H.12

1.7K 186 7
                                    

**

Bismillaahirrahmanirrahim

**

          ALI dan Prilly berniat untuk melaksanakan ibadah Umroh sekaligus honeymoon. Memang, keduanya belum sempat melaksanakan honeymoon dikarenakan keduanya sedikit bingung untuk memilih destinasi yang akan dituju oleh keduanya. Namun, setelah dipikir-pikir keduanya memutuskan untuk honeymoon ke Tanah Suci, sekaligus beribadah disana.

Kini keduanya tengah sibuk mempersiapkan, dan meng-check kembali perlengkapan untuk Umroh. Keduanya akan berangkat insyaaAllaah pada pukul 15.00 WIB dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.

"Sayang, kamu gimana? Udah siap semua?"ucap Prilly

"Kayanya udah. Kamu?"

"Udah juga, Alhamdulillaah.."

Setelah keduanya selesai menyiapkan perlengkapan untuk Umroh, Ali mengajak Prilly untuk duduk sejenak di sofa,

"Sayang, sini deh.."

"Hmm? Ada apa, Biy?"

"Sini, aku pengen ngobrol sama kamu,"

Prilly pun langsung duduk disamping suaminya, lalu menyandarkan kepalanya di dada sang suami,

"Aku lihat, kamu dari kemarin murung. Ada apa sayang? Lagi ada masalah? Cerita dong, Umma.."

"Enggak kok Biy, aku baik-baik aja.."

"Sayang, serius. Coba cerita, kasih beban kamu ke aku sini,"

Prilly tak menjawab. Ia hanya terdiam, dan semakin menelungkupkan kepalanya ke dada Ali, dan tangannya memeluk erat sang suami,

"Umma.."

Prilly lagi dan lagi tak menjawab. Ali pun langsung melihat wajah sang istri yang berada di dada nya kini. Ali melihat wajah Prilly yang tengah menahan tangis, dirinya pun semakin berinisiatif untuk membawa Prilly kedalam pelukannya.

"Aku yakin, kamu lagi gak baik-baik aja. Cerita sayang, ada apa? Hm?"

"Maa--fin ak-u,"

"Maaf untuk? Kamu gak salah apa-apa sayang,"

Prilly menarik nafas panjang, dan berusaha menetralkan dirinya sendiri.

"Maaf, sampai usia pernikahan kita yang sudah mau menginjak 1 tahun, aku belum bisa ngasih kamu keturunan dan maaf.. kalau aku belum bisa jadi istri yang baik untuk kamu, maafin aku.. Biy,"jelas Prilly dengan panjang lebar,

Ali pun yang mendengarnya hanya mampu terdiam, dan menarik nafas panjang,

"Sayang.. Hey, liat aku.."

"Aku gak pernah nuntut buat kita cepet-cepet punya anak. Dan, bagi aku kamu itu udah baik, bahkan sangat baik  dalam menjalankan tugas kamu sebagai seorang istri,"

"Laa tahzan,"ucap Ali sembari menggenggam erat tangan Prilly,

"Kita ini manusia, gak luput dari salah dan dosa sayang. Kalau pun ada kekurangan dalam diri kamu, ya itu wajar. Manusia gak ada yang sempurna, Umma. Tapi bagi aku, kamu udah jadi istri yang baik, istri Shalihah-nya aku,"

"Jangan sedih Umma, mungkin Allah belum mengamanahkan kita seorang anak, berarti kita harus lebih giat lagi belajar untuk menjadi orangtua, semangat sayang,"

Kata-kata Ali cukup membuat Prilly tersenyum, walaupun dirinya masih dihadang rasa sedih, rasa kecewa, namun setidaknya sudah sedikit berkurang dengan support Ali kepada dirinya kini.

[3] Hijrah | On Going (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang