Tugas antagonis tipe ini sangat mudah. Cukup menjadi cantik / ganteng, populer, kaya, merekrut dua orang pengikut, dan bertingkah menyebalkan kepada semua orang, terutama kepada protagonis.
Lantas apa alasan antagonis tipe ini mengganggu kehidupan damai nan tenteram protagonis? Jawabannya sangat mudah, Gonzales!
Biasanya Cowok / cewek paling tampan / cantik di sekolah menyukai tokoh protagonis, dan itu adalah sebuah dosa besaarrr. Atau mungkin karena si protagonis mengambil "posisi" si antagonis sebagai anak populer.
Alasan klasik, tapi toh tetap dibutuhkan dalam sebuah kisah sekolahan.
D. Anti-Hero
Atau bisa juga disebut tipe antagonis labil (aku yang buat nama itu). Tipe seperti ini lebih populer dalam komik atau film superhero, tapi rasanya novel juga bisa membuat tipe ini. Kenapa tidak?
Tipe ini biasanya sangat membingungkan, dia paling bisa membuat pembaca bersimpati, dan menganggap apa pun yang dia lakukan adalah sebuah tindakan benar. Padahal bisa jadi itu tindakan salah.
Tipe ini tidak bisa disebut antagonis maupun protagonis, karena mereka ada di tengah-tengah. Terkadang mereka jadi baik, terkadang mereka jadi jahat. Sesuka hati mereka saja.
Sebenarnya tipe anti-hero bisa jadi sangat kompleks, tapi yang paling sederhana mungkin bisa dilihat dari tokoh Robin Hood. Dia mencuri orang kaya, untuk disumbangkan pada orang miskin.
Tindakannya mungkin heroik, tapi untuk mencapai nilai heroik itu dia harus melakukan kejahatan terlebih dahulu.
E. Antagonis = Protagonis yang tersakity.
Tipe seperti ini pernah menjadi protagonis. Setidaknya dia pernah berusaha, tapi sayang dunia tidak mendukungnya menjadi ptotagonis.
Terlalu lelah mencoba menjadi protagonis dan selalu gagal. Ditambah iman yang goyah serta bisikan setan yang terlampau kuat. Maka dia mencoba pindah haluan menjadi antagonis.
Ternyata jauh lebih mudah, dia berhasil dalam sekali coba saja. Makanya dia memutuskan untuk menetap di posisi itu.
Dalam berbagai literasi biasanya tokoh ini berakhir mati atau mendapatkan hidayah dan kembali ke jalan protagonis yang lurus.
F. Antagonis yang Menganggap Dirinya Protagonis.
Tipe antagonis ini bisa dibilang yang paling buruk. Kenapa? Karena dia percaya apa yang dilakukannya adalah kebenaran. Seorang antagonis tidak pernah menyadari bahwa mereka adalah antagonis.
Mereka percaya diri, dan selalu menganggap dirinya paling benar di antara yang lain. Itu lah yang membuat antagonis tipe ini sangat berbahaya.
Contoh nyatanya adalah koruptor dan para pejabat bodong.
G. Antagonis dari lahir
Tipe antagonis ini pasti ada dalam cerita fantasi. Biasanya berupa penyihir atau makhluk buruk rupa lainnya. Tipe ini digambarkan sangat jahat, seolah mereka memang sudah jahat dari lahir.
Tipe seperti ini biasanya immortal alias abadi. Jika mereka mati, mereka akan berreinkarnasi lalu menjadi antagonis baru dalam kehidupan selanjutnya.
H. Antagonis = Ibu Tiri
Tugas antagonis tipe ini juga sangat mudah. Tinggal menikah dengan duda beranak satu, lalu membenci dan siksalah anak si suami seberat-beratnya huahahaha!!!
Alasannya? Sederhana saja. Yu bukan anak kandung ay, jadi ay bakal benci yu selamanya. Memang klise, tapi tanpa adanya ibu tiri yang jahat. Tidak akan lahir kisah legndaris macam Cinderella.
_______________________________
Itulah beberapa tipe antagonis yang selalu ada dalam sebuah kisah literatur. Tokoh antagonis kalian masuk tipe yang mana?
Jangan lupa mampir ke cerpen anggota STF. Jangan lupa meninggalkan jejak juga.
Sampai jumpa besok ^o^/
_______________________________
YOU ARE READING
All About Writing
RandomSegala hal yang perlu diketahui penulis untuk berkembang dan menjadi lebih baik lagi.
Tipe-tipe Antagonis
Start from the beginning