(6). Lara yang tiada akhir

571 25 13
                                    

"Kurang ajar!"

Pranggg

Suara barito terdengar menggema lalu disusul bunyi pecahan vas bunga yang sengaja dibenturkan pada cermin oleh pemiliknya. Nafasnya tidak beraturan. Terlihat jelas bahwa ia sekarang tengah marah.

"A- aku hanya pergi ke sungai untuk jalan-jalan dan tak sengaja bertemu temanku tuan." Seohyun menunduk sambil meremas tangannya cemas.

Lelaki parubaya itu menoleh dengan cepat saat Seohyun menyelesaikan kalimat terakhirnya. Kakinya melangkah dengan cepat ke arah Seohyun. Lalu dengan tidak berbelas kasih, lelaki itu mencengkram rahang Seohyun dengan kencang.

"Ahhh!! Tuan ku- ku mohon maafkan aku." Seperti tak terbendung, air mata itu terus mengalir. Rintihan dari bibir mungilnya tak dapat mengetuk hati pria di depannya untuk menghentikan kekerasan itu.

"Tugas mu hanya melayaniku, jalang! Bukan keluyuran dengan laki-laki lain!" Tamparan itu tak dapat ia hindari kala teriakan itu berakhir.

"Tuan! Jangan! Ah!" Pekiknya ketika tamparan itu kembali mampir dipipi yang mulai membiru itu.

Dengan kasar pria berkepala 5 itu merobek kasar baju Seohyun. "Diam kau jalang! Ini lah tugas mu sebenarnya." Setelah kalimat itu selesai benda keras itu menusuk lubang kemaluan Seohyun tanpa ampun. Posisi Seohyun yang menungging dengan leher yang ditekan dari belakang dan tanpa foreplay membuat pekikan keras Seohyun terdengar. Meronta pun percuma karna ia malah akan mendapat kekerasan lebih.

***


Seohyun mengeratkan mantel hitam yang membungkus tubuh rampingnya. Hawa dingin itu tak menyurutkan langkahnya.

Setelah kabur dari manshion mewah itu Ia bertekat untuk mengakhiri semua ini. Ia sudah lelah. Benar-benar lelah hingga kesabarannya selama ini meluap hingga ubun-ubun.

Dini hari ini, ia akan menemui Chanyeol. Anak dari pria yang telah memperbudaknya selama ini. Ia akan meminta Chanyeol untuk membawanya pergi jauh dari ayah Chanyeol sendiri. Pergi sejauh mungkin hingga tak seorang pun bisa memisahkan mereka berdua.

Ini keputusannya setelah selama ini menahan diri. Seohyun rasa hutang ibunya tak sebanding dengan direnggutnya kebahagiaanya selama ini. Semua ini terlalu keterlaluan menurut Seohyun.

Sekarang sudah saatnya ia dan laki-laki yang dicintainya itu bahagia. Hanya berdua ditemani anak-anak mereka kelak, merajut harmoninya rumah tangga kecil mereka.

Senyum kecil itu terbit kala angan-angan itu melanglang buana. Dulu saat Chanyeol tau problem dalam hidup Seohyun, laki-laki itu sempat menawarkan bantuan padanya. Hanya saja ia tak tega harus menambah kerusak hubungan anak dan bapak itu. Tapi nyatanya tanpa Seohyun menerima bantuan itupun hubungan anak dan ayah itu telah berantakan. Jauh sebelum Seohyun datang ditengah-tengah keluarga Chanyeol.

"Menikahlah dengan ku!" Seohyun yang hendak membuka kenop pintu kamar itu mengurungkan niatnya.

"Chan? Kau tidak bercandakan?" Suara genit nan seksi itu terdengar hingga telinga Seohyun.

"Aku serius Tiffany! Aku mencintai mu." Seohyun membekap mulutnya yang hendak memekik kaget. Air matanya mengalir seiring goresan hatinya yang bertambah parah.

"A- apa? Sejak kapan? Kenapa bisa?"

"Sejak perginya wanita jalang itu, kau selalu disampingku, menemaniku setiap saat dan hanya dirimulah yang mengerti isi hati ku."

"Kau tidak sedang berbohongkan?"

"Aku serius! Aku sudah muak dengan jalang itu. Biarkan prai tua bangka bau tanah itu menikmati bekas ku. Dan sekarang saatnya aku mencari kebahagiaanku sendiri."

"A-aku mau Chan. Aku juga mencintai mu. Sangat mencintaimu." Tanpa perlu membuka pintu ataupun melihat, Seohyun sudah tau siapa yang berada di dalam kamar itu. Dan tanpa beratanya terlebih dahulu ia pun sudah tau siapa tokoh utama yang mereka bicarakan.

"Ah~ Chan!" Dengan hati yang hancur berkeping-keping Seohyun pergi meninggalkan apartemen itu. Tidak hanya apartemen yang ia tinggalkan. Ia juga akan meninggal pria itu serta kenangan-kenangan yang telah mereka berdua lalui bersama. Baik kenangan terindah sampai kenangan yang tak pernah ia bayangkan akan ia terima dari laki-laki alasan hidupnya selama ini.

***

"Oppa?" Suara lirih yang terdengar menyedihkan itu merambat ketelingannya.

Niatnya yang ingin memasuki mobil hitam menjadi urung kala melihat wanita yang ia cintai bak mayat hidup.

"Seohyun-ah!" Changmin berlari mengahampiri Seohyun. Ia menerjang wanita itu dengan pertanyaan. "Kau kenapa? Ada apa dengan mu? Kenapa tubuhmu penuh lebam?"

Tanpa memperdulikan pertannyaan bertubi penuh kekhawatiran itu Seohyun mendekap Changmin dengan terisak kuat kala merasa inilah tempat ternyaman yang ia butuhkan. Ia menjerit hingga meraung karena luka fisik dan batinnya yang teramat dalam. Hingga suara lemah itu terdengar mengalun bak nanyian surga ditelinga Changmin. "Apa tawaranmu kemarin masih barlaku oppa?"

***

"Sepertinya takdir yang membawaku bertemu dengan mu adalah sebuah kutukan. Dan mencintaimu adalah sebuah kesalahan terbesar dalam hidupku" Chanyeol membuang ludahnya dengan tatapan jijik. "Dasar jalang murahan!" Ia lalu meninggalkan rumah itu setelah melihat dengan mata kepalanya sendiri gadis yang berharga dalam hidupnya terlibat pergulatan panas dengan ayah kandungnya. Mungkin karna terlalu terbawa emosi ia tak bisa membedakan bahwa wanita itu tengah merintih kesakitan.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tbc

Sori ya ges lama up nya😭
Soalnya kemarin hp ku rusak bngke_-
Tapi tenang gess, insyaallah aku akan lanjutin ff ini hingga tuntas😆

Tolong dong kalo ada typo ya, soalnya buru-buru ini tuhhhhh😭

Aduh rekkkkk, entes iki ff nya ilang sebagian dong😭 Ini masih kerasa otakku kesemutan rasa pengen jebluk😭 Tapi alhamdulillah aku buka diriwayat masih ada ya Allahhhhh😭

Pokoknya kalo gak vote kalian kebangeten dong😭😭😭😭

Pai-pai

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 10, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

GOING CRAZY(Despacito)Where stories live. Discover now