He Can't In (1)

270 41 2
                                    

Disclaimer : author gak punya hak cipta atau wewenang sama semua tokoh di sini
Warning : kata-kata kasar, part ini dominan Wendy POV jadi jangan terlalu kecewa, kalian akan tau nanti alasannya

H.U.L.I
*

Jaemin POV

Setelah gw dan Jeno selesai dari kafe gw ajak dia pulang ke rumah gw. Biar nanti kalo nganter dia pulang gw udah ganteng dilihat mertua. Gw langsung nyuruh Jeno santai aja nunggu di bawah selagi gw mandi. Gw sambil mikir nanti mau gimana ngerayu orang tua Jeno. Haduh gw kesengsem sendiri. Jeno emang kayak bidadari. Orang tua Jeno kayak gimana ya kira-kira ?

Tepat gw selesai mandi, ibu gw kayak agak tergesa-gesa gitu mau pergi pake dress merah. "Mau kemana Bun ?" tanya gw keheranan. "Keluar sama temen, kamu jaga rumah dan jagain Jeno yang bener, masih polos itu anak" senyum gw terangkat. Senyum masam karena difitnah ibu sendiri cuy. Gw juga punya hati kali. "Iya deh bun, hati-hati" tangannya dilambaikan lalu agak lari keluar. Heran sama cewek, kalian make heels masih bisa lari ya ? Bodo amat lah ya, yang penting gw ada Jeno. Gw tutup segera pintunya tanpa tau ada apa di depan sana.

"Jen, mau makan apa nih ?"

Wendy POV

Jika kalian berpikiran bahwa aku hanya ibu rumah tangga biasa, kalian sudah salah besar. Aku bekerja di tempat yang tidak bisa menerima sembarang orang.

"Kau terlambat 30 menit" seseorang yang baru saja memarkir mobil tampak memusuhiku dengan cercaannya barusan. "Shut up, Hendery" balasku sarkastik. Memang inilah Wendy. "Kau dandan rapi sekali, so you are ready to see your crush ?" tanyanya sembari menjalankan mobil. Aku mendengus sebal. Aku menyamankan posisi duduk. Mataku melirik memutar malas menatap pemuda China ini. "He is not my bae, lagipula aku tidak mau menikah dengan orang yang lebih muda" sanggahku. Dia memang keren tapi ayolah, aku masih sanggup mengurus satu orang anak.

"Kun ikut ?" tanyaku. "Tentu saja dia ikut" jawab Hendery menyetir santai. Setelah menghabiskan waktu cukup lama akhirnya kami sampai juga di tujuan. Aku melangkahkan kaki keluar mendahului Hendery. "Come on, loser" ujarku setelah Hendery menyusul langkahku. "Wah-wah halo kakakku" sapa Yeri, seorang sniper wanita professional. "Yeri ? Aku kira kau masih menyelesaikan studimu".

Yeri menggeleng. "Aku sudah lulus semester kemarin, hanya saja aku baru kembali ke sini" aku mengangguk dan ber'oh'ria. Semua hadirin tampak sudah memenuhi kursi undangan. Sebentar lagi sambutannya dimulai. Tanganku bergerak sedikit untuk memastikan senjata ku aman di dalam tas.

Surely, it will be fun tonight, isn't it ?

#TBC
Author : halo guys maaf kalo ini pendek
Anyway emang Mak Wendy bagiannya penting, maaf gak menyampaikan di awal
Jangan lupa vote dan komen seperti biasa ya
Setiap kali Wendy muncul atau terlibat genrenya akan perlahan berubah (mulai chapter habis ini) tenang aja kalian akan lihat 'benang merah' nya kok

Endless DreamlandWhere stories live. Discover now