chapter 03 : tujuan

610 66 5
                                    

.
.
.
.
11 tahun yang lalu...
.
.
.
.
"Kyoujurou jangan main bola diluar, cuaca panas" ucap lembut wanita paruh baya kepada rengoku kyoujurou saat umur 9 tahun.
.
.
.
"Ya bu!"
Kyoujurou yang kala itu sedang bermain bola dengan anjing peliharaan nya langsung menuruti apa yang dibilang ibunya.
.
.
.
Bola usang itu ia taruh di dekat pot bunga.
.
.
.
Sambil di ikuti anjing setianya yang bernama Gon, mereka masuk ke dalam rumah beralaskan tatami.
.
.
.
"Ibu!" Teriak kyoujurou mencari ibunya di sekitar dapur.
.
.
.
.
.
Wanita itu sedang memotong motong sayuran untuk dimasukan ke dalam sup iga kesukaan keluarga rengoku.
.
.
.
Kyoujurou pun berlari dan melihat ibunya memasak dari dekat.
.
.
.
"Wah! Hari ini kita makan sup ya bu!" Tanya kyoujurou dengan tatapan mata yang berbinar-binar melihat pisau yang mengiris sayur dengan rapi.
.
.
.
Sang ibu hanya tersenyum simpul dan mengangguk tanda iya.
.
.
.
"Ibu ibu, aku juga mau bantu!" Kata kyoujurou sambil melompat-lompat.
.
.
.
"Ara, kalau begitu, kyoujurou cuci sayuran yang ada di saringan itu ya!" Perintah ibunya sambil menunjuk sayuran hijau di saringan dan dibalas anggukan mengerti kyoujurou.
.
.
.
.
.
Air keran wastafel dibuka, tangan kecil kyoujurou mulai membasuh sayur-sayur hijau dengan lembut.
.
.
.
Sesudah di cuci, ia berikan kepada ibunya untuk dimasukan ke sup.
.
.
.
.
Tak lama setelah melewati proses, sup iga andalan keluarga rengoku siap disajikan.
.
.
.
.
Kyoujurou dan ibunya membawa makanan itu tadi ke ruang keluarga untuk disantap sambil nonton tv.
.
.
.
.
Sesekali mereka tertawa bersama.
.
.
.
Tanpa disadari makanan di mangkuk kyoujurou sudah habis tak bersisa.
.
.
.
"Wah. Anak ibu memang hebat!" Ucap ibunya sambil mengelus kepala kyoujurou.
.
.
.
"Nah sekarang kyoujurou bisa kembali" kata ibunya yang dibalas ekspresi bingung anaknya.
.
.
.
"Apa maksud ibu?"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Hah!" Mata kyoujurou terbuka. Bukan lagi pandangan rumah yang menghiasi masa kecilnya melainkan hutan pepohonan berkabut.
.
.
Bukan sosok ibunya saat ini dia lihat, melainkan serangan cakar tajam yang akan mengenai dua matanya.
.
.
.
.
Set grab..
.
.
.
Berhasil..kyoujurou menahan lengan monster itu dengan kedua telapak tangannya untuk menghentikan serangan.
.
.
.
"Hampir saja! Terima kasih ibu...berkat makanan mu tadi, tenaga ku terisi kembali!....meski cuma mimpi sih" Batin kyoujurou sambil mencengkeram lengan musuhnya kuat-kuat.
.
.
.
.
Melihat lengan nya di tahan seperti itu membuat si monster tak ambil pusing untuk menggunakan tangan yang satunya.
.
.
.
.
"Tak kan kubiarkan!" Sekuat tenaga ia menggertakan giginya, menarik lengan monster tadi, dan membuatnya beradu kepala.
.
.
.
.
BUUKK KREK!.
.
.
.
.
terdengar suara retakan saat itu.
.
.
.
.
Mereka berdua ambruk dan terguling ke bawah tanpa ada halangan apapun.
.
.
.
.
Semakin jauh mereka menggelinding, semakin jauh juga jarak di antara mereka.
.
.
.
.
Monster macan tadi masih jatuh turun hingga ke bawah. sedangkan kyoujurou berhasil mengatasi masalah itu dengan berpegangan pada batu besar saat ia hampir terpelanting.
.
.
.
.
Efek benturan antar kepala tadi mengakibatkan pusing yang berkepanjangan bagi kyoujurou.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tak lama setelah kejadian itu, kyoujurou yang pingsan agak lama akhirnya siuman.
.
.
.
.
.
"I-ini" ucapnya lemah melihat sekitar yang masih samar-samar saat baru bangun.
.
.
.
.
Sejenak kyoujurou berfikir, apa yang terjadi dengannya sebelum ada disini.
.
.
.
hingga aliran ingatan saat dia jogging, bertemu perempuan di supermarket, melawan monster dan jatuh tergelinding bermunculan di kepalanya.
.
.
.
.
Remaja itu mencoba duduk perlahan.
Diraihnya dahi yang diperban dengan tangan kanan.
.
.
.
"Sepertinya kepalaku terbentur cukup keras" katanya sambil melihat sekitar yang ternyata disini bukan kamar kos nya.
.
.
.
Jam yang terpasang di atas dinding juga menunjukan angka 16.00 sore.
.
.
.
Pintu kamar digeser, menampakan sesosok remaja dengan bekas luka di dahi yang lebih muda dibanding kyoujurou.
.
.
.
Remaja itu memasang raut wajah kaget saat melihat kyoujurou yang sudah siuman.
.
.
.
"Kakak sudah siuman?, apa kondisi kakak sudah membaik?, kenapa ada monster di hutan?" Tanya nya langsung berlari dan duduk di dekat kyoujurou tanpa memberi kesempatan baginya untuk menjawab.
.
.
.
"Tunggu dulu, dia tahu monster di hutan itu!" Batin kyoujurou sambil melirik orang disampingnya yang masih bercerita.
.
.
.
"Nak, apa saja yang kamu ketahui di hutan itu tadi..dan dimana ini?" Tanya kyoujurou sambil memegang bahu remaja itu.
.
.
.
"Sebelumnya perkenalkan, nama ku kamado tanjirou. Disini adalah rumah tempat tinggal keluarga kamado" jawabnya dengan jelas tanpa kata kekecilan suara atau terlalu berisik.
.
.
.
Kyoujurou hanya manggut-manggut hingga ia sadar untuk memperkenalkan dirinya.
.
.
.
"Ah namaku rengoku kyoujurou, terima kasih karena merawatku saat pingsan di hutan" katanya sambil menunduk terima kasih.
.
.
.
"Tidak apa-apa, lagian aku hanya membawa rengoku-san kesini, yang merawatmu adalah adik ku" jelas tanjirou.
.
.
.
"Begitu ya! Ngomong-ngomong bagaimana kau bisa tahu aku menghadapi se ekor monster di hutan?" Tanya kyoujurou.
.
.
.
.
Tanjirou langsung serius menjawab.
.
.
.
"Saat itu aku sedang mencari kayu bakar di daerah hutan, dan aku melihat sesosok orang dewasa dengan kulit agak kebiruan berambut gimbal" jelas tanjirou.
.
.
"Ah dia ya!" Kata kyoujurou sambil mengingat orang dewasa yang dikatakan tanjirou.
.
.
.
"Awalnya aku berniat mendekatinya, tapi setelah dilihat dari jelas....dia....." tanjirou merasa enggan mengatakannya, wajahnya sedikit pucat. padahal ia harus membuang ingatan menakutkan itu supaya tidak menganggu pekerjaannya.
.
.
.
.
"Bagian itu tidak perlu kau katakan, aku juga sudah tau, lanjutkan saja terusan nya" perintah kyoujurou.
.
.
.
Dan tanjirou pun menjelaskan hingga dia secara tidak sengaja melihat monster yang menyerang kyoujurou hingga saat-saat terakhir, dan sampailah dia ke kediaman kamado.
.
.
.
.
"Jadi begitu....semuanya nyata ya...huh" kyoujurou menghela nafas panjang.
.
.
"Kenapa hari ini banyak yang sudah terjadi, bagaimana kedepannya nanti".
.
.
.
.
.
.
"Kakak aku pulang!" Teriak seorang gadis dari balik pintu kamar tanjirou.
.
.
.
"Ah nezuko, kemarilah" kata tanjirou.
.
.
.
Pintu kamar dibuka, kali ini sosok gadis imut bermata merah muda.
.
.
.
Nezuko berjalan dan ikut duduk disamping kakaknya.
.
.
.
"Nah rengoku-san perkenalkan ini adik ku yang merawat lukamu" kata tanjirou dengan mengarahkan tangannya ke nezuko seperti memperkenalkan.
.
.
.
"Namaku kamado nezuko, aku bersyukur kakak sudah siuman" ucapnya sambil tersenyum senang.
.
.
.
"Aku rengoku kyoujurou, sekali lagi terima kasih! Maaf aku banyak merepotkan kalian berdua" kali ini kyoujurou lebih menunduk lagi, dia tidak enak harus merepotkan 2 anak yang jauh lebih muda darinya.
.
.
.
.
.
Melihat tingkah kyoujurou membuat kedua saudara itu geleng-geleng tanda tidak masalah.
.
.
.
.
.
.
.
.
Beberapa saat mereka hening.
.
.
.
"Untuk sekarang, bagaimana kalau kita makan dulu!" Kata nezuko sambil menepuk kedua tangan lembutnya.
.
.
.
"Benar juga! Rengoku-san ayo makan bersama kami" ajak tanjirou berdiri dan mengulurkan tangannya ke arah kyoujurou.
.
.
Plakk..
.
.
"Aduh! Ada apa sih nezuko?" Tanya tanjirou mengelus kepala belakang yang baru saja di tampar adiknya.
.
.
"Kakak ini, rengoku-san itu baru saja terluka parah jadi untuk sementara ia harus tetap dikamar. Untuk makanan nya nanti kita bawa kesini" jelas nezuko dan hanya ditatap plongo oleh tanjirou.
.
.
.
.
Kyoujurou tiba-tiba merasa aneh pada tubuhnya.
.
.
.
"Ah soal itu tidak perlu kok" katanya membuat tanjirou dan nezuko melihatnya kaget.
.
.
.
"Sepertinya....tubuhku sudah pulih 100%" kata kyoujurou dengan senyum khas nya, sekarang ini dia bahkan bisa berdiri tanpa linglung sedikitpun, dan juga bekas luka memarnya sudah hilang sepenuhnya.
.
.
.
.
.
"KOK BISA!" Teriak mereka bertiga secara bersamaan.
.
.
.
"Rengoku-san tidak usah ikut teriak juga!" Titah tanjirou keheranan kepada yang punya tubuh.
.
.
.
"Yah habisnya ini pertama kali lukaku sembuh secepat ini!" Balas rengoku.
.
.
.
.
Nezuko terdiam dan berfikir sejenak, tapi karena perutnya sudah bergejolak minta dikasih makan, ia tunda dulu memikirkan kejadian ini dan mengajak dua orang ribut itu ke ruang makan.
.
.
.
.
.
.
.
Rumah kamado tidaklah begitu luas dan tidak terlalu kecil, singkatnya pas.
.
.
.
.
.
Meski bangunannya sudah tergolong tua, tetap terawat agar kokoh tidak tetiup angin.
.
.
.
.
.
Sekarang ketiga orang itu sedang makan-makan layaknya keluarga.
.
.
.
.
"Enak! Enak! Enak! Enak! Enak! Enak!" Kata khas kyoujurou yang tidak pernah berubah setiap kali dia makan.
.
.
.
.
Tanjirou dan nezuko tersenyum melihat orang disamping mereka makan dengan lahapnya.
.
.
.
.
Hari berganti malam. Awalnya kyoujurou berniat pamit namun kedua saudara itu ingin dia tinggal semalam. Tentu kyoujurou tidak bisa menolak.
.
.
.
Sesudah makan bersama. Kini mereka bertiga menonton tv tabung di ruang keluarga.
.
.
.
.
Kadang baik tanjirou maupun nezuko sama-sama tidak mau mengalah menonton acara pilihan mereka masing-masing.
.
.
.
Tanjirou anime dan nezuko drama korea.
.
.
.
"Ah kakak! Tadi itu lagi seru serunya!" Bentak nezuko mencoba meraih remote yang dipegang kakak laki-lakinya.
.
.
.
"Plastik kok dipuja" kata tanjirou sambil menahan muka nezuko yang siap menggigit seperti oni.
.
.
.
.
.
"Hahaha! Kalian memang saudara yang penuh semangat ya!" Puji kyoujurou.
.
.
.
.
"Oh iya"
Ditengah-tengah perebutan remote, nezuko ingat ada yang ingin dia katakan.
.
.
.
"Rengoku-san, aku ingin minta tolong" ucap nezuko menatap kedua pemilik mata orange itu.
.
.
.
"Hmm Ada apa?" Tanya kyoujurou.
.
.
.
Nezuko pun berjalan menuju pintu ruangan yang sedari tadi tidak pernah dibuka.
.
.
.
"Oi nezuko kau mau ngapain kesitu" tanya tanjirou mulai mengikuti arah nezuko.
.
.
.
Karena penasaran, kyoujurou juga berjalan membelakangi mereka.
.
.
.
.
Pintu di buka, Sekian lamanya tidak dikunjungi, membuat tempat itu menjadi istana sarang laba-laba.
.
.
.
"Wah berapa lama tempat ini tidak dibersihkan" batin tanjirou sambil menyingkapi jaring laba-laba di depannya.
.
.
.
.
.
Nezuko duduk jongkok dan membuka papan kayu yang berkamukflase dengan lantai.
.
.
.
.
"Itu"
.
.
.
.
Sebuah buku..
.
.
.
.
"Nezuko, kenapa kau mengeluarkan buku itu" tanya tanjirou serius namun tidak di tanggapi oleh adiknya.
.
.
.
Nezuko berjalan melewati tanjirou dan berhenti dihadapan kyoujurou.
.
.
.
"Rengoku-san, tolong terimalah!" Perintah nezuko sambil menyerahkan buku tua berlambang kobaran api.
.
.
.
.
"Nezuko! Buku itu tidak boleh diberikan sembarangan, kau tahu apa kata ayah kan!" Bentak tanjirou sambil mencegah buku tadi diberikan.
.
.
.
.
.
"Kakak! Ayah juga bilang, suatu saat serahkan buku ini kepada pemilik aslinya kan" balas nezuko membuat tanjirou kaget.
.
.
.
.
"Apa kau yakin?" Tanya sekali lagi tanjirou untuk memastikan pilihan adiknya.
.
.
.
Beberapa detik mereka bertatapan dan tanjirou menyerah mengiyakan.
.
.
.
"Rengoku-san tolong diambil" kali ini giliran tanjirou yang meminta.
.
.
.
Kyoujurou yang sedari tadi tak tahu apapun dibuat bingung.
.
.
.
.
.
"Etto. Sebenarnya ada apa sih" tanya kyoujurou dan secara tidak sengaja dia menerima buku itu.
.
.
.
.
.
Saat sensasi tangan dan sampul buku itu bertemu, menimbulkan pancaran sinar yang cukup terang...
.
.
.
"Tetnyata dia pemiliknya!....Bukalah rengoku-san" suruh tanjirou yang agak menutupi matanya karena silau.
.
.
.
"Baiklah" jawab kyoujurou dan membuka buku tersebut.
.
.
.
.
Blarrr..
.
.
Saat dibuka, muncul gelombang shockwave skala kecil yang langsung meniupkan sarang laba-laba disekitar.
.
.
.
.
Kyoujurou yang semula menutup mata karena shockwave tadi kini mencoba pelan-pelan membuka penglihatanya.
.
.
.
.
"Apa lagi ini!" Keluh kyoujurou.
.
.
.
Tanjirou dan nezuko tidak ada. Sekarang di hadapannya hanya ada ruang hampa berwarna putih.
.
.
.
.
"Yo anak api, akhirnya kita bertemu"
.
.
.
Mungkin kyoujurou sudah gila karena mendengar suara orang di tempat ini.
.
.
.
.
"Disini woi" lagi-lagi suara itu.
.
.
Menurut arah suaranya berasal dari buku yang dipegang kyoujurou.
.
.
.
.
"Wah buku ini bisa bicara!" Ucap kyoujurou kagum dengan mulut yang tak bisa di kantup.
.
.
.
"Tentu saja, jangan samakan aku dengan buku yang kau baca di duniamu ya!" Jelas si buku itu.
.
.
.
.
Kyoujurou menunjukan jempolnya tanda oke dan bertanya.
.
.
.
"Sekarang ini kita dimana?" Tanya kyoujurou pada si buku.
.
.
.
.
"Heh kau tidak tahu? Apa leluhurmu tidak bilang sesuatu?" Tanya si buku namun dibalas gelengan cepat remaja itu.
.
.
.
"Aku bahkan tidak tahu leluhurku siapa" batin kyoujurou.
.
.
.
.
"Dengar! Karena waktu di dunia ini sangat singkat, aku akan katakan tujuanmu kedepannya. Jadi dengarkan baik-baik" perintah si buku dengan serius.
.
.
.
.
Kyoujurou sangat mengerti situasinya dan dia beranggapan ini bukan hal remeh.
.
.
.
"Sekarang, era keemasan akan berubah menjadi era kegelapan. Tugasmu bersama yang lain adalah, mempertahankan kelangsungan hidup umat manusia supaya tidak punah selama era itu terjadi. Atau apa yang kalian punya akan menjadi milik mereka" jelas si buku yang membuat kyoujurou merinding.
.
.
.
.
"Mereka?" Tanya kyojurou memperjelas siapa yang menjadi musuh manusia.
.
.
.
"Ya..para iblis bumi, penduduk sesungguhnya planet yang kalian tinggali" jawab si buku yang membuat kyoujurou teringat monster yang menyerangnya.
.
.
.
.
"Ternyata mereka adalah iblis bumi" lirih kyoujurou, inginnya dia tidak mau percaya semua ini tapi...
.
.
.
"Apa kau siap melakukannya!" Tanya si buku.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kyoujurou memejamkan matanya, menentukan pilihan...
.
.
.
"Ini tugasku....jadi tak ada pilihan selain melakukannya kan!" Kata kyoujurou tegas tanpa rasa takut sedikitpun.
.
.
.
.
Jawaban keyakinan kyoujurou membuat si buku terdiam tanpa kata-kata dan tertawa cukup keras.
.
.
.
.
"HA HA HA HA HA HA, TERNYATA AKU MENEMUKAN PEMILIK YANG MENARIK!" Kata si buku nampak puas dengan kyoujurou.
.
.
.
.
Ruangan hampa itu pun mulai retak dan mengalami guncangan seperti gempa bumi.
.
.
.
Crack grrrr...
.
.
.
"Wah gempa!" Kyoujurou mencoba agar tidak terjatuh dan memegang buku itu erat-erat.
.
.
.
"Waktunya habis...kyoujurou, temuilah orang yang bernama kongou..mintalah cara mempelajari teknik pernapasan...saat ini dia ada di gunung kabut, penjelasan berikutnya tanyakan pada dia" kata si buku yang kemudian mulai memudar.
.
.
.
.
"Woi kau memudar woi!" Kyoujurou panik dan mengguncang guncangkan buku itu.
.
.
.
"Kita akan bertemu lagi nanti...yang jelas ingat kata-kata ku tadi. Sampai disini dulu ya pilar api" buku itu pun menghilang dan kyoujurou jatuh di dalam ruang hampa yang hancur..
.
.
.
.
.
To be continued
.
.
.

Rilis lebih cepat gan, gimana tentang chapter ini..vote jika kalian suka dan kasih komen juga kalau ada yang salah..
.
.
.
Sekian dulu ya...

DEMON SLAYER Hashira No Umarekawari Season 1 : Training ArcWhere stories live. Discover now