Minju pun perlahan menutup matanya. Ia merasakan jemari Jaemin menyentuh pipi kirinya.
“Ju,” panggil Jaemin, Minju sontak membuka matanya.
Gadis sudah itu menatap kaku Jaemin, barusan ia terlihat salah tingkah. Benar-benar gugup.
Jaemin perlahan menjauh, “Tadi ada daun di pipi kamu, maaf lancang” ucapnya.
Minju hanya tersenyum menunduk malu. Entah apa yang ada dipikiran nya hingga ia menutup mata tadi, apa kah gadis itu menginginkan Jaemin melakukan hal lain?
Suasana kembali canggung, Minju berubah menjadi lebih diam setelah kejadian barusan.
“Minju, Jaemin?”
Barusan Hyunjin yang memanggil, Minju dengan cepat melambaikan tangannya keatas. Jaemin yang melihatnya sedikit kesal karena merusak suasana berdua dengan sang pujaan hati.
“Hyunjin mau ke tempat camp kan?” tanya Minju berharap pergi dengan Hyunjin, mungkin suasananya tidak begitu canggung.
“Boleh ikut? Ponsel Minju lowbat” tanyanya lagi setelah Hyunjin mengangguk tadi.
“Tentu boleh, tapi Jaemin?”
“Gua disini aja, masih mau menikmati suasana kebun teh” jawab Jaemin beralasan.
Jaemin memandang punggung Minju dan Hyunjin yang menjauh dengan nanar. Ia seperti merasakan kekesalan di dalam dirinya, tapi entah apa itu.
🌙️
Malam🌜 [07.00 pm]
Malam tiba, seperti camp pada umumnya hal ini yang paling ditunggu-tunggu. Tentu saja pesta api unggun dan game menarik.
“Okay semuanya sudah berkumpul?” pak Taehyung memimpin acara.
Semua siswa-siswi mengangguk bersemangat. Terlebih mereka yang mempunyai pasangan disini.
“Setelah ini saya akan membagikan rute perjalanan untuk besok pagi” pak Taehyung membacakannya dengan teliti, kemudian membagi rute tersebut.
“Baiklah silahkan berpesta, tapi ingat jangan melakukan hal diluar batas!”
“Nde depyonim” jawab mereka serempak.
Setelahnya . .
Mereka sedang melakukan permainan. Walaupun berbeda kelas, tapi terlihat tidak ada rasa canggung.
Dan benar, kini mereka sedang bermain TOD secara random. Tidak ada peraturan khusus.
“Baejin? Apa lo masih suka sama Minju? Gua dengar kalian dijodohkan” tanya Daehwi membuat lainnya menatap Baejin.
“Enggak kok, gua udah move on. Dan soal dijodohin itu gak bener, bunda Yoona emang deket sama gua” jawabnya, Minju mengangguk setuju.
Sebenarnya Daehwi masih heran, tapi yasudah lah. Lagian ia mulai risih mendapatkan tatapan tidak suka dari Jaemin disampingnya.
“Lanjut ke Sakura” Somi menunjuk gadis itu bersemangat. “Okay, pilih kak Jungwoo atau Younghoon? Jujur!”
Sakura yang mendengar itu ingin sekali merobek mulut Somi. Gadis itu menjawab nama yang ia pikir lebih baik. Tidak ada alasan khusus.
“Hm Jungwoo?” Semuanya sontak heboh, bagaimana bisa Sakura memilih mantannya sendiri.
Jungwoo yang mendengar itu tampaknya biasa-biasa saja. Tentu ia tidak heran, keduanya putus secara baik-baik dikarenakan perbedaan keyakinan.
Okay, selanjutnya Wonyoung yang memegang kendali. Gadis itu menunjuk kearah Yujin yang sedang asyik berbincang dengan Baejin.
“Ahn Yujin” Yujin yang merasa terpanggil langsung menoleh.
“Oh ya, apa lo suka sama satu siswa yang hadir disini?”
Yujin gelagapan, yups ia memang menyukai kakak tinggkatannya disini. Sudah ia duga, Wonyoung akan bertanya mengenai hal ini.
“Iya—”
“Jangan tanya mengenai privasi seseorang, kurasa permainan ini sudah cukup” Baejin menyaut. Ia tidak menyukai game ini.
Jeno yang melihat itu sontak memijat kepalanya, suasana menjadi tidak begitu menyenangkan lagi.
“Baiklah, akhiri permainan in—”
“Tunggu, gua mau mengajukan satu pertanyaan lagi” Sakura berusaha membujuk Jeno.
Akhirnya pertanyaan pun jatuh kepada Jaemin. Sakura tersenyum kemenangan, ia ingin memperbaiki hubungan kapal kesayangannya.
“Jujur Na Jaemin! Apa lo masih membenci Minju atau bahkan sudah memaafkannya?”
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.