TWINS JANITRA

517 75 20
                                    

Dua remaja yang asyik duduk menikmati hidangan di pesta pernikahan sepupu mereka itu terusik dengan seseorang yang tak sengaja bertabrakan dengan Rara yang bangkit hendak mengambil minum.

"Yaya.."seru Jirayut panik melihat adiknya jatuh.

"Kalo jalan tuh liat-liat dong, adek gue jatuh kan jadinya.."omel Jirayut pada pemuda yang sudah menabrak Rara.

"I'm sorry, aku tidak sengaja.."

Jirayut mengerutkan keningnya karena bingung mendengar logat aneh orang yang sudah menabrak adiknya.

"You are not from here?"tanya Jirayut.

Pemuda yang Jirayut perkirakan berusia sedikit lebih tua darinya itu tersenyum singkat dan menggangguk.

"Yes, I come from Phillipines, my name is Joshua Renandio.. you can call me Josh..."ucap pemuda itu.

"Rara.. Tiara Widuri Janitra, you can call me Rara.."sahut Rara seraya menyambut uluran tangan Joshua.

"He is my twins, Jirayut Angkara Janitra.."sambung Rara mengenalkan Jirayut.

"OMG, you're twins?"tanya Joshua tak percaya.

"Ya, belum pernah lihat kembar beda kelamin ya?"sinis Jirayut.

Entah kenapa Jirayut merasa cemburu dengan keakraban adik kembarnya dan orang asing yang baru mereka temui. Dia tidak suka melihat Rara tersenyum pada orang lain selain dirinya atau kakak-kakaknya.

"Jiya, kenapa kamu melamun?"tanya Fildan yang menghampiri Jirayut dan Rara.

"Astaga, kak Fildaann.. Jiya kaget tau.."rajuk Jirayut.

Fildan yang mendapat omelan dari Jirayutpun hanya bisa menggaruk tengkuknya walau tidak gatal.

"Ni bocah ngapa yak?"batin Fildan.

"Oh ya Jiya, mana Rara?"tanya Fildan karena tak mendapati adik perempuannya bersama Jirayut.

"Dia disi.. loh, Rara kemana?"pekik Jirayut.

Jirayut sangat yakin jika tadi Rara berdiri disebelahnya dan sedang mengobrol dengan orang asing.

"Pasti sama dia.. kemana sih anak itu, pergi nggak pamit.."

Jirayut terus mengomel dan meninggalkan Fildan sendirian padahal dia belum menjawab pertanyaan kakaknya itu.

"Lah bocah.. ditanya bukannya dijawab malah ditinggalin.. kualat tau rasa itu anak.."umpat Fildan kesal.

Fildan pun hanya bisa mengangkat bahunya melihat Jirayut yang semakin jauh dari hadapannya.

"Yak, sampek lupa kan mau ambil minum buat Lesti.."seru Fildan seraya menepuk jidatnya.

Fildan berbalik menuju meja hidangan untuk mengambil segelas minuman tapi langkahnya terhenti saat kakinya merasa seperti menginjak sesuatu. Dia membungkuk untuk memungut benda yang tidak sengaja terinjak olehnya itu.

"Liontin.. punya siapa nih?"gumam Fildan.

Fildan terus mengamati benda yang berbentuk seperti bunga itu dengan seksama. Dia merasa tidak asing dengan bentuk bunga tersebut.

"Ini macam kayak..."

"Lotus.."

Fildan menoleh saat mendengar sebuah suara melanjutkan ucapannya. Dia melihat kekasih mungilnya sudah berdiri disampingnya sembari ikut mengamati benda kecil ditangannya.

"Tadi kamu bilang apa sayang?"tanya Fildan.

"Ini.."ucap Lesti menunjuk liontin ditangan Fildan.

RAHASIAWhere stories live. Discover now