1. Gadis Malaikat

Começar do início
                                    

...

Cahaya matahari memenuhi sebagian kamarku melewati sela-sela jendela. Matahari hampir terbit sempurna, menunjukkan bahwa aku harus segera bangkit dari kasur dan bersiap.

We never learn we been here before

Why are we always stuck and running from

The bullets

The bullets

Lagu Sign of the Times by Harry Styles merupakan alarmku di pagi hari. Aku segera mengambil gadget dan mematikan alarm. kulirik jam dinding, jarum pendek tepat berada diangka tujuh dan jarum panjang diangka dua belas.

"jam 7!!! huh?" aku bergegas mandi kemudian turun untuk sarapan bersama. Kulihat dua orang yang sedang kasmaran di hadapanku, malas untuk melihatnya aku hanya mengambil sepotong roti dan memakannya di jalan.

"Sue, sarapan nasi dulu.." teriak ibu

"Ini roti aja, ntar makan di kantin gampang" tanggapku pada ibu yang masih bermesraan dengan om Tono.

Aku berangkat menggunakan sepeda motor Scoopy yang baru saja dibelikan oleh om Tono. Sebenarnya beliau ingin memberiku mobil Jazz merah miliknya, namun aku menolak dengan alasan kurang efisien jika menggunakan mobil. Dan akhirnya beliau membelikanku sebuah sepeda motor Scoopy berwarna pink.

Hari ini merupakan hari pertamaku diawal semester genap. Yap aku tengah berada di masa perkuliahan. Aku mengambil jurusan Psikologi di sebuah universitas negeri lokal. Universitasku memang tidak seterkenal UI (Universitas Indonesia) ataupun segagah UGM (Universitas Gajah Mada), tetapi setidaknya masih masuk top20 seindonesia. Dan untuk jurusan psikologi sendiri mendapatkan akreditasi A.

Mata kuliah pertamaku merupakan Biopsikologi, ilmu yang mempelajari proses mental manusia dan bagaimana proses tersebut dapat terjadi. Matkul ini merupakan satu dari lima matkul utama Psikologi.

"Sue, ayok ke kantin" ajak Nina segera setelah dosen meninggalkan kelas. Nina sendiri merupakan temanku dari semester awal.

"Ngapain?"

"Ngepet"

"Hahh?"

"Ya makanlah dodol.. cepetan laper nih... perut gue meronta-ronta bagai fens kpop yang lagi nonton konser" gerutunya kemudian aku mengekor Nina menuju kantin.

"Pesen apa lu?"

"Siomay sama es teh, nih uangnya"

"Jagain tempat duduk" ujarnya kemudian meninggalkanku sendiri dan memesan makanan.

Kulirik sekitar, saat ini kantin cukup ramai, terdapat bebagai macambentuk mahasiswa dan mahasiswi. Di bagian timur ada kelompok gadis yang bergaya modis dan bermake up tebal, mungkin mereka anak-anak jurusan hukum. Bukan hal yang mengejutkan jika kebanyakan anak hukum bergaya fancy. Di bagian barat terdapat kelompok pria dengan kebanyakan mengenakan kacamata dan membawa buku tebal. Pasti kalian bisa menebak mereka dari jurusan mana. Yaps mereka merupakan mahasiswa kedokteran yang belajarnya tuju hari tuju malam tanpa henti.

Di bagian utara terdapat gabungan pria dan wanita yang berpakaian mencolok dan rambut yang diwarnai. Tampak jelas bahwa mereka dari jurusan seni. Dan di bagian selatan terdapat beberapa mahasiswa dari jurusan berbeda termasuk aku dan Nina yang berasal dari jurusan psikologi.

"Nih siomay lu, bentar gue mau balik lagi ambil es tehnya" Nina segera pergi setelah meletakan seporsi siomay milikku dan semangkuk soto miliknya.

"Wah matep nih pagi-pagi makan soto begini" makannya dengan lahap.

Blind Flower GirlOnde histórias criam vida. Descubra agora