16●•AFY

6.5K 593 83
                                    

~Memaafkan kesalahan seseorang memang terkadang sulit untuk dilakukan, tetapi jika sudah dilakukan akan terasa melegakan

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

~Memaafkan kesalahan seseorang memang terkadang sulit untuk dilakukan, tetapi jika sudah dilakukan akan terasa melegakan.~

***

"Pulang sama gue aja,"

Berkali-kali Nata menggelengkan kepalanya, menolak ajakan laki-laki yang kini berdiri di depannya.

"Lo nungguin Kavin? Atau cowok osis itu?" tanya laki-laki itu dengan wajah yang tidak bisa dibaca.

"Raka pulang duluan aja, Nata masih nungguin Alres."

Raka menatap Nata bingung. "Lo lagi nge hindarin gue ya? Gue ada salah apa sama lo?"

Nata menghela nafas pelan, dia tidak menghindari Raka. Bukannya Nata tidak ingin berteman lagi dengan Raka, hanya saja gadis itu mulai terganggu dengan tatap-tatapan orang-orang yang tertuju kepadanya jika bersama dengan Raka.

Mendapatkan tatapan yang sama pula jika dia bersama dengan Alres dan Kavin, tetapi jika disuruh menjauhi keduanya. Untuk hal itu, Nata tidak bisa.

"Nat? Kok nggak jawab pertanyaan gue?"

"Raka mendingan pulang aja, ini udah sore." ujar Nata mengalihkan pembicaraan.

"Gue pulang, tapi lo pulang sama gue. Gimana?" tanya Raka.

"Nata balik bareng gue." sahut seseorang dari belakang membuat Raka segera menoleh ke belakang.

Senyum miringnya tercetak begitu saja melihat Kavin yang kini berdiri di sebelah Nata dengan seragam yang sudah terlepas, menyisakan kaos putih polos.

"Ayo balik!" ajak Kavin pada Nata dengan wajah juteknya.

"Nata udah janjian mau pulang bareng Alres." ujar Nata sambil menatap Kavin yang lebih tinggi darinya.

"Alres ada urusan osis, lo balik sama gue. Dia bilang sendiri,"

Raka mendegus kesal, merasa tidak dianggap keberadaannya. "Pulang sama gue aja," ajak Raka lagi.

"Nata balik bareng gue!" Kavin bersuara dengan wajah menahan emosi.

"Kok lo sewot, katanya nggak suka ya biasa aja dong lo!" seru Raka ikut sewot.

Nata menggaruk rambutnya yang tidak gatal menatap dua laki-laki yang ada di hadapannya dengan bingung. Dan tentunya sangat heran dengan sikap Kavin yang lebih baik dari biasanya.

"Udah, Kavin sama Raka jangan berantem." lerai Nata.

"Nata pulang sama Kavin. Maaf ya Raka,"

Raka mendegus kesal, selalu saja Kavin!

Kavin tersenyum puas sambil menatap Raka remeh. "Balik lo sana!" ucap Kavin mengusir.

Dengan wajah kesel setengah mampus, Raka berpamitan pada Nata setelah itu laki-laki itu berjalan menuju parkiran.

Anything For YouHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin