Chapter 26

6.1K 606 180
                                    

Please enjoy yorobummmmmmmm~






















Seulgi ngerjapin matanya. Tidurnya sedikit keganggu karena telinganya nangkap suara isakan pelan. Perlahan Seulgi buka matanya, dia noleh ke arah Joohyun yang tidur dengan posisi munggungin dia. Bahunya sedikit bergetar, seketika Seulgi panik.

Seulgi langsung nyalain lampu tidur dan beringsut ngedeketin istrinya.

“Hyun.. hei, kamu kenapa?” tanya Seulgi. Joohyun ngebalikin badannya dan langsung meluk leher Seulgi. Tangisannya makin menjadi.

“Aku mimpi Gi” isak Joohyun.

“Mimpi apa, sayang?” bisik Seulgi sambil ngusap-ngusap punggung istrinya itu.

“Aku denger ada suara anak kecil, laki-laki, manggil aku Mama. Aku cari-cari dia tapi nggak ada. Nggak lama dia nangis teriak-teriak sambil minta tolong Gi, dia bilang dia nggak mau pergi, aku mau nolongin tapi aku nggak bisa nemuin dia dimana. Makin lama suaranya makin jauh terus hilang. Aku takut, Gi. Aku nggak mau anak kita kenapa-kenapa.” Cerita Joohyun diantara tangisnya.

“Nggak Hyun, anak kita nggak akan kenapa-kenapa. Itu cuma mimpi, nggak berarti apa-apa. Kamu cuma lagi kepikiran tentang check up besok aja.” Seulgi berusaha untuk nenangin istrinya itu.

Dia posisiin kepala Joohyun untuk bersandar di dadanya selagi tangannya ngusap-ngusap lembut rambut panjang Joohyun.

“Sekarang kamu tidur lagi ya. Jangan dipikirin mimpi yang tadi, oke? Ada aku di sini jagain kamu.” Ujar Seulgi dan nyium puncak kepala Joohyun.

Joohyun langsung nurutin kata-kata Seulgi. Dia peluk perut suaminya itu dan masuk semakin dalam ke pelukan Seulgi, mencari posisi ternyamannya.

“Sleep well, Hyun.” Bisik Seulgi. Dia sandarin pipinya ke puncak kepala sang istri. Sambil ngusap-ngusap punggungnya, Seulgi bersenandung pelan.

Lama kelamaan deru nafas Joohyun jadi lebih teratur. Saat dirasanya sang istri udah kembali tidur dengan tenang, senandung Seulgi melambat. Mata monolidnya natap kosong ke dinding kamar. Seulgi jadi ikut kepikiran sama mimpi istrinya, apalagi besok itu pertama kalinya dia bakal nemenin Joohyun untuk check up. Dia berharap semoga kehadiranya nggak bakal jadi jinx untuk kondisi kandungan istrinya.

Seulgi pun ngehela nafas pelan. Senandungnya kembali terdengar dan matanya seakan nolak untuk terpejam. Dia terus ngejaga istrinya itu sampai sinar matahari perlahan masuk ke kamar dari celah jendela.

*****


Sejak bangun tidur, Joohyun nggak banyak ngomong karena masih kepikiran mimpinya itu. Dia nggak tau aja kalo Seulgi juga nggak bisa tidur karena mikirin hal tersebut. Pas Seulgi ngerasa gerak gerik Joohyun yang udah mau bangun, dia langsung pura-pura tidur. Dia baru turun dari kasur saat Joohyun keluar kamar buat bikin sarapan.

Sekarang mereka lagi duduk sebelahan di ruang periksa dokter kandungan Joohyun. Seulgi genggam erat tangan istrinya itu, untuk sekedar ngasih ketenangan. Dia udah berusaha untuk naikin mood Joohyun tapi semua yang dia lakuin ya cuma dibales senyuman kecil.

“Oh.. sekarang ditemenin suami ya.”

Pasangan suami istri itu langsung noleh ke arah pintu yang terbuka. Wanita cantik dengan jas dokter masuk ke dalam ruangan besar itu. Dia ngasih senyum ramahnya ke arah mereka. Seulgi sempat ngeliat name tagnya yang terukir nama ‘Seo Juhyun’ di sana.

“Iya dokter Seo.. udah nggak sibuk dianya.” Balas Joohyun, Seulgi cemberut. Apanya yang sibuk, orang Joohyun aja nggak pernah ngajakin Seulgi untuk ikut chek-up selama mereka berantem.

I Still Want You ✔Where stories live. Discover now