awal hari yang buruk 👎

116 23 13
                                    

06:01 wib

Suasana pagi ini terasa sama seperti hari-hari sebelumnya, sebab keduanya insan yang sudah menikah lama ini kembali bertengkar, dengan masalah yang sama.

"Mas, sekali saja bisa nggak kamu, jangan mencari masalah," lirih Olivia yang mulai jengah pada sikap suaminya.

Maulana terdiam mendengar lirihan Olivia.

Stev dan Vanny keluar dari kamar masing-masing, mereka saling bertatapan saat sampai di meja makan.


Tumben mereka nggak bertengkar hebat, biasanya sampai main tangan batin Vanny

Maulana tersenyum penuh arti, seperti orang yang baru saja memenangkan lotre.

"Berhubung ini hari pertama kalian sekolah, jadi papa yang bakal antar kalian," ucap maulana sembari menyenggol siku sang istri.

Jangan-jangan mereka akan  membahas tentang balas Budi gerutu batin Vanny.

Olivia yang paham langsung mengatakan hal yang sangat jarang- bukan tapi nggak pernah, "Papa kalian benar, seenggaknya kami masih berbaik hati membuat kalian senang, jadi tolong balas Budi untuk apa yang kamu lakukan."

Nah kan udah aku duga lagi lagi Vanny membatin.

Tiba-tiba Stevan mengulurkan tangan ke depan wajah papa nya, satu alis Maulana terangkat saat melihat tangan Stevan.

"Jangan jajan terus, kalian harus berhemat," tekan Maulana kepada kedua anak kembarnya sembari mengeluarkan uang 40k.

Setelah sarapan, benar saja Stevan dan stevanny diantar sampai gerbang sekolah.


"Belajar yang benar, bukan untuk bermain-main, lihat sello sekarang dia sukses, itu semua karena papa bekerja keras dan baru dia bisa sampai seperti sekarang, kalian harus meniru sello, paham?" Tutur Maulana kepada anak nya, si kembar turun dari mobil secara bersamaan.

Mobil Maulana mulai meninggalkan parkiran sekolah dan menuju ke kantornya, Vanny terdiam beberapa saat, karena melihat orang yang menatap tajam kepada nya, Untung saja stevan menyadarkannya. Vanny berjalan menuju lorong sekolah untuk menemukan kelasnya, sekitar 15 menit berputar putar, ia berhasil menemukan kelas yang sedang dia cari.

Kelas VII-1

Yap, Vanny masuk ke kelas unggul karna nilainya termasuk yang terbaik di sekolah itu.

Saat pertama kali masuk, kesan pertama yang dilihat Vanny adalah ruang kelas yang rapi dan bersih. Baru saja duduk di bangku bagian belakang, Vanny di kejutkan oleh suara temen-temen sekelas nya yang banyak, temen-temen Vanny- ralat maksudnya calon teman-teman Vanny langsung duduk di kursi masing-masing.

Terdengar suara langkah kaki yang mengema di ruang kelas, tampak 5 orang anggota OSIS berdiri di dekat papan tulis lengkap dengan almamater mereka.

Sepertinya Vanny pernah melihat salah satu dari anggota OSIS itu, tapi Vanny lupa dimana dan kapan.

Salah satu dari anggota OSIS itu maju dan memperkenalkan diri.

"sebelumnya perkenalkan kami dari anggota OSIS SMP Rindu Semesta dan saya disini sebagai ketos di sekolah ini, nama saya Jonathan Lutfi Hasan," jelas anggota OSIS yang memiliki pangkat ketos tersebut.

Setiap siswa baru mendapat kesempatan untuk memperkenalkan diri mereka di depan teman dan kakak-kakak OSIS, berhubungan Vanny berada di barisan belakang, jadi giliran Vanny masih lama.

Tak terasa giliran Vanny lah yang akan memperkenalkan dirinya, terlihat dari gelagat Vanny yang tampak gugup untuk memperkenalkan diri," pe..perkenalkan nama sa..saya Stevanny Maulia Olivia, na..nama panggilan sa..saya Vanny," lirih Vanny dengan gugup, karena dari tadi Lutfi si ketos terus melihat dirinya.

Perkenalan diri telah selesai beberapa saat yang lalu, Vanny bisa bernafas lega karena dia berhasil memperkenalkan dirinya tanpa tangisan.

Dulu setiap vanny ikut lomba bernyanyi ataupun lomba puisi, tiap ingin memperkenalkan diri, dia selalu menangis dan dianggap membuat malu Maulana, sesampainya di rumah Vanny akan langsung di pukuli oleh ibu kandungnya sendiri.

Mengingat itu membuat Vanny jadi takut mengulang kesalahan yang sama, ia sudah berusaha merubah kesalahan nya itu.

Kring...

Kring...

Lonceng tanda jam istirahat membuyarkan lamunan Vanny,dia langsung berdiri dari kursinya dan berjalan menuju pintu kelas, tapi tangan Vanny di tarik masuk oleh 2 orang perempuan yang satu kelas dengannya.

Satu alis Vanny terangkat, dia bingung kenapa 2 perempuan ini membawa nya masuk," ada apa ya? Perasaan saya nggak ada kesalahan sama kalian deh," Tanya Vanny

Bukannya menjawab 2 perempuan itu langsung menjambak rambut Vanny dan berkata," punya nyali juga lo masuk sini, seingat gue dulu ada seorang cewek yang berlutut di depan kaki gue, meminta agar kembarannya jangan dibully lagi," sindir cewek yang diketahui bernama Alya itu

Seketika wajah Vanny memucat, ingatan masa dimana dia menjadi tameng Stevan, ia tak ingin Stevan bernasib buruk karena dibully. Semenjak hari dimana Vanny membela stev, sejak hari itu juga Vanny menjadi korban bullying yang berakibat dia menjadi kecanduan untuk menyakiti diri sendiri.

TBC gaes

Hayo udh baca My Depression yang sudah di revisi belum?

Kalau sudah coba bedakan antara sebelum dan sesudah di revisi, pasti jauh banget..

Heheh makasih banyak yang mau baca cerita ini, maaf masih banyak kekurangan dan kesalahan. Aku harap para pembaca mau mengkritik atau kasih aku saran terhadap cerita ini.

Revisi: 210220

My Depression (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang