JWTBAM~(11) Kakek Soojung Lainnya

949 90 30
                                    






















































Mata kecil Soojung mengerjap sendu. Meluruhkan banyak sekali titik-titik bening yang segan membentuk linangan tangis pada wajah mungilnya. Menimbulkan sembab, juga cegukan rintih yang menyesak dada si kecil. Soojung hampir meronta ketika memeluk Jessica. Namun gadis mungil kesayangan Yoong itu berusaha menahan isaknya sekuat mungkin.

Sebab Soojung sangat bersedih. Hatinya masih terlalu ringkih menerima sikap kakek dan nenek Im yang sungguh lain kepadanya. "Mereka tidak sayang Soojung." merapal jadi kalimat pamungkas yang terucap tiada henti di bibir kecilnya.

Soojung sampai mengepal tangan. Merasa tak terima atas nada keras kakek dan juga sorotan tajam nenek Im yang menakutkan baginya. Padahal Soojung tidak bermaksud lain. Ia hanya merasa besar dari Wendy dan Yeri, sehingga merasa perlu menjaga dua adik kecil itu.

Dan kemudian sosok kakek yang marah, menegaskan Soojung secara telak agar menjauhi Wendy serta Yeri. Soojung masih kecil, tapi ia amat mengerti kasih sayang. Kakeknya menghindarinya, memarahi Soojung setiap kali mama Jessica tak berada dalam pandangan. Sudah jelas, kakek Im tidak menyayangi Soojung.

Soojung terbatuk tangisnya sendiri. "Mama mengatakan kakek sama seperti papa, lalu mengapa mereka tidak pernah membelai kepala, Soojung?" Gadis kecil Im ini bertanya retorik. Bulir kesedihan di matanya mengalir tak terhentikan. Sorot mata Soojung terlihat memilukan untuk Jessica.

Jessica mengakui hatinya ikut berantakan, setiap kali Soojung datang padanya dan memeluknya. Membeberkan fakta tak berbelas kasihnya mertuanya itu. Jika tidak mengingat Yoong, demi Tuhan, Jessica akan dengan senang hati keluar menjauh dari rumah mertuanya yang semakin bagai neraka.

Yang menjadi korban bukan hanya dirinya. Soojung, permata mungilnya nyatanya ikut tertimpa jua. Jessica tak tahan. Anaknya tak bersalah. Ia ingin sekali membela Soojung.

Tapi realita selalu segera menerjangnya. Jessica sadar sekali bahwa ia hanyalah menantu. Punya batas dalam bersuara. Bahkan haknya seperti dalam komando mertua sendiri. Ia hilang kesempatan untuk membela diri. Dan dipaksa memberikan dada lebar penuh rela untuk di sakiti.

Hatinya makin mengilu. Isakan tertahan Soojung terdengar menyedihkan. Namun Jessica tetap saja berusaha memberi senyum. Membelai rambut halus Soojung dan menggeleng sendu padanya. "Mereka hanya ingin Soojung menjadi pendengar yang baik. Jika Soojung tidak diizinkan menemani Wendy dan Yeri, maka Soojung harus mendengarnya. Soojung mengerti ucapan mama, bukan?"

Soojung makin mengepal erat tangannya. Bibir mungilnya turut mengerucut tidak terima. Ada gelengan Soojung yang nampak sangat tegas, lagi-lagi ia membantah alasan Jessica atas kakek dan nenek Im.

"Mama tidak mengerti. Soojung hanya melindungi adik kecil Wendy dan Yeri. Demi papa Yoong, Soojung tidak nakal. Bukan Soojung yang membuat Yeri menangis. Nenek tiba-tiba mengatakan Soojung-lah yang salah" gadis cantik itu menghambur pelukan sekali lagi pada mamanya. Berusaha menjelaskan dengan suara tersendat.

Jessica membelai sayang surai gulita Soojung berulang-ulang. Menarik lembut, melepas pelukan sembari menggeleng kecil pada mahluk manisnya ini. "Soojung harus percaya, kakek dan nenek melakukan itu agar Soojung mengerti. Yeri masih sangat kecil dari Soojung, sebab itulah kakek sedikit takut kalau terjadi hal yang tidak-tidak pada Yeri, hm?"

Soojung nampaknya masih tak percaya. Karena ada gelengan di kepala mungilnya tak lama kemudian. "Mengapa mama masih tidak percaya kata Soojung?" Alis Soojung merapat ketengah. Wajah lucunya justru makin keruh. Benar-benar mempunyai sifat keras seperti Yoong.

Just Want To Be A MotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang