Chap 2

11K 853 62
                                    

Hari ini adalah hari pernikahan Jungkook yang kedua kalinya, seminggu yang lalu Jungkook datang kerumah orangtuanya bertepatan dengan seorang perempuan yang seperti calon Jungkook ada disana dan Jungkook berkata akan menikah lagi tapi dengan syarat Jungkook hanya menitip benihnya saja dan setelah bayi itu lahir Jungkook akan bawa dan tinggal bertiga bersama Jimin dan pernikahannya hanya keluarga dan sahabat saja yang datang. Awalnya Ibu Jungkook tidak merestui itu namun karena ancaman Jungkook dirinya tidak bisa menolak.

Dan selama seminggu ini Jungkook dan Jimin hanya berbicara jika ada yang penting saja, sebenarnya Jimin tidak ingin hubungan keduanya seperti ini tapi Jungkook seolah menghindar darinya.

Sekarang Jimin sedang berjalan menuju ruangan dimana Jungkook berada, masuk kedalam ruangan dan terlihatlah suaminya yang duduk didepan cermin, wajahnya sangat tampan dengan balutan jas hitam di badannya, seperti pernikahan mereka.

"Jungkook."ucap Jimin, dan Jungkook mengalihkan tatapannya pada Jimin lewat cermin tentunya.

"Kalian keluarlah."ucap Jungkook pada staff yang merias dirinya.

Jimin berjalan kearah dimana Jungkook duduk tanpa mengalihkan pandangannya dan Jungkook pun melakukan hal yang sama.

"Suamiku sangat tampan."ucap Jimin sambil tersenyum, Jungkook berdiri dari duduknya.

"Jimin-ah."ucap Jungkook. Jimin tersenyum dan mendekat pada Jungkook lalu melingkarkan tangannya keleher Jungkook untuk memeluk dirinya.

"Maafkan aku Jungkook karena merestui pernikahan ini, tapi kau harus segera memberikan keturunan untuk Ibu, dan kau jangan lupa bahwa aku sangat mencintaimu."ucap Jimin ditelinga Jungkook, Jungkook yang mendengarnya mengeratkan pelukannya.

"Kau tak seharusnya merestuinya Jimin, tapi aku janji setelah bayi itu lahir aku akan menceraikannya lalu kita akan hidup bertiga, aku juga sangat mencintaimu Jimin."

"Aku pegang janjimu itu kookie, aku akan selalu menunggumu, setiap kau berbalik kau akan melihat ku."

"Aku sangat mencintaimu sayang."ucap Jungkook lalu mencium bibir Jimin, saling melumat dan saling menghisap. Jungkook melepaskan ciuman itu saat merasa Jimin sudah tidak bisa bernafas.

"Aku juga mencintaimu sayang."

~~~

Hari ini Jimin tidur dikamar tamu karena kamar utama Jungkook dan Jieun yang akan tempati untuk sementara waktu. Lee Jieun yang sekarang sudah menjadi Jeon Jieun itu sedang berbaring diatas ranjang masih menggunakan bathroom menunggu Jungkook yang sedang membersihkan diri.

Jimin sendiri sedang berbaring setelah membersihkan diri, kamar tamu berada lantai satu dan kamar utama ada dilantai dua, Jimin merasa hampa karena baru kali ini Jimin tidur sendiri, biasanya dirinya tidur berbantalkan dada Jungkook namun sekarang tidak, Jimin tau bahwa sekarang dirinya tidak boleh mengganggu sebab Jungkook mungkin akan melakukan malam pertama dengan Jieun.

Jimin hanyalah anak yatim-piatu, dirinya keluar dari panti asuhan saat dirinya mendapatkan beasiswa dari sekolah menengah atas, dan dirinya mengenal Jungkook saat kelas 11. Pertemuan mereka diawali dengan Jimin yang tiba-tiba berada disamping Jungkook sambil membaca jawaban soal yang dibaca Jungkook tadi karena Jungkook bergumam tidak bisa menjawab, Jungkook yang menyender dibawah pohon belakang sekolah dengan buku yang berada dipangkuannya, dan dari situlah mereka menjadi dekat dan saat mereka lulus kuliah Jungkook melamar Jimin didepan aula yang dipenuhi banyak orang, dan Jimin menerima lamaran Jungkook.

Terhitung mereka pacaran selama 3 tahun, Ibu Jungkook awalnya tidak merestui pernikahan mereka asal usul Jimin yang tidak jelas, namun Jungkook meyakinkan Ibu nya agar dirinya menikah dengan Jimin. Awalnya pernikahan mereka baik-baik saja namun karena perkataan Ibu Jungkook jadilah mereka seperti ini.

~~~

Terhitung sudah 3 Minggu pernikahan Jungkook dengan Jieun dan pagi tadi Jieun bulak-balik kamar mandi karena mual karena khawatir Ibu Jungkook memanggil Dokter untuk kerumah, dan ternyata hasilnya mengejutkan karena Jieun hamil memasuki usia 1 Minggu, orangtua yang mendengarnya pun bahagia apalagi Ibu Jungkook, Jimin yang hanya diam diambang pintu kamar Jungkook lalu memilih pergi ke kamarnya yang sekarang, mereka sedang dirumah orangtua Jungkook.

Sebenarnya saat 2 hari setelah pernikahan Jungkook, Jimin mengalami mual-mual dan Jimin mengira itu hanya masuk angin namun mualnya itu dibarengi dengan perutnya yang sakit, Jimin pergi kerumah sakit dan hasilnya bahwa Jimin sedang hamil selama 1 Minggu. Jimin ingin memberitahu Jungkook namun dirinya tidak ingin mengganggu mereka. Jadilah Jimin tidak memberitahu Jungkook.

Namun tak sengaja surat rumah sakit Jimin terjatuh didalam mobil saat Ayah Jungkook tidak sengaja bertemu dengan Jimin di halte bus dekat rumah sakit, saat ditanya Ayah Jungkook, Jimin mengatakan bahwa dirinya merasa mual dan ternyata hanya masuk angin biasa. Ayah Jungkook mengetahui nya namun dirinya diam saja.

~~~

Saat ini Jimin sedang memasak dan Jieun datang untuk ikut membantu awalnya namun itu hanya akal-akalan saja karena Jieun memanas-manasi Jimin. Orangtua Jungkook sedang pergi ke Jepang karena ada urusan disana selama 1 Minggu dan besok akan pulang katanya dan Jungkook berada ruang tengah karena Jieun memaksa untuk tidak pergi kekantor dengan Alasan ngidam, jadilah Jungkook tidak pergi ke kantor.

"Kau itu cocok nya jadi pembantu bukan jadi istri Jungkook, untung saja Jungkook menikah denganku jika tidak sampai Jungkook tuapun kau tidak bisa hamil Jimin."ucap Jieun.

Jimin menghela nafas, "Kau mau apa Jieun?"tanya Jimin.

"Aku ingin menyadarkan mu supaya kau itu tau batasannya, kau hanya orang miskin karena mendapatkan Jungkook oh jangan-jangan kau hanya ingin uang Jungkook saja? Kau pintar sekali Jimin."

Jimin hanya diam tidak menanggapi ucapan Jieun, Jieun yang kesal karena Jimin tidak menjawabnya pun pergi dari dapur.

~~~

Orangtua Jungkook sudah pulang dari Jepang tadi malam, sebenarnya Ibu Jungkook yang memaksa karena ingin bertemu dengan menantu serta cucunya itu. Jimin hanya diam melihat pemandangan didepannya itu, Ayah Jungkook menatap nanar Jimin, karena Ayah Jungkook tau bahwa hati Jimin sakit karena Ibu mertuanya lebih memperhatikan Jieun daripada dirinya.

"Jungkook, aku ingin daging itu tapi aku ingin kau menyuapiku."ucap Jieun manja.

Jungkook ogah-ogahan mengambil daging ayam dan menyuapi Jieun, dirinya sempat melihat Jimin dan Jungkook tidak tega sebenarnya namun apalah daya dia tidak bisa menolong Jimin, bahkan sudah 1 bulan lebih Jungkook tidak tidur dengan Jimin apalagi memanjakan Jimin.

"Jimin kau baik-baik saja? Wajhmu pucat."ucap Ayah Jungkook dan yang dimeja makan pun menatap Jimin.

"Ah aku tidak apa-apa Ayah, aku hanya sedikit lelah saja."ucap Jimin tersenyum.

"Benarkah? Tapi kenapa kau berkeringat banyak nak, kau istirahat lah dikamar ya"tanya Ayah.

"Baik Ayah, kalo begitu aku permisi dulu untuk kekamar."ucap Jimin sambil berlalu dari meja makan, Jungkook yang melihatnya tidak tega namun saat akan beranjak dirinya malah ditahan Jieun.

TBC

Saya nulis apasih sebenarnya, Mon maaf ini saya lagi mengantuk waktu nulis ini karena ya aku nulis waktu jam 2 pagi dini hari jadi tolong pengertian nya.

[END]AKU PERGI || KOOKMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang