0.2 Dream

8 3 0
                                    

P.S  : cerita ini mungkin akan beralur maju mundur. Jadi bacanya harap dicermati biar paham.

Happy Readinng..

"Punya Kakak!!!" Teriak nami sembari menunjuk mobil-mobilan yang baru saja dibelikan oleh ayahnya.

"unya adek!!, unya Kakak ini!!"

Teriakan dua bocah bermarga Kim itu membuat kepala Adisty Azzahra pusing dibuatnya.

Adisty Azzahra. Seorang pengasuh yang sangat mencintai ayah dari bocah itu, jika saja ada kesempatan mungkin Adisty akan membunuh istri bosnya dan ia yang akan menggantikan posisi istrinya. Eh tidak-tidak!!, Adisty tidak akan berani melakukan itu sekalipun ia diberikan peluang.

"Nami, ayo makan."

Disty berusaha membujuk Nami-anak pertama bosnya- makan siang. Nami langsung menghampiri Disty dan meninggalkan mainannya begitu saja.

"Pake wortel ya Nam ?" tanya disty sembari menunjuk potongan wortel dipiring yang sedang dipegang olehnya.

"Hyun uga au ake otel Kak,"

"eh tapi wortelnya tinggal satu Hyun. Hyun kan tadi udah makan wortel, ini buat Kakak Nami ya  ?"

Disty berusaha sabar menghadapi kelakuan anak bosnya yang satu ini. Namhyun, bocah ini sedikit nakal dibanding anak seumurannya. Disty harus sabar menghadapi anak ini.

"Hyun auu otell!!!" Teriaknya sembari menarik hijab Disty

"Iya, otel. Tapi lepas dulu ya, jangan ditarik kerudung Kakak"

"huaaa buu.., otell Hyun. Huaaa"

Tangisan Namhyun memenuhi rumah ini bahkan sekarang tangan Namhyun semakin kuat menarik hijab Disty. Yatuhann, hijab Disty ingin lepas rasanya.

"Eh Hyun kenapa  ?, kok nangis. Sini-sini sama Papa"

Suara ayahnya Hyun membuat tubuh Disty kaku dibuatnya. Ini memang bukan hari pertama ia bekerja disini, namun tetap saja suara ayahnya Hyun selalu berhasil membuat jantung Disty berdetak menjadi lebih cepat.

Yatuhan.., Kenapa pria ini selalu membuat Disty jatuh cinta padanya. Sekalipun ia sudah beristri Disty tetap  jatuh cinta pada pria yang sedang menggendong Hyun sekarang ini.

"Kakak Ami aem otel Hyun. huaaaa otel Hyun"

"sssttt.., udah ya jangan nangis nanti Hyun makan wortel yang lain aja. Oke  ?"

Hyun diam. Ayahnya Hyun memang luar biasa. Disty semakin ingin menjadi selir dari bosnya, tidak masalah baginya dijadikan selir asal ia bisa bersama ayahnya Hyun.

"Disty maaf ya, Hyun memang sering rewel seperti ini jika ditinggal ibunya pergi."

"Iya gapapa kok, Pak. Namanya juga anak-anak "

Dasar Ibu tidak berguna, buatnya saja semangat giliran mengurusnya saja angkat tangan. Mending tidak usah punya anak, sekalian.

Runtukan yang tidak berguna memang, tapi ingin sekali Disty lontarkan pada ibunya Hyun. Ibu macam apa dia itu yang membiarkan
anaknya diurus babysitter.

"Sepertinya hari ini saya akan bawa Hyun sama Nami ke lokasi syuting, kamu bisa pulang cepet sekarang."

"Iya Pak."

Disty masih terpaku ditempatnya tidak ada niatan melangkah pergi dari tempat itu. Mata Disty belum bosan menatap rumah ini, bahkan otak Disty juga belum bosan menghayal jika ia akan menjadi ibu tirinya Hyun suatu saat nanti.

"Dis...,"

"Eh iya saya pulang sekarang Pak."

"Jahat ga sih kalau jadi Pelakor  ?. Sepertinya aku memang harus jadi Pelakor mumpung ada peluang." Gumam Disty sebelum ia pergi meninggalkan rumah mewah itu.





TBC.

Maaf yaallah masih jelek. Maaf juga Eyd nya masih berantakan:v
storynya juga not good

Thank youuu udah dibaca. Jangan lupa votementnya🙃

Paipai...

Disty StoryWhere stories live. Discover now