SD - Chapter 1

119 2 0
                                    

"Hei, Eve! Kamu ngapain disitu?!" Tanya seorang bocah kecil terhadap teman perempuannya. Yang ditanya hanya asyik sendiri dengan istana pasir buatannya.

Bocah pria itu berlari mendekati temannya dan jongkok disebelahnya.

"Eve, Erick boleh ikutan main?"

"Hm?" Gumam Eve.

"Gak boleh ya?"

"Boleh kok, tapi..."

Bocah bernama Erick merasakan ada yang melempari pasir ke wajahnya.

Ya. Dia dilempari oleh teman perempuannya itu yang sekarang sedang berlari menyelamatkan diri.

"Eve Claire!!!!!!!!!!" Kesal Erick dan langsung mengejar untuk menangkap Eve.

"Yee yeee! Erick jelek! Hahahaha" Ejek Eve.

Sebenarnya rupa Erick sangatlah tampan. Hampir semua bocah perempuan disekolah mereka memuja ketampann Erick, salah satunya Eve. Tapi, Eve malah bertingkah sebaliknya. Dia cukup memendam rasanya itu dihatinya. Yaa taulah kan rasa suka anak kecil umur 5 tahun itu seperti apa?

 Yaa taulah kan rasa suka anak kecil umur 5 tahun itu seperti apa?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Erick masih mengejar Eve yang masih saja berlarian entah kemana. Kini mereka hanya terpisahkan oleh dinding bangunan kosong. Ketika Eve mau mulai bergerak ke kiri, Erick bergerak mengikutinya. Eve bergerak ke kanan, Erick juga masih mengikuti gerakannya Eve. Dan pada akhirnya ketika Eve baru saja mulai melangkah, tangannya sudah ditarik oleh Erick dan langsung masuk ke dalam pelukan Erick.

"Erick curang!!!!! Eve benci Erick!!!!" Kesal Eve sambil berusaha melepaskan pelukan Erick.

"Eve yang curang duluan! Udah lemparin pasir ke muka Erick" Balas Erick.

"Iya! Itu karna muka Erick nyebelin dan jelek!"

"Hah?!"

"Lepasin Eve, Erick! Lepasin!!!"

"No! Nanti Eve berbuat curang lagi!"

Eve mendadak tidak memberontak. Ia mengarahkan wajahnya ke Erick dan melengkungkan senyuman di bibirnya.

"Erick yang tampan dan berani, tolong lepasin Eve yaaa" Rayu Eve dengan nada yang saangaaat lembut.

"Nah gitu dong! Kata Mama Erick, anak perempuan itu harus berperilaku manis!" Erick mulai melepaskan pelukannya dan Eve gak menyianyiakan kesempatan emas itu. Eve langsung menjauh dari Erick dan duduk di bibir pantai.

Erick menyusul. Ketika beberapa langkah lagi hampir sampai, Erick terpaku dengan ekspresi Eve yang sedang menatap mentari senja dengan tatapan yang kosong. Erick segera mempercepat langkahnya dan duduk disebelah perempuan yang ia sukai itu.

Sudah lama Erick duduk di sebelah Eve dan menunggu Eve bersuara. Namun, yang ditunggu malah gak peka.

"Eve kenapa?"

I am My EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang