"Maaf." ujar seseorang yang mengulurkan tangannya itu.
Hoshi pun meraih uluran tangan itu, dan saat ia sudah berdiri dengan tegak, alangkah terkejutnya saat melihat orang yang mengulurkan tangannya itu.
"Astaga, pagi-pagi udah ngeliat makhluk yang beginian aja. Bening gilaa." batin Hoshi.
"Sorry gak sengaja." ujar seseorang itu dengan raut muka yang amat datar.
Dengan sebuah earphone yang terpasang dikedua telinganya, tidak lupa tambahan kacamata yang bertengker manis diatas hidung mancungnya itu, seakan menambah kesan betapa sempurnanya makhluk yang berada didepan Hoshi ini.
"E-ehh iya gak papa, saya juga yang salah tidak melihat kiri kanan. Umm Ngomong-ngomong Anda mau kemana?" tanya Hoshi basa-basi.
Orang itu tidak merespon apa yang diucapkan Hoshi. Ia malah kembali memasang earphone yang sempat ia lepaskan tadi dan kembali berjalan menuju halte yang sama dengan Hoshi.
Hoshi pun akhirnya mengikuti orang tadi, maksudnya bukan menguntit, karena tujuannya sama jadi dia berjalan kearah yang sama dengan orang tadi.
Tak lama menunggu, setelah sampai didepan halte busnya pun akhirnya datang.
Hoshi pun dengan segera memasuki bus tersebut. Sama halnya dengan orang tadi yang buru-buru masuk kedalam bus.
Saat sudah berada di dalam bus, ternyata hampir semua kursi terisi. Hanya tinggal satu tempat lagi yang tampak kosong dan, dan itu tepat disamping orang yang tadi bertabrakan dengannya.
Hoshi pun berjalan menuju kursi yang kosong itu, sebelum duduk Hoshi dengan sopannya menyapa orang itu.
"Hai, permisi boleh saya duduk disini." ujar Hoshi dengan keadaan masih berdiri.
Tak ada respon seditpun yang diberikan orang itu, karena sudah kepalang pegal dan busnya akan segera berangkat, akhirnya Hoshi pun duduk disisi kanan orang itu tanpa permisi.
Hoshi menoleh kearah samping, tepatnya kearah laki-laki tadi, dengan earphone yang tak pernah lepas dari telinganya, Hoshi pun kembali menyapa orang tersebut.
"Hai." sama seperti tadi, tidak ada respon sedikitpun.
Karena kesal, dengan tidak tahu malunya Hoshi malah menusuk-nusuk pipi orang tersebut.
Berhasil, akhirnya orang itu menoleh melihat kearah Hoshi dengan kedua alis yang menyatu seakan bertanya "ada apa."
Earphone yang dari tadi bertengker manis ditelinganya itu ia lepaskan.
"Soal tadi, saya minta maaf. Tadi saya buru-buru." ujar Hoshi dengan tatapan yang sedikit menunduk itu.
"Oke." singkat, jelas dan padatlah jawabannya. Tetapi mampu membuat Hoshi bernapas dengan lega.
" Umm, sebelumnya saya boleh tahu nama Tuan?" ujar Hoshi kepada orang itu yang ternyata dia adalah seorang laki-laki.
"Jeon."
"Maksudnya, maaf saya kurang mengerti."
"Nama saya Jeon." jawabnya sekali lagi.
Hoshi pun hanya mampu ber oh ria. Kemudian dengan tiba-tibanya Hoshi mengulurkan tangannya.
Jeon yang kaget pun hanya menatap heran uluran tangan tersebut. Hoshi pun dengan tanpa dosanya malah menarik tangan Jeon untuk digenggamnya.
"Perkenalkan nama saya Kwon soonyong. Tapi Tuan boleh panggil saya Hoshi, ngomong-ngomong itu panggilan buat orang-orang yang dekat sama saya saja lo Tuan." ujar Hoshi dengan setengah berbisik pada akhir kalimatnya.
"Oke." jawabnya, sekali lagi dengan nada yang amat sangat datar. Tetapi tidak melunturkan senyum Hoshi.
Jeon kembali memasang earphone nya lagi, sekarang ia malah memejamkan kedua kelopak matanya. Dan itu sontak membuat Hoshi tidak bisa memalingkan pandangannya dari wajah Jeon.
"Sempurna." guman Hoshi yang ternyata masih bisa didengar oleh Jeon.
"maksudnya?"
___¤¤¤___
Hayooo ternyata Tuan Jeon nya gak tidur. Gimana tuh malu gak ya Hoshinya?
Next or no guys?
Hallo hay semua
Salken yo
Cerita pertama nih maaf kalau garing and banyak tipo nya.
Mohon di maklum ya author baru wkwkw
Jangan lupa kasih saran sama komennya ya
Jangan lupa votenya juga...
ESTÁS LEYENDO
Introvert ~(soonwoon)
Fanfiction"Tuan Jeon, bisa tidak Anda senyum sedikit~saja?" pinta Hoshi kepada orang yang disebut Tuan Jeon itu. "Memangnya kenapa?" tanya balik Jeon Wonwoo nama lengkap tuan yang dipanggil Jeon oleh hoshi itu. "Umm, hanya ingin melihat saja, kalau tidak mau...
Part 1
Comenzar desde el principio
