Prolog

1.9K 115 4
                                    

Planet bumi, abad sebelas kalender die unbekannte. Abad yang dikenal sebagai abad revolusi. Disebut demikian sebab di abad tersebut merupakan waktu berakhirnya peperangan tak berujung antar umat manusia. Ratusan orang revolusioner dunia meninggal, sedangkan puluhan lainnya tidak diketahui keberadaannya.

Seperti abad-abad sebelumnya, di seluruh belahan bumi terdapat banyak koloni manusia yang membuat wilayah tempat tinggal terorganisir. Dengan sedikit perubahan di zaman baru ini, dari yang dulunya seluruh wilayah bersistemkan kerajaan menjadi berbagai macam bentuk pemerintahan. Di antaranya republik, monarki, demokrasi, dan lain sebagainya.

Sayangnya, kedamaian yang didapat bukanlah hal yang hakiki. Masih ada saja ribuan manusia mengutuk revolusi dan memecah menjadi beberapa kelompok. Mereka biasa disebut sebagai Rebellen. Membuat koloni, bersembunyi, dan tak jarang merampok, serta menciptakan ketakutan pada masyarakat.

Sekarang, tahun 998. Tangisan langit turun perlahan. Membasahi jejeran batu nisan. Seorang anak kecil laki-laki berdiri di depan salah satunya. Tatapannya sayu. Tubuhnya basah kuyup. Di sana sangat dingin, tetapi tidak sedingin perasaan yang bisa dilukiskan dengan gamblang dari raut muka anak tersebut.

“Hei, tahukah kau sebuah mitos?”

Tak ada yang menyahut. Jelas saja karena tidak ada orang lain yang masih hidup selain dirinya di tempat itu. Dengan kata lain, ia berbicara sendiri. Atau mungkin, berbicara dengan orang yang sudah mati?

“Sebuah mitos yang menyebutkan bahwa di belahan dunia ini terdapat sebuah senjata yang luar biasa hebat. Terkena sedikit percikan serangan senjata tersebut dapat memusnahkan seorang manusia. Terkena hembusannya dapat menghancurkan sebuah pemukiman. Terkena kekuatannya dapat menaklukkan dunia dan memperoleh kejayaan.”

Anak itu tersenyum kemudian. Sedikit kekehan dari mulutnya kadang terdengar. Cukup lama, kemudian ia mendongakkan kepala ke atas. Melihat langit yang mulai mengeraskan tangisannya.

“... nama senjata itu adalah....”

.

[Perfect Weapon]

Perfect WeaponTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang