terpaksa untuk memakannya juga.

Charles menggigit roti itu lagi dan mengarahkan ke Natalia. "Iyap?" Kata Charles mencoba mengatakan 'Siap?'.

"Ok. Aku siap."

Charles langsung membungkuk ke depan, dan dia menggigit cepat dan bergantian dengan Natalia.

Saat berada di antara gigitan, sampai mereka semakin dekat dengan gigitan akhir. Natalia berusaha untuk menggigit roti, tiba-tiba bibir Natalia dan Charles tidak sengaja tersentuh. Secara spontan, mereka langsung menjauh.

"Eh, maaf. Aku tidak sengaja. Maaf banget" Kata Natalia dengan wajah memerah seperti merah Ferrari

"Hahaha, it's okay. Ini kan tidak sengaja" Kata Charles tenang.

Setelah mereka menikmati roti bersama, Natalia mulai menguap dan akhirnya ia tidur. Ia tidak sadar dirinya mau jatuh, tetapi Charles yang berada di sampingnya langsung menggeserkan badannya dan berhasil. Natalia jatuh di paha Charles. Ia pun tersenyum saat melihat Natalia tidur dengan nyenyak karena ia tahu betapa melelahkan setelah menjalani hal-hal yang tidak terduga bagi Charles dan Natalia. Dari ia, Sebastian, Natalia dan Pierre ditangkap, dan berakhir terjebak di ruangan yang begitu asing bersama Natalia.

"Good night, my friend. Have a nice dream." Kata Charles dan ia pun mulai tertidur dengan posisi duduk.

****

Sementara itu di motorhome Pierre

"Apa yang kita lakukan, Christian?" Tanya Pierre dengan tidak sabar. Namun tidak ada jawaban dari Christian. "APA YANG KITA LAKUKAN SEKARANG?!"

Christian tersentak mendengar pengulangan kata Pierre. "Aku tidak tahu apa yang harus kita lakukan."

Kemudian ada suara dering handphone yang berbunyi. Namun tidak ada nama yang tertera di handphone tersebut, hanya ada nomor yang tidak dikenal. Christian dengan ragu mengangkat teleponnya.

"Halo?" Kata Christian dengan suara panik. Pierre mendekat dengan Christian dan hanya bisa mendengar percakapan mereka.

"Dengarkan aku!" Kata seseorang diseberang sana dengan suara membentak. "Aku membawa Natalia dan Charles. Aku meminta satu hal."

"Apa? Uang? Berapa banyak?"

"Kau harus kalah bersama Ferrari. Biarkan Mercedes juara. Batalkan balapan berikutnya dan seterusnya."

Christian dan Pierre terkejut bukan main-main. Mulut Pierre langsung menganga.

"Kita harus bagaimana?" Kata Pierre.

"K-kamu tahu aku tidak bisa melakukannya sendiri..." Jawab Christian menjawab telepon dan sekaligus menjawab pertanyaan Pierre.

"Kau punya waktu hingga hari Rabu untuk membatalkan musim ini. Kalau sampai tidak membatalkannya, mereka berdua mati. Kau tidak menginginkan itu kan, Christian?"

Telepon itu langsung diputuskan oleh seseorang tersebut. Christian langsung panik.

"Lihat, hidup Natalia dan Charles tergantung pada kita. Jadi, mari kita lakukan." Kata Pierre tergesa-gesa.

"Tidak semudah itu, Pierre. Kita butuh izin, dan..."

Pierre langsung memotong pembicaraan Christian. "Ini bukan masalah, Christian!" Pierre membentak, dan memukul meja. "Dua orang bisa mati, dan kamu tidak akan melakukan apapun?"

Christian tetap diam, merenungkan pilihannya.

"Apa ada cara lain agar kita bisa secara diam-diam melaporkan ke polisi?" Kata Christian.

"Hmm, bagaimana..." Pierre langsung terdiam saat mendengar dering handphone Christian.

"Oh, sial." Kata Christian setelah membaca pesan.

"Ada apa?" Kata Pierre bingung.

"Aku mendapat pesan yang mengatakan tidak ada polisi dari nomor yang tidak dikenal. Mereka bisa mendengar percakapan kita." Kata Christian sambil menggigit bibirnya.

"Hah? Benarkah?" Pierre langsung berlari ke pintu. Ia membuka pintu dan mengecek luar. Setelah itu ia menutup pintu dan menghampiri Christian.

"Tidak ada siapa-siapa diluar. Sekarang apa yang kita lakukan?"

"Aku tidak tahu. Kita tidur terlebih dahulu. Besok kita pikirkan lagi." Christian kemudian bangkit dari duduknya dan meninggalkan motorhome Pierre.

Pierre mengunci pintu setelah Christian pergi dan langsung berbaring ke kasur king sizenya.

'Nat, jangan khawatir. Kamu dan Charles akan bebas' Batin Pierre.

Hola... Akhirnya bisa publish lagi setelah sekian lama nggak publish lagi karna superrr sibuk :'(

Jangan jadi siders dong, kasihlah vote dong biar aku semangat bikin ceritanya awokwok.
Oiya, jangan lupa share ke temen2 biar makin berkembang ni cerita hehehe.
Kritik & saran buat cerita ini juga boleh di komentar biar aku tahu apa ada kesalahan dari cerita ini.

See you in Chapter 6!!


Formula 1 : A New TurnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang