Ending Scene (Seulrene)

4.2K 146 17
                                    

Pengantin Wanita mulai memasuki altar dengan anggun. Gaun Pernikahan berwarna putih, Rambut rapi yang dibiarkan tergerai, dan make up yang terlihat natural. Terlihat sempurna dengan pengantin tersebut.

Para tamu undangan begitu terpesona dengan pengantin wanita tersebut. Tak terkecuali sang Pengantin Pria, yang tampak gagah dengan Tuxedo hitam, kemeja putih dengan dua kancing yang sengaja terbuka. Menambah ketampanan pengantin pria yang sangat sempurna apabila dipadukan dengan sang pengantin wanita.

Kamu pasti bisa - Pengantin wanita itu bergumam pelan demi menutupi kegugupannya.

Tak terasa langkahnya telah sampai di Altar suci tempat sepasang pengantin ini akan terikat sehidup semati.

“Bae Irene, aku mengambil engkau menjadi istriku, untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya, pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus, dan inilah janji setiaku yang tulus.” Pengantin pria tampak serius dalam mengucapkan janji suci tersebut, dan menatap dalam calon istrinya tersebut.

“Kim Suho, aku mengambil engkau menjadi suamiku, untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya, pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus, dan inilah janji setiaku yang tulus.” Irene sudah mengucapkan janjinya dihadapan Tuhan, Pendeta, Keluarga dan Tamu undangan.

...
Sepasang mata yang melihat acara mengharukan dan menyakitkan itu segera berlari keluar dari tempat itu.

Sakit, itu yang dia rasakan.
Melihat orang yang dia cintai berada di altar, dan mengucapkan sumpah dan janji suci pernikahan dengan orang lain.

Jangan tanyakan bagaimana cara dia menguatkan dirinya, dia hanya perlu melihat senyuman yang dilukis oleh wajah sang pengantin.

"Kenapa harus berakhir seperti ini? Kenapa kau mengundangku hanya untuk menyaksikan hal yang menyakitkan ini irene-ah?" Seulgi terus menangis sembari berlari menuju tepi pantai yang tidak ada orang.

"Kenapa hal ini begitu menyiksa?? Kenapa aku harus mengalami kisah cinta yang menyedihkan ini?" Seulgi terus berbicara disela tangisannya.

Deru angin dipantai ini begitu kencang, seolah mengerti akan perasaan wanita malang yang sedang menangis ini.

...
Akad nikah telah selesai, kini para tamu undangan mulai menuju tempat dimana resepsi outdoor akan dimulai. Hanya acara santai dari siang hingga sore, karena malamnya akan ada acara pemotongan kue pernikahan.

Menikah dengan suasana yang hangat, menyenangkan, santai, dan ditemani deru angin dan ombak. Itu adalah impian seorang Bae Irene.

Dulu dia sering membicarakan hal ini dengan kekasihnya atau lebih tepatnya Mantan kekasih.

"Dimana dia?" Irene tersadar dan mulai menyipitkan mata kearah tamu undangan, tapi tidak menemukan keberadaan gadis tinggi bermata monolid itu.

"Sayang... Kamu sedang mencari siapa?" Suho melihat Irene yang tampak gelisah sembari melihat kearah kerumunan tamu undangan.

"Emm Suho, aku permisi sebentar untuk melihat temanku, hanya sebentar aku berjanji" Irene menatap mata Suho dengan pandangan penuh harap.

Unknown Feelings (One Shoot KryBer-SeulRene)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें