[17]

1.3K 169 11
                                    

MAKROKOSMOS: Part Of You
Bagian tujuh belas

PUKUL sebelas malam, Sakura baru menginjakkan kakinya di dorm World Peace

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PUKUL sebelas malam, Sakura baru menginjakkan kakinya di dorm World Peace. Alasannya pulang terlambat dari kesepakatan awal dengan anggota karena harus menemani Taehyung melihat kembang api di sungai Han. Pria itu sempat membatalkannya karena kondisi hatinya sedang tidak baik. Namun setelah saling berbalas ciuman, Taehyung menarik pembatalannya kembali. Yang sangat disayangkan adalah mereka berdua hanya bisa melihat semburan kembang api yang meledak di udara dari dalam mobil. Bukannya apa, hanya saja keadaan di luar terlalu ramai, tidak memungkinkan mereka untuk keluar dari dalam kendaraan. Andai kata mereka nekat untuk menampakkan diri, mereka pastilah akan dikerumuni habis-habisan. Membuat keduanya tidak dapat menikmati pertunjukan kembang api malam ini.

Niatnya ingin langsung berendam air hangat di kamar mandi, lalu pergi tidur sebagai bentuk istirahat dari lelahnya hari. Sayangnya, kedua tungkainya berhenti ketika ia melewati ruang santai yang biasanya digunakan para anggota untuk menghabiskan waktu luang. Tidak seberapa banyak, kadang satu jam waktu luang sangat berarti bagi ketujuhnya. Hanya dengan bersantai di atas sofa dengan televisi yang hidup, ketujuhnya dapat menikmati waktu istirahat singkat.

Yena yang menyadari kedatangan Sakura pun memberhentikan adegan menguapnya secara paksa, menggoyang-goyangkan tubuh Yuri yang saat itu sudah tertidur pulas dengan kepala yang bertumpuk pada pundaknya. "Oh, sudah pulang? Kemari," Yena memberi interupsi agar Sakura duduk di sofa, tepatnya di sebelah Chaeyeon. Gadis yang mendapat suruhan tidak banyak bicara, hanya menuruti apa yang Yena katakan.

"Eonni, hidupkan saja live nya sekarang," Yena memberi aba-aba dan langsung mendapat anggukan dari Eunbi. Belum sempat jempolnya menekan tombol record, Sakura sudah lebih dulu menyahut, membuat pergerakan Eunbi terhenti disertai dengan jempol yang menjauh. "Kenapa menungguku?" Tanya Sakura, merasa sedih ketika melihat keenam temannya ini harus menunggu dirinya pulang ke dorm untuk menyapa penggemar di VLIVE. Seharusnya, mereka berenam tidak usah menunggu Sakura ikut bergabung. Toh, sebentar lagi World Peace akan menjadi enam, bukan tujuh.

"Karena kau adalah bagian dari World Peace," balas Yena dan segera menyalakan live beberapa sekon setelahnya. Sudah hampir tengah malam, banyak penggemar yang pasti sudah pulas tertidur. Membuat mereka bertujuh tidak terlalu mengharapkan banyak orang yang menonton. Namun sepertinya, semua itu salah besar. Banyak penggemar yang bergabung, menyaksikan live mereka dan mulai memenuhi kolom komentar. Bahkan penontonnya sekarang sudah mencapai angka dua puluh ribu.

"Mari beri salam terlebih dahulu," Eunbi melihat anggota grup satu persatu. "One, twoㅡ"

"Halo, kami World Peace," mereka bertujuh mulai melambai-lambaikan tangan ke kamera ponsel yang merekam wajah, menyapa penggemar dengan ramah, dan kemudian mulai membaca komentar-komentar yang terlihat. Kebanyakan komentar yang ditujukan untuk mereka adalah memberi pujian atas keindahan musik album digital yang mereka keluarkan tiga minggu lalu. Dan separuhnya berisi tentang pujian visual grup yang semakin hari semakin bersinar. Ada pula yang merekomendasikan negara masing-masing untuk dijadikan tempat konser di kemudian hari. Intinya, komentar yang diberikan sangat beragam, sayangnya tak bisa dibaca satu persatu karen pergerakannya terlalu cepat.

Satu persatu mulai menceritakan kesan pertama satu sama lain. Bagaimana awal mula mereka bertemu, menjadi teman dekat yang berbagi makanan, tidur di ruang sempit bersama, melalui semua masalah dengan saling menguatkan, dan akhirnya bisa sampai di tahap di mana mereka dikenal oleh banyak orang dan mulai diperhitungkan untuk menjadi generasi KPOP yang selanjutnya. Semuanya tertawa dengan polos ketika mereka berbagi candaan satu sama lain.

"Tidak akan ada lagi live bertujuh setelah ini. Karenanya ayo ajak penggemar lain untuk bergabung," Yena berseru, yang tentunya langsung mendapat reaksi diam dari seluruh anggota yang mendengar. Bagi penggemar yang tidak terlalu menganggap serius perkataan Yena, mereka hanya santai-santai saja. Sedangkan bagi segelintir penggemar yang terlalu peka, mereka mulai bertanya maksud dari perkataan Yena tadi.

"Maksud Yena, tahun depan akan sangat sulit untuk melakukan live bertujuh karena setiap anggota ingin melakukan live sendiri-sendiri agar bisa sedikit lebih dekat dengan penggemar. Jika live bersama seperti ini, Yena lah yang memonopoli kamera. Menyebalkan, bukan?" Eunbi menyelamatkan kepanikan Sakura yang terjadi selama beberapa detik. Dan setelah itu, mereka bertujuh mulai membicarakan impian masing-masing dan goals mereka di tahun depan.

Live malam ini ditutup dengan Sakura yang berkata, "jangan ada air mata tahun depan."



※※※


"Belum tidur?" Kwon Eunbi tidak sembarang masuk ke kamar Sakura, hanya saja rasa penasaran memaksa tubuhnya berjalan mendekat ketika melihat pintu kamar tidak tertutup rapat. Dan tepat ketika tangannya mulai mendorong sedikit, dapat ia lihat Sakura tengah duduk di depan sebuah meja belajar dengan lampu yang masih menyala terang.

Sakura lantas menoleh, melihat Eunbi yang perlahan melangkahkan kakinya mendekat, masuk lebih dalam dengan sekaleng sprite favorit. "Apa yang kau lakukan malam-malam begini? Kau harus segera tidur karena besok pagi-pagi kita akan menghadiri festival musik akhir tahun," Eunbi memberikan sebuah peringatan yang justru sekarang ia juga mengabaikannya. Matanya tidak bisa terpejam ketika satu pesan berisi gombalan maut dari Jungkook masuk ke ponselnya. Huft, padahal sudah berkali-kali ia katakan jika Jungkook bukanlah tipe pria idealnya. Dan juga ia sudah berjanji untuk tidak berkencan dengan pria yang jauh lebih muda darinyaㅡ seperti Jungkook.

"Taehyung oppa sebentar lagi ulangtahun. Jadi aku sedang menulis referensi perayaan hari jadi yang bagus," jujurnya. Tiga puluh menit lalu tiba-tiba saja ia jadi kepikiran tentang ulangtahun Taehyung di satu hari sebelum bulan Desember berakhir. Seperti pasangan-pasangan lainnya, setidaknya ia ingin menghabiskan waktu seharian untuk merayakan ulangtahun Taehyung. Satu kali saja, menjadi yang pertama sekaligus terakhir.

"Menurut eonni, hal apa yang harus aku lakukan?" Sakura merotasikan kepalanya, menatap Eunbi yang sekarang tengah berpikir serius dengan dahi yang mengerut. Gadis itu menepuk-nepuk dahinya dengan telunjuk selama beberapa saat, lalu tak lama setelahnya segera menjawab. "Bagaimana dengan makan malam romantis?" Usulan yang terlampau biasa namun nampak menarik. Jarang sekali ia dan Taehyung makan bersama. Jika tidak salah ingat, hanya dua kali. Pertama saat masa pendekatan, dan yang kedua beberapa minggu yang lalu.

"Aku akan mempertimbangkannya," Sakura tersenyum lebar lalu kembali fokus pada layar ponsel di hadapannya. Sepertinya, makan malam romantis akan menjadi kenangan terakhir yang akan terus ia ingat sampai nanti semua memorinya sirna dimakan waktu. Ah, tapi entahlah. Sakura ragu, apa Taehyung benar-benar akan datang nantinya? Tidak ada yang bisa menebak, siapa tahu Taehyung sudah punya janji kencan dengan Sohe saat hari ulangtahunnya.





MAKROKOSMOS: Part Of You
Bagian tujuh belas


MAKROKOSMOS: Part Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang