1 | Night at Hotel

2.1K 246 36
                                    

"Kau pasti benar-benar sudah gila."

Jungka menatap Taehyung dengan tatapan tak habis pikir. Taehyung benar-benar membawanya ke hotel dan Taehyung sudah selesai memarkirkan mobilnya di lobi.

Taehyung tertawa, menatap wajah Jungka yang benar-benar kehilangan pikirannya.

"Ayo, turun," ucap Taehyung seraya menbuka pintu mobil, namun belum sempat pemuda itu menginjakan kakinya keluar, Jungka lebih dulu menahan tangannya.

Jungka melotot. "KAU BENAR-BENAR SUDAH GILA YA?!"

Taehyung mendorong kepala Jungka dengan jari telunjuknya seraya tertawa geli, Jungka segera menepis tangan Taehyung dan kembali melotot.

"Apa yang ada di dalam pikiranmu? Aku hanya ingin mengajakmu makan malam. Restoran pasti ramai, jadi lebih baik di hotel saja."

Apa yang diucapkan Taehyung memang masuk akal. Tetapi entah mengapa Jungka merasa ia harus tetap waspada.

Ibu Jungka pernah berpesan, tidak ada yang lebih bahaya daripada laki-laki yang baru kau temui dan langsung mengajakmu ke hotel.

Ya, meskipun Jungka sudah mengenal Taehyung, tetapi tetap saja, kini posisinya berbeda. Mereka sudah sama-sama dewasa.

"Bagaimana kalau ada paparazi? Mereka pasti akan menyebarkan gosip yang tidak-tidak."

"Labelku akan menjelaskan kalau kita hanya makan malam bisnis. Karena kau akan membantuku dalam drama terbaruku. Tenang saja," jelas Taehyung, tatapannya lurus pada Jungka yang tampak berpikir, meskipun rasa enggan sangat ketara di wajahnya.

"Begitu? Kau yakin aman? Aku tidak mau karierku hancur karenamu. Kau harus tahu para penggemarmu bisa saja menerorku sampai membuatku ingin mati jika aku ketahuan memiliki hubungan selain pekerjaan denganmu."

"Tenang saja, aku akan melindungimu."

Jungka menatap Taehyung dengan tatapan lelah. "Dasar perayu ulung. Kau pasti populer karena hebat dalam memberikan fan service."

Taehyung tertawa sekilas. "Jadi, kita akan makan malam atau tidak?"

Jungka segera turun dari mobil, meninggalkan tumpukan naskahnya pada jok mobil, meninggalkan Taehyung yang mendadak bengong di dalam mobil.

Menyadari Taehyung belum turun dari mobil bahkan setelah Jungka menutup pintu mobil, Jungka kembali membuka pintu mobil dan menatap Taehyung yang bengong.

"Apa yang kau tunggu? Ayo, cepat. Aku lapar sekali. Kau yang traktir, 'kan?"

Taehyung tersenyum, lalu mengangguk pelan. Entah sudah berapa lamapun mereka pernah berpisah, debaran jantungnya sama sekali tidak berubah ketika berada didekatnya.

Sebuah pertanyaan terbesit di pikiran Taehyung, apakah dia juga merasakan hal yang sama?


***


"Aku tidak minum." Tangan jungka terangkat untuk mencegah Taehyung menuang wine pada gelas miliknya. "Aku sangat payah jika berurusan dengan alkohol."

Taehyung berhenti sejenak, namun tetap menuangkan wine pada gelas milik Jungka. Mengabaikan wajah jengkel gadis itu.

"Aku kan sudah bilang aku tidak minum!" omel Jungka pada Taehyung yang kini mengangkat bahunya acuh.

Taehyung menuang wine pada gelasnya sendiri. "Tenang saja, kau kan sedang bersamaku. Kemungkinan terparahnya kita terlibat skandal one night stand."

A Story Titled YouWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu