*****

Dengan kecepatan sedang akhirnya Satria sampai dikantor perusahaan ayahnya.

Dia berjalan begitu cepat tak sabar ingin mengetahui siapa klien sekaligus teman akrab almarhum ayahnya itu. Satria masuk ke dalam ruangan CEO.

"Assalamualaikum ma, Satria sampe"kata Satria sambil menyalami tangan mama nya.

"Waalaikumsalam sayang, teman ayah kamu bentar lagi sampe kamu tunggu diruang meeting aja biar mama sama anak nya teman ayah kamu tunggu disini"kata mama nya.

"Oiya kamu ganti baju dulu, pake jas aja biar lebih sopan nak"lanjut mama Satria.

"Iyaa maa"jawab pasrah Satria.

Setelah berganti baju menjadi kemeja dan jas Satria langsung menuju ruang meeting mempersiapkan dirinya dan keperluan lainnya sekiranya dibutuhkan.

"Permisi pak, pak Hendra sudah datang"ucap sekretaris yang awalnya masuk mengetuk pintu.

"Suruh beliau masuk saya sudah menunggu"kata Satria pada sekretarisnya.

"Baik pak"jawab sekretaris itu lalu pergi meninggalkan Satria.

"Permisi nak saya pak Hendra dari perusahaan HnR group, saya kesini ingin mengajukan kerja sama dengan perusahaan ini."

"Kebetulan almarhum ayah kamu adalah teman akrab saya sejak saya masih susah dulu dan dia juga banyak membantu saya"jelas pak Hendra.

"Baik pak, saya sudah mengetahui nya dari mama saya. Dan saya harap kerja sama kita ini berjalan dengan lancar.

"Saya akan tunjukkan beberapa keunggulan jika bekerja sama dengan perusahaan kami pak"lanjut Satria beralih mengambil sebuah laptop disampingnya dan kemudian akan menyalakannya.

"Tidak usah nak, saya sudah banyak dengar tentang keunggulan perusahaan ini dari orang-orang dan saya percaya dengan perusahaan ini"lanjut pak Hendra.

"Terima kasih anda sudah mempercayai perusahaan kami pak, dan semoga kerja sama ini bisa berjalan dengan lancar"kata Satria lalu menjulurkan tangannya pada pak Hendra.

Ditempat lain dua wanita tengah bercengkrama sambil tertawa lepas. Dan muncul alah dua orang laki-laki yang tadinya tengah bercengkrama soal kerja sama.

"Maa, meeting nya udah selesai"kata Satria memotong bincangan Mama nya dengan perempuan dihadapannya.

"Ehh sayang, kenalin ini anaknya pak Hendra namanya Tania dia beda 3 tahun dibawah kamu.   Dia baru aja lulus dari luar negeri dan seksrang kerja diperusahaan papa nya"jelas mama Satria.

"Ohh... yaa saya Satria"kata Satria menjulurkan tangannya.

"Tania"balas Tania yang kemudian menjabat tangan Satria.

"Kayaknya kalian cocok kalo jadi pasangan"celetuk ayah Tania, pak Hendra.

"Apaan sihh papa"Tania tersenyum malu-malu dan Satria hanya tersenyum biasa saja.

"Pak Hendra bisa saja, kalo soal pasangan saya selalu memasrahkan pada anak-anak. Mereka sudah dewasa jadi biar mereka sendiri yang menentukan"mama Satria menanggapi omongan pak Hendra yang membuat Satria merasa lega.

"Yasudah bu saya mau permisi dulu, ada urusan yang harus kita berdua lakukan dikantor"kata pak Hendra pamit.

"Ohh iyaa pak silahkan, biar diantaar oleh sekretaris, mohon maaf saya tidak bisa mengantar sampai kedepan"kata mama Satria yang dijawab senyuman oleh pak Hendra dan Tania.

Setelah pak Hendra dan Tania keluar dari ruangan CEO Satria langsung menghujami mama nya dengan banyak pernyataan.

"Ma, tadi maksud pak Hendra dia mau jodohin anaknya sama Satria? Satria gak mau ma"

"Mama kan tau kalo Satria bakal cari pasangan Satria sendiri dan Satria butuh waktu buat ngebuka hati lagi dengan perempuan"kata Satria sambil mondar-mandir didepan mama nya yang duduk dikursi.

"Huuuhh... Satria.. Satria.. kamu tetep gak berubah, mama juga gak tau kalo pak Hendra bakalan ngomong kayak gitu nak"
"
Lagian kapan kamu mau bawa calon istri buat mama? Mama ini udah semakin tua nak, waktu nya gendong cucu biar gak kesepian"kata mama Satria.

"Mamaaa, iya iya ma Satria bakal ajak calon istri Satria tapi nanti setelah Satria menemukannya"jawab Satria.

"Lagian apa kurang nya sih Tania nak?"

"Cuma satu ma... dia gak berhijab. Dirinya aja gak dia jaga gimana nanti kalo aku jadi suami nya ma"jawab tegas Satria dengan yakin.

"Yasudah kalo gitu kamu bawa suster berhijab yang kamu tolongin itu ke rumah. Mama pengen kenal sama dia. Dia jago bisa menaklukan batu yang amat sangat beku ini"sindir mama Satria.

"Mama ngatain Satria? Lagian mama tahu dari mana soal suster itu?"Satria begtiu bingung.

"Rahasia dong dan kamu itu memang batu beku Satria makanya banyak perempuan yang takut. Jadi laki-laki itu harus lemah lembut biar perempuan banyak yang ngelirik.

"Kayak anak abg aja kamu, masih ajarin gimana caranya naklukin perempuan. Yauda mama pulang dulu pak Joko udah nunggu mama"pamit mama Satria.

"Hati hati ma"kata Satria.

Satria duduk dikursi kebesaran perusahaan itu. Dia termenung memikirkan apa yang dibicarakan mama nya asa benar nya juga.

Mungkin karena dia tidak mau membuka hati dan kurang lembut kepada perempuan jadi tidak ada perempuan yang naksir padanya. Ditengah pikirannya yang berkelana handphone nya berbunyi.

Triiiingg..... Triiiing...

"Buruan atasan otw bakal mau ngasi pengumuman ke kantor"ucap seseorang diseberang telfon.

"Waalaikumsalam, iya iyaa gue otw"jawab Satria.

"Eh hehehe lupa, Assalamualaikum bos komandan hehe"lanjut seseorang diseberang telfon.

"Waalaikumsalam"jawabnya lalu mematikan telfon dan beralu pergi ke kantor polisi.

*****

Dikantor polisi nampak seorang polisi bertubuh tegap mondar-mandir didepan pintu masuk. Dia menunggu seseorang yang tadi sudah dihubungi nya.

"Nahh tu dia"katanya langsung menghampiri orang yang ditunggu nya.

"Lo kemana aja sih, atasan udah dateng dari 5 menit yang lalu untung dia masih ada perlu di ruangannya coba kalo langsung ngasi pengumuman, bakal berabe' lo"lanjutnya.

"Iya iyaa gue tau, tadi macet makanya gue gabisa ngebut"

"Yaelahh lo mahh, yauda yok masuk siap siap dengerin ceramah daei atasan"zidan merangkul bahu Satria.

"Emang atasan mau ngomong apa sih? Tumben mendadak"tanya Satria.

"Mana gue tau"jawab Zidan sambil menggelengkan kepala nya.

______________________________________

🧚‍♀️Selamat Membaca🧚‍♀️

Jangan lupa tinggalin jejak yaa <3

Jodoh Pasti BertemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang