Chapter 7 - Lamaran Mas Dokter

4.9K 274 26
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah satu Minggu ini Shafira keluar dari rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah satu Minggu ini Shafira keluar dari rumah sakit. Kerja nya juga sudah dibatasi oleh sang ayah karena takut Shafira akan kembali sakit. Dan hal itu membuat gadis berusia 20 tahun menggerutu dan merasa benci terhadap Raffasya. Karena awal mula nya dari laki-laki itu.

Dan hari ini Shafira berangkat kembali ke kantor dengan keadaan benar-benar sudah fresh. Namun kali ini Shafira tidak menggunakan pakaian formal nya, dia merasa malas saja. Dengan polesan make-up sedikit.

Ketika Shafira datang di perusahaan nya, dia di sapa dengan baik dan ramah oleh para karyawan nya. Ada yang mengucapkan selamat datang, selamat bekerja kembali. Bahkan karyawan wanita banyak yang memberi Shafira bingkisan yang isinya makanan serta buah-buahan.

Dan hal itu berhasil membuat mood Shafira kembali. Karena kepedulian para karyawan yang menurutnya sangat lucu.

Kini Shafira sudah berada di dalam ruangan nya yang bernuansa sejuk itu. Dia memandangi berkas yang setiap hari nya semakin bertambah. Mungkin hari ini dia akan kembali lembur.

Namun saat melihat berkas yang begitu banyak nya, sepertinya sudah tersentuh oleh sekretaris nya. Karena hanya beberapa saja yang belum sekretaris nya cek. Sepertinya ini memang titah sang ayah kepada sekretaris untuk meringankan pekerjaan nya.

Shafira menghela nafasnya berat. Ayah dan bunda nya itu terlalu overprotektif. Padahal dirinya juga sudah sembuh.

"Selalu saja ayah ikut campur pekerjaan Fira. Padahal Fira juga sudah sehat," cebik Shafira kesal.

Tidak lama pintu ruangan nya terbuka. Menampilkan Vera dengan senyum lembut dan keceriaan nya.

"Shafira akhirnya lo kembali sehat dan kembali kerja. Gue kangen banget sama lo," ujar Vera seraya mendekati Shafira dan memeluknya.

"Gue juga sama Ver. Lo gak pernah jenguk gue ke rumah sakit," ucap Shafira sedih namun membuat Vera hanya terkikik geli.

"Semenjak Lo di rumah sakit, kan gue yang bantuin semuanya. Mulai dari meeting sampai pertemuan sama klien di luar," jelas Vera memberi pengertian kepada Shafira.

Belahan Jiwaku Bidadari SurgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang