Saat kakaknya meninggalkan nya sendirian di rumah sakit, yeonjun terus menangis, dia juga berdoa untuk keselamatan orang tuanya yg terbaring lemah di ranjang rumah sakit
Waktu terus berjalan, hingga yeonjun mulai kelelahan, dia pun berhenti menangis, dan mulai tidur di kursi rumah sakit sebari menunggu kabar kelanjutan dari dokter tentang keadaan orang tuanya
Setelah sekian lama matanya memejam, yeonjun merasa seseorang telah mengganggu tidurnya, dia pun membuka matanya
"Akhirnya kau bangun juga, dan maaf saya lancang mengganggu tidur anda" ucap seseorang
"Ahhh dokter, bagaimana kondisi orang tua saya dok? Apa mereka baik baik saja?" balas yeonjun
Ya benar, yg telah mengganggu tidur yeonjun adalah seorang dokter yg sedang menangani korban kecelakaan yg tak lain adalah orangtua nya
"Bagaimana dok??? Kumohon jawab pertanyaanku" Yeonjun mulai kalut dia pun mulai menangis lagi
Sang dokter menatap nya miris, di usianya yg masih terbilang kecil, sudah ditinggalkan oleh kedua orang tuanya
Sang dokter pun menghembuskan nafasnya pelan, lalu menjawab "Maaf nak, saya tak bisa menyelamatkan orangtua mu, luka yg disebabkan oleh kecelakaan tersebut sangatlah parah, bahkan sangat mustahil untuk disembuhkan, sekali lagi saya minta maaf"
Yeonjun mulai mematung, dia benar benar terkejut dengan jawaban dokter tersebut, tak lama kemudian dia masuk ke dalam ruangan ayah ibunya berada
Yeonjun menangis histeris, dia benar benar tak menyangka orangtua nya akan meninggalkannya secepat ini
"Mah, yah, kumohon buka mata kalian, jangan tinggalkan yeonjun secapat ini, yeonjun masih membutuhkan kalian"
"Yeonjun masih Ingin merasakan enaknya masakan mamah, yeonjun masih ingin bermain dengan ayah, yeonjun juga masih ingin merasakan kasih sayang kalian"
"Maafin yeonjun, yeonjun janji gk bakal maksa maksa lagi, sebagai gantinya bukalah mata kalian, kumohonn" ucap yeonjun histeris
Yeonjun menangis terus menerus, hingga tak sadar di belakangnya sudah ada kakaknya yg mematung menerima keadaan orangtua nya yg sudah meninggal
Dia menangis? Tentu, tetapi dia tak sehisteris adiknya, dia hanya menangis dalam diam, tetapi matanya melihat ke arah adiknya yg sedang memeluk kedua orang tuanya dengan sangat tajam, Yoongi juga mengepalkan tangan nya kuat hingga menyebabkan permukaan kulitnya terluka oleh kukunya sendiri
Yoongi pun menarik bahu sang adiknya lalu menghempaskannya ke belakang dengan sangat keras sehingga yeonjun terjatuh
Mata sang kakak yoongi tetap tajam mengarah pada adiknya, bahkan tatapannya pun lebih tajam lagi
"Kau!!!! Kau kelak akan menerima penderitaan yg aku alami sekarang! Lihat saja nanti!"
Setelah yoongi mengatakan hal tersebut, dia mengusir yeonjun dari ruangan tersebut "pergilah!! Aku tak sudi melihat pembunuh ada di dekat ku!!"
Yeonjun linglung, dia tak tahu akan pergi kemana, setelah dia berjalan jalan di malam hari, sekarang dia tepat di taman kota, dia pun duduk disana dan mulai menangis dengan keras karna dia pikir tak ada yg mendengarkannya di saat larut malam seperti ini
Setelah cukup tenang, dia berniat pulang ke rumah berjalan sendirian, yeonjun tak takut ada penculik atau siapapun itu, karna mana mungkin org menculik laki laki berpenampilan acak acakan sepertinya
Saat dia sudah ada di rumah, dugaanya benar, tak ada siapa siapa di rumah, yeonjun pun berniat untuk pergi ke kamar org tuanya, menyalurkan rasa bersalahnya dengan memeluk barang barang orang tuanya, terlebih pada foto yg menampakkan orang tuanya, kakaknya dan sudah jelas dengan dirinya
Yeonjun pun tidur di sana, saat terbangun pagi nanti dia menginginkan semua hal yg terjadi saat ini hanyalah sebuah mimpi, sebuah kejadian yg tak nyata
Tetapi takdir tetaplah takdir, saat terbangun dari tidurnya dia hanya menerima kenyataan bahwa orangtuanya telah meninggal, dia pikir dia harus bersiap siap untuk mengikuti pemakaman nisan orang tuanya
Maaf klo ada typo atau apalah itu, semoga suka yhh sama ff nya <3 ^^
YOU ARE READING
Struggle! // Soojun
Teen FictionSeorang anak remaja yg kaya raya berjuang untuk mendapatkan hati si anak yatim piatu yg sering dapat berbagai masalah Bxb Yeonjun ; Uke Soobin ; Seme