SU SON BIRKAC GUN AGIR GECTI SADECE

Mulai dari awal
                                    

Lalu Rekkan pergi dari sana setelah membayar bubur ayamnya.

Saat ia memasukkan uang kembalian ke sakunya, Rekkan tidak memperhatikan depan. Sampai akhirnya seseorang tiba tiba menghalangi langkahnya, membuatnya kaget.

"Huuuhhh kaget hayati!" ucap Rekkan sambil mengelus dadanya karena kaget.

Orang itu malah terkekeh melihat Rekkan yang terlihat lucu dengan ekspresi kagetnya tadi.

"Maaaaaaaffff" ucapnya dengan menyesal.

"Iya gapapa. Santai aja Dok" ucap Rekkan dengan tersenyum.

Ternyata perempuan itu adalah Dokter Anita. Kini berdiri dihadapan Rekkan dengan jas putih yang ia tanggalkan. Ia hanya menyampirkannya ditangan kiri.

"Dokter mau pulang?" tanya Rekkan.

"Iya. Udah sore soalnya. Kamu habis beli apa?" tanya Dokter Anita sambil melirik ke kantong plastik ditangan Rekkan.

"Bubur ayam buat Kak Anna, dia belum makan Dok" jawab Rekkan.

Dokter Anita mengangguk angguk.

"Kamu kenapa nggak balas chat saya?" tanya Dokter Anita.

"Emang Dokter nge chat saya?" Rekkan tidak mengerti.

"Iya. Tapi semuanya cuma kamu read doang" ucap Dokter Anita dengan cemberut.

"Maaf, tapi ponsel saya ada diruangan Kak Anna. Saya nggak bawa ponsel. Mungkin Kak Anna yang buka" celetuk Rekkan.

"Astaga! Jadi Anna baca semuanya dong?? "

Dokter Anita panik tapi mencoba menyembunyikannya.

"Kenapa kamu bolehin dia buka buka ponsel kamu? Itu kan privasi!"  Dokter Anita.

"Gapapa, udah biasa kok Kak Anna buka buka ponsel saya. Lagian isi  ponsel saya nggak ada yang aneh aneh" Rekkan.

"Ya tapi tetap saja itu barang pribadi. Masa kamu ngasih password ponsel kamu ke orang lain". Dokter Anita.

" gapapa Dok, kan dia kakak saya" Rekkan.

"Emang dia ngasih izin juga ke kamu buat buka buka ponselnya?". Dokter Anita.

" iya. Saya tahu juga passwordnya. Tapi saya hampir nggak pernah buka buka ponselnya. Nggak ada lagu, nggak ada game, semuanya cuma kerjaan yang bikin mumet.
Paling saya pinjem kalau Kak Anna foto fotoin saya, atau ngefoto kalau kami habisin waktu bareng". Rekkan.

"Oh gitu"

Dokter Anita merasa sedikit sebal sebenarnya. Ternyata Rekkan dan Anna itu sangaaaaat dekat. Hampir membuatnya patah arang. Oh tidak, cinta harus digapai bukan?

"Dok, saya duluan. Kasihan Kak Anna kelamaan nunggu" ucap Rekkan.

"Emmm besok kamu kesini lagi?" tanya Dokter Anita.

"Nanti malam pun saya akan nginep Dok. Saya harus nemenin kakak saya" ucap Rekkan.

"Oh oke"  Dokter Anita mengangguk pasrah. Karena sebetulnya ia masih ingin ngobrol dengan Rekkan lebih lama lagi.

"Saya permisi dulu" ucap Rekkan.
Lalu meninggalkan Dokter Anita yang terus menatapnya.

"Rekkan!!!" teriaknya.

Rekkan yang telah berjalan beberapa meter pun menoleh.

"Ya?"

"Eummmm kalau kamu punya waktu senggang, apa boleh saya mengajak kamu jalan jalan?"  tanya Dokter Anita sedikit teriak.

MENCINTAI REKKAN (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang