Hilangnya 3000 Karya

56 1 0
                                    


"Sial, Aku bangun kesiangan" Saat aku baru saja melihat jam dinding dikamarnya menunjukan pukul 6 tepat

Weekend sungguh menyenangkan tapi kelelahan dibalas oleh istirahat. Dan ini menjadi alasan bahwa hari Senin adalah hari yang sangat menjengkelkan, Bagaimana tidak, jam tujuh kurang sepuluh menit harus sudah datang ke sekolah untuk mengikuti upacara bendera setiap pagi. Namun, perlu diketahui bahwa orang yang terlambat pada hari Senin adalah orang yang sangat menikmati waktu liburannya yang begitu menyenangkan.

Aku langsung turun kebawah dan menunaikan Shalat Shubuh kemudian aku mandi pagi dan sarapan. Khusus hari ini, sebelum berangkat aku menggesekan lengan kananku di ban depan sepeda motorku.

Kemudian aku berangkat dari rumah dan berkendera sambil mengerat erat stang sepeda, biarkan saja orang orang menyebutku aneh tapi ini untuk menyelesaikan sesuatu yang menurutku cukup rumit untuk diselesaikan.

Namaku Zaril Dhilafa. Pelajar yang duduk dibangku Kelas 2 IPA 4 SMA Bakti Indah. Di sekolah aku hanya mengikuti ekstrakurikuler Jurnalistik. Disini aku bebas mengekspresikan karyaku dalam media cetak dan hal ini jarang dilakukan oleh banyak kalangan tanah air.

Aku sudah sampai di pintu gerbang dan bersama orang orang yang bergembira menikmati weekendnya. walaupun sering disebut manusia tidak bisa mengontrol waktu bahkan oleh Kepala Sekolah sendiri. Mereka adalah manusia yang mudah berubah dan unik.

"Oh, jadi aku terlambat 7 Menit, tapi ini kan masih persiapan regu peserta upacara" kataku dalam hati

"Eh Zaril, Haha mampus kau juga terlambat, tapi itu lenganmu kenap-"

"Ssst Pak Nur datang, Pak Nur Datang"

"Assalamualaikum Wr. Wb. Kaum Telat. Sini, jawab pertanyaan kalian kenapa kalian terlambat. Tidak boleh ada yang berkata, lagi bantu orang tua, Ban nggembos, nganterin ibu ke pasar, dan nunggu temennya yang mau di bonceng, di mulai dari kanan"

Mereka menjawab pertanyaannya dan gugup untuk berbohong, tidak ada yang bisa membohongi guru yang sudah meraih megister psikologi. Hukumannya akan berlangsung 2 Jam Pelajaran untuk berhadapan dengan matahari. Itu melebihi waktu normal upacara bendera dan aku tidak menyukainya.

Sampai itu pertanyaannya sampai ke diriku,

"Kamu kenapa sampai terlambat" ?

"Oh, tadi ban depan bocor di tikungan oisca dan aku harus menuntunnya di tambal ban depan rumah sakit karangpandan" tanyaku dengan sedikit percaya diri menghadap mata pak nur dan bersikap tetap tegak sambil memperlihatkan sedikit lengan tangan kananku

"Selanjutnya"

Tidak ada reaksi, sama seperti yang lainya. aku sudah menduga dan ini hanyalah bagaimana cara guru itu menilai perilaku manusia dalam menentukan alasan. Setelah selesai menanyakan semua peserta yang terlambat, semua dipaksa untuk hormat bendera di depan meeting room. Aku menurutinya.

Upacara Bendera telah selesai. Aku melihat peserta upacara yang lain beramai ramai kembali ke kelas masing masing. Tiba tiba Pak Nur memegang pundak dan menarikku ke belakang.s

"Silahkan kembali ke kelas"

"Baik, pak maaf aku terlambat hari ini" jawabku sambil berpamitan dengan guru itu dan meninggalkan mereka yang masih menghormat bendera sampai briefing guru selesai. itu pasti memakan waktu satu jam pelajaran yang sebelumnya mereka merencanakan sesuatu menjadi sia sia. Hatiku senang karena aku berhasil.

Aku menuju kekelas dan bertemu teman temanku

"Ril, bukankah tadi kau tidak ada di Lapangan"? Tanya salah satu temanku saat mereka sedang bergerombol.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 05, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Hilangnya 3000 Karya | short storyWhere stories live. Discover now