Sekarang Minju udah di lokasi camp, ia terlihat sedang menikmati suasana perkebunan teh yang bersebelahan dengan camping nya.
“Astaga, gerimis” ujar Minju saat pipinya merasakan tetesan air dari atas.
Minju mendengus kasar, matanya mulai sayup. Gadis itu tidak berteduh, hanya ada pepohonan yang bisa melindungi tubuhnya.
“Hatchii...”
“Kak Jen, please kesini” gumam Minju disela-sela badannya yang mulai meringkuk.
Tanpa berfikir panjang, Minju menelfon Jeno dengan cepat.
“Kak Jen, tolong bawain Minju payung didekat perkebunan teh. Disini hujan lumayan deras” ucap Minju.
Tidak ada jawaban apapun dari sang kakak, membuat Minju mematikan telepon sepihak.
Tidak menunggu waktu lama, seseorang yang ia harapkan untuk membantunya akhirnya tiba. Namun dahi Minju menyernyit, ia menatap sosok Jeno yang kian mendekat dan semakin dekat...
“Nunggu lama Ju?”
“Lho Jaemin? Kak Jen—”
Duarrr
Suara petir yang kencang membuat Minju mendadak mendekatkan dirinya dengan Jaemin, gadis itu memeluk erat tubuh Jaemin.
Jaemin mengelus punggung Minju lembut, ia berusaha menenangkan gadisnya yang ketakutan didalam dekapannya.
Tangan Jaemin meraih jari Minju yang dingin dan memasukkannya kedalam saku hoodie. Entah mengapa Keduanya merasa suasana romantis ini sangat canggung.
“Ehm Ju, petirnya udah berhenti” ucap Jaemin melepas pelukan singkat tadi, Minju sedikit kecewa dibuatnya.
Walaupun begitu, tautan keduanya masih menyatu. Terhitung, sudah lama sekali keduanya berduaan seperti ini. Lalu bagaimana Jaemin akan benar-benar membenci Minju jika terus begini?
“Maaf Jaem ngerepotin, lagian kenapa gak kak Jeno yang kesini? Kamu kasihan jadi basah kuyup, tuh kan hoodie Pak Taehyung basah. Nanti kamu suruh cuciin gimana? Udah gitu payungnya kecil banget, kak Jeno malah nyusahin—”
“Ju, kamu gak capek ngomong terus?” potong Jaemin gemas melihat tingkah gadis yang masih disukai nya itu.
Minju mempoutkan bibirnya, padahal ia sangat bersemangat tapi Jaemin malah menyuruhnya diam. Suruh siapa suasananya begitu canggung!
“Lucu banget sih Ju”
“Ha? apa?”
“Gak! lupain!”
“Kirain tadi bilang Minju lucu” lirih Minju sedikit kecewa, tapi masih didengar Jaemin.
Jaemin sangat gemas melihat Minju, tanpa kalian tahu pemuda itu mulai membuka hatinya kembali dengan Minju. Terlihat jelas ia bersedia menggantikan Jeno untuk gadisnya, dan memberikan kehangatan.
Minju menatap wajah Jaemin begitu lekat, ia berfikir Jaemin hanya kasihan membantunya. Kecewa memang.
“Ju? kenapa?”
Jaemin mendekatkan wajahnya membuat Minju reflek memundurkan tubuhnya.
“Eh Ju masih hujan” Jaemin kembali menarik tubuh Minju membuat keduanya kembali mendekat.
Eh astaga jantung Dyra kok mau meledak sih— Minju.
Mon maap, jomblo jan iri yak— author.
“Ehm Ju? aku boleh—”
Belum juga Minju menjawabnya, Jaemin mengikis jarak diantara keduanya. Tangan Jaemin ter-ulur menyentuh dagu Minju dengan lembut hingga deru nafasnya sangat terasa.
YOU ARE READING
Destiny; Jaemin Minju ✓ (END)
Fanfiction[END] ❝because you are my destiny❞ --Jaemin & Minju Rank[👑] #1 Jaeminju [220919] #1 Kimmingkyu [071120] #3 Baejinyoung [310120] #6 Miyawakisakura [060520] #11 Kimminju [270120] #13 Ahnyujin [270120] Start: 2019--2021 By ©kookiecly
