Bagian 1 - Perkenalan

185 8 9
                                    

Hai perkenalakan nama ku Agung Yulianto, seorang laki-laki yang suka minum es teh, tidak suka memakan buah pisang apalagi buah pepaya dan menyukai semua petualangan yang dilakukan Doraemon dan Nobita. Seperti nama ku aku memiliki badan yang besar dan tinggi, sekarang aku kelas 12 sma dan bersekolah di sma negeri yang terletak di kota kecil yang bernama Purwodadi.

Di kelas aku memiliki jabatan yang sangat penting yaitu ketua kelas, ya pada akhirnya cita-cita ku telah berhasil menjadi ketua kelas tetapi berjuanganku baru saja dimulai. Mungkin kalian semua bertanya mengapa aku ingin sekali menjadi ketua kelas. Disini aku akan menceritakan mengapa aku ingin jadi ketua kelas.

Semua berawal dari aku menginjak kelas 4 sekolah dasar.
Saat bu Nur wali kelasku waktu kelas 4 sd selesai mengajar matematika dia tiba-tiba bertanya kepada semua murid yang ada dikelas perihal apa yang di cita-citakan muridnya ketika besar nanti.

"Anak-anak sekarang ibu mau tanya apa cita-cita kalian?" bu Nur mengatakan didepan kelas.
Kami semua yang awalnya telah membereskan buku pelajaran dan bersiap-siap untuk lomba lari menuju kantin sekolah tiba- tiba tidak jadi karena bu Nur bertanya.

"Lho kok pada diam?ibu tanya sekali lagi apa cita-cita kalian kalau sudah besar nanti?" bu Nur mengulang bertanyaan nya lagi.

"Saya ingin jadi pilot bu" kata Bekjur sambil berdiri dan merentangkan kedua tangannya bagaikan pesawat terbang yang sedang terbang.

"Wah bagus sekali cita-cita mu Bekjur, tapi kalau mau jadi pilot harus mengantarkan penumpang sampai rumah dengan selamat ya" bu Nur berkata sambil tersenyum

"Kalau yang lain?"

"Kalau saya ingin menjadi dokter bu guru, jadi kalau Joko sakit saya deh yang bisa merawatnya sampai sembuh" Anggun mengatakan dengan sumringah.

Ketika Anggun berkata seperti itu semua murid menyorakin Anggun.
"Huuuuuuuuu" semua bersorak kepada Anggun.

Joko Susanoo memang murid yang populer dikelas ku. Tidak hanya memiliki wajah yang tampan dan pintar Joko juga merupakan anak seorang juragan billboard yang terkenal di Purwodadi. Pernah waktu dia ulang tahun ayahnya memasang foto Joko di billboard di sekitar simpang lima hingga jalan R.Suprapto, foto Joko yang menggunakan setelan baju ham warna biru dongker dan celana kain warna hitam serta sepatu Adidas yang nampak serasi melengkapi penampilannya tersebut dengan background sebuah mobil Pajero milik ayahnya terpampang jelas dan terdapat tulisan di foto tersebut "Selamat ulang tahun anakku sayang Joko".

Joko juga merupakan ketua kelas di kelasku selama 4 tahun berturut-turut tidak heran dia merupakan idola cilik dikelasku, orang seperti aku dan Darmo tidak akan memilik harapan apabila bersaing dengannya. Itu seperti minum racun tikus yang sudah tau endingnya bakal mati tapi tetap saja diminum.

"Sudah anak-anak tenang,cita-cita Anggun sungguh sangat mulia tapi kalau mau jadi dokter Anggun harus belajar yang rajin ya" bu Nur menenangkan kita semua.

"Ada yang lain lagi?"

Aku duduk bersebelahan dengan Darmo teman baikku sejak masih tk dulu, Darmo yang awalnya mempehatikan ibu Nur didepan tiba-tiba menoleh kepadaku dengan tatapan yang sangat serius sambil tersenyum seakan akan ada perasaan yang dipendam yang ingin dia katakan. Aku kira dia mau mengatakan cinta kepadaku.

"Najis-najis woyy sadar kamu?" aku reflek berkata kepada Darmo.

"Inilah saatnya semua orang mengetahuinya Gung" Darmo bersungguh-sungguh.

"Saya ingin jadi tentara bu untuk memberantas para penjahat bertopeng" Darmo yang semula duduk langsung berdiri tegak sambil membusungkan dadanya bak seorang tentara.

"Wah Darmo bagus sekali cita-citamu untuk menjadi tentara untuk menjaga perdaiman bangsa Indonesia" puji bu Nur.

"Tapi kalau mau jadi tentara harus siap jadi bang Toyib karena jarang pulang dan meninggalkan keluarga,istri dan anakmu" terang bu Nur.

"Tidak bu saya akan mengajak mereka semua untuk memberantas para penjahat bertopeng yang ada di Indonesia ini" Darmo mengatakan dengan mantap.

Alasan Darmo ingin menjadi tentara karena dia pernah bermimpi bahwa penjahat bertopeng masuk dalam kamarnya dan mencuri semua mainan yang dia miliki sehingga dia tidak bisa bermain dengan mainan kesukaanya, sejak hari itulah Darmo miliki dendam untuk menangkap semua penjahat bertopeng untuk merebut mainannya kembali.

"Kalau kamu cita-citanya apa Agung?" bu Nur bertanya kearahku.

"Aku ingin jadi ketua kelas bu" aku mengatakan kepada bu Nur.

"Hah?cita-citamu ingin jadi ketua kelas?" bu Nur tampak kaget.

"Iya bu" jawabku dengan mantap.

Alasan ku ingin jadi ketua kelas adalah karena aku mempunyai kakak perempuan yang bernama Asa Nugrahaeni. Dia merupakan ketua kelas sejak dia kelas 9 smp sampe lulus sma pun dia selalu berhasil menjadi ketua kelas di kelasnya.

Di mataku dia sangatlah hebat dimana ketika satu kelasnya mendapatkan masalah kakaku lah yang mengambil keputusan untuk menyelesaikan masalahnya tersebut dan bukan hanya itu saja, kakaku juga sangat populer di kelasnya dulu banyak laki-laki yang mendekatinya dan membawakan dia berbagai macam makanan sehingga uang saku dia selalu utuh.

Mulai dari sanalah aku ingin jadi ketua kelas seperti kakaku.
Aku bisa mulai membayangkan begitu aku jadi ketua kelas  banyak keputusan yang bijak yang aku ambil layaknya seperti orang dewasa hehehe. Betapa banyak perempuan yang akan mendekatiku dan membawakan semua makanan yang ada dimuka bumi ini, dan aku yakin bisa mengalahkan Joko Susanoo.

"Hahahahah" semua teman dikelasku menertawakan aku.

"Agung Agung cita-citamu sangatlah lucu" bu Nur mengatakan dengan masih ada senyum diwajahnya.

"Ibu bisa saja menjadikan mu ketua kelas, tapi ibu rasa kamu lebih pantas untuk menjadi kepala keamanan bersama Darmo dikelas ini".

Karena aku memiliki badan yang besar dan paling tinggi dikelas sehingga bu Nur selalu menjadikan ku sebagai kepala keamanan di kelas bersama Darmo yang duduk bersebelahan denganku.


-TBC-
Sekian dulu cerita pertamaku di wattpad semoga suka yak :)
Jangan lupa vote dan komment yak
Apabila ada kritikan dan saran tuliskan di komentar
See you....





Balada Ketua KelasWhere stories live. Discover now