Chapter 3

60 3 0
                                    

Keesokan harinya...

Natalia mengikat rambutnya, memakai helmnya, dan langsung masuk ke mobil Max. Ia melihat para teknisinya memasang roda ke mobilnya dan siap ke grid.

"Nat, sekarang pergi ke grid. Posisimu ke-6 dan itu sudah sesuai FP3 kemarin," Kata Christian melalui radio ketika Natalia keluar dari garasi.

"Ok"

Natalia berhenti di grid ke-6 dan beberapa menit kemudian semua pembalap memulai putaran pemanasan. Setelah putaran pemanasan selesai, semua mobil berbaris rapi di grid. Natalia melihat mobil tim Mercedes dan Ferrari didepannya, dan juga mobil teman satu timnya. Ia merasa gugup sekali. Semua menunggu lima lampu merah  mati.

"Ini untukmu, Max," ucap Natalia dalam hati.

Lima lampu merah mati dan balapan dimulai. Natalia langsung melaju dan mencoba menyalip pembalap lain. Setelah beberapa kali mencoba, akhirnya ia berhasil menyalip 3 pembalap sekaligus, yaitu Sebastian Vettel, .Charles Leclerc, dan Valtteri Bottas. Ia merasa tenang sekali saat balapan berlangsung. Di akhir lap 19, Natalia masuk ke pit untuk mengganti ban. Begitu juga Pierre. Menjelang akhir lap 30, sesuatu yang aneh di tim Natalia.

"Hey, kayaknya habis aku pit kok aku tidak mendengar seorang di radio. Semuanya baik-baik aja kan?" Kata Natalia melalui radio, tetapi tidak ada respon dari tim.

"Halo? Christian? Teman-teman?" Teriak Natalia dan mulai panik.

Kemudian, ia mulai mendengar seseorang yang sangat misterius.

"Natalia Evans. Apa kamu mendengarku?" Kata seorang misterius itu melalui radio.

"Hah? Siapa kamu?"

"Itu tidak penting,"

"Hey, kamu siapa? Dimana Christian dan yang lainnya? Maksudnya apa ini?"

"Kamu terlalu agresif,"

""Hah? Aku tidak agresif ya. Dimana Christian? Dimana?"

"Tenang, Natalia."

"TENANG BAGAIMANA? TOLONG KASIH TAU KAMU SIAPA!! DAN DIMANA CHRISTIAN!!!" Teriak Natalia dengan penuh emosi di mobilnya.

"Berhenti! Atau Max akan kubunuh,"

"Apa?" Natalia langsung kaget mendengar perkataan seorang itu.

"Aduh, siapa dia?" Batin Natalia. Ia pun mulai kehilangan fokus, dan merasa sangat gugup. Saat ia menghentikan kegugupannya itu, ia hampir menabrak mobil belakang Pierre.

"Natalia hampir menabrakku!" Natalia mendengar suara kesal di radionya.

"Heh? Pierre?" Natalia mengerutkan wajahnya saat mendengar Pierre.

"N-Natalia?" Kata Pierre bingung dan merasa sangat malu.

"Sejak kapan pembalap berbicara dengan rekan setim di radio?"

"Bentar, kok kita bisa bicara di radio?"

"Malah tanya balik. Aku juga tidak tahu. Aku punya beberapa masalah dengan radio,"

"Maksudmu, orang misterius itu?"

"Hah, kok kamu tau?"

"Aku juga mengalaminya. Ada seorang yang berbicara di radioku.Aku tidak tahu siapa itu dan dia mengancamku,"

"Emmm, nanti kita bicarakan habis balapan,"

15 menit kemudian.....

Lap ke- 78, bendera finish dikibarkan dan Natalia belum tau ia finish diposisi berapa.

Formula 1 : A New TurnWhere stories live. Discover now