Hari Bahagia

Depuis le début
                                    

"Asterion Helios dilawan."

"Iya terserah kamu aja."

"Ah iya, jadi itu Ares yang mana?"

"Kamu akan tahu nanti."

"Kapan?"

"Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya usia Adrastea."

Pada saat itu Rion hanya menjawab nya dengan anggukan singkat. Tapi sekarang, enam belas tahun sudah terlewati tanpa terasa, Rion jadi tahu apa maksud dari ucapan Lavenia waktu itu.

Nama Adrastea adalah bentuk Latin dari nama Yunani Adrasteia.

Adresteia dalam mitologi Yunani adalah anak dari Ares dan Afrodit. Dia dikenal sering menemani ayahnya dalam perang.

Dalam kehidupan sehari-hari, perang yang sesungguh nya adalah melawan segala sesuatu yang membuat hidup menjadi sulit.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa saat itu Lavenia memang sudah memiliki firasat kalau dia tidak akan bisa ada disisi anak dan suaminya. Maka dari itu dia menamai bayi pertama nya Adrastea.

Itu karena dia ingin kalau anak perempuan nya lah yang akan menemani Ayah nya berperang. Maka, tanpa dirinya pun, kesulitan-kesulitan Rion akan teratasi dengan mudah karena pria itu punya Adrastea disisinya.

Dan itu memang terbukti.

Kehadiran Adrastea mampu membuat Rion mengalahkan perang itu, dengan tujuan tetap, yaitu; supaya nanti, kehidupan anaknya bahagia karena tidak kekurangan apapun.

"Kamu memang mengagumkan, La." Gumam Rion tanpa disadari.

"Khe...khem." Dehaman itu langsung membuyarkan lamunan Rion. Lantas dia pun menoleh dan sedikit terkejut ketika mendapati Noushin duduk disebelahnya.

"Kamu sudah sudah datang rupanya."

"Dan satu-persatu tamu undangan juga sudah datang, Pak." Ujar wanita itu dengan enteng.

"Yasudah, bagus dong. Kan pestanya sebentar lagi dimulai."

"Iya, tapi... penampilan Bapak--"

"Ah, itu gampang. Saya tinggal ganti baju terus pake gel rambut aja." Noushin pun manggut-manggut paham.

"By the way, datang sendirian?"

"Iya. Tadinya mau sama Valdo, cuma lama, saya pegel nunggu soalnya dia harus nganterin sepupunya dulu."

"Yasudah, nanti pulang nya saya anterin."

"Hah?"

"Kan bahaya perempuan pulang sendirian malam-malam."

"Kan nanti bisa sama Valdo, Pak."

"Saya anterin, pokoknya. Ehem... Well, ini kamu pakai dress dari saya kan?" Ujar Rion seraya menatap Noushin dari ujung kaki hingga kepala.

 Well, ini kamu pakai dress dari saya kan?" Ujar Rion seraya menatap Noushin dari ujung kaki hingga kepala

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.
Me vs PapiOù les histoires vivent. Découvrez maintenant