PROLOG

1.2K 82 34
                                    

"Memangnya kamu nggak mau punya pacar dan nikah suatu saat nanti?"

"Yaya maunya sama Jiya terus, cukup Jiya dihidup Yaya.. Lalu kak Fildan, kakek, kak Ridwan.. tapi mereka sudah punya pacar jadi Yaya hanya bisa manja ke Jiya saja sekarang..."

"Sejak dulu kamu juga selalu manja sama aku, tapi sepertinya mereka tidak masalah kalo kamu mau manja-manjaan.."

"Nggak enak dong sama pacar mereka.. Jiya, kau belum punya pacar kan?"

"Kenapa bertanya begitu?"

"Aku nggak mau jauh dari Jiya.."

"Jiya akan selalu nemenin Yaya.. Lagian pasti nanti kamu yang jatuh cinta duluan terus lupain aku.."

"Nggak akan, Jiya adalah separuh jiwa Yaya.. Jadi nggak mungkin Yaya lupain Jiya.."

"Love you my twins.."

"Love you too, ginger..."

***

Hujan deras mengguyur Jakarta tiada henti sejak matahari terbenam namun hal itu tidak menyurutkan tekad seorang pemuda berusia 24 tahun untuk memacu mobilnya dengan kecepatan kencang. Dia berdoa dalam hatinya agar bisa sampai tepat waktu di sebuah rumah sakit tempat istrinya akan melahirkan.

Mulut pemuda yang akan segera menjadi ayah itu tak hentinya merapalkan doa untuk keselamatan dan kelancaran persalinan pertama istri tercintanya juga anak kembar yang akan memanggilnya papa kelak.

"Ya Allah tolong lindungi istri dan anak kembar hamba.. Lancarkan dan permudah segala proses kelahirannya.. Sehatkan ibu dan anaknya.. Amiinn.."

Pemuda itu sangat cemas karena sebenarnya ini bukanlah waktu yang diprediksi dokter untuk kelahiran buah hatinya karena usia kehamilan sang istri yang baru menginjak minggu ke 32 atau baru 8 bulan usia kandungan.

Disaat kepanikan melandanya karena jalanan yang macet, tiba-tiba ada seorang warga yang mengetuk kaca mobilnya. Dia sangat malas sebenarnya untuk meladeni karena dia sendiri juga sedang diburu waktu, tapi melihat kepanikan diwajah tersebut membuat dia tak tega juga dan akhirnya menurunkan kaca jendelanya.

"Ada apa?"tanyanya.

"Pak, di depan ada kecelakaan dan salah satu korbannya ibu hamil.. Dia masih sadar dan harus segera dibawa ke rumah sakit, tidak akan keburu kalau menunggu ambulance datang.."

Laki-laki itu tau arah pembicaraan warga tersebut tapi dia sendiri juga bingung harus mengantar atau tidak.

"Baiklah, saya juga akan ke rumah sakit kok.. Naikkan dia.."putus si laki-laki.

"Alhamdulillah, terima kasih pak.."

Laki-laki itu turun dari mobil untuk membukakan pintu dan air hujan langsung membasahi sekujur tubuhnya.

"Ya Allah semoga ini menjadi pahala dan berkah untuk anak-anakku nanti.."gumamnya.

Warga berbondong-bondong menghampirinya dengan seorang perempuan yang mereka bopong. Laki-laki itu menatap sekilas sang perempuan yang tampak tak sadarkan diri.

"Ya Allah kasihan sekali.. Semoga dia baik-baik saja.."batinnya.

Setelah semua selesai, laki-laki itu menjalankan mobilnya menuju rumah sakit yang sama dengan sang istri untuk menyingkat waktu. Di pandu beberapa motor untuk membukakan jalan, dia melewati kemacetan dengan lancar. Saat melirik lokasi kecelakaan dia bergidik ngeri melihat keadaan sepeda motor yang ringsek terhimpit dua mobil.

RAHASIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang