Y

567 63 7
                                    

Lagi, untuk yang kesekian kalinya Kakashi berada di pemakaman. Dengan pandangan kosong ia berdiri. Kedua tangannya tersimpan apik di dalam saku. Helaian rambut yang melawan gravitasi bergerak saat diterpa semilir angin.

Terdengar langkah kaki lain yang kini mendekatinya. Sedikit melirikan mata ke kanan saat pria bersurai putih berdiri disana. Menggendong sebuah gulungan berwarna hijau dipunggung.

"Kau harus memutuskan secepatnya. Pernikahanmu dengan pilihan madam Shijimi adalah mutlak. Kita tidak mungkin menentang keinginan Daimyo Negara Api. Tsunade sudah memberi pengertian pada putri Daimyo Negara Air. Anak itupun tidak menolak saat melihat Yamato." Dia Jiraiya, dengan sikap dewasa seperti seorang ayah yang perhatian kepada anak laki-lakinya.

"Aku tau perasaanmu, tapi kau juga harus bangkit. Dunia itu sangat luas, tapi terkadang dunia itu sempit seperti daun kelor." Angin kembali berhembus, menggerakan surai beda warna dari keduanya.

"Aku sudah mengorek informasi dari Daimyo-sama. Sepertinya wanita itu memiliki keahlian dibidang medis juga, sama seperti Iza-chan." Jiraiya tak berhenti berucap.
"Madam Shijimi menyukainya karena dia merasa berhutang budi padanya. Dan ya... wanita itu yang menginginkanmu menjadi pasangannya." Jiraiya mendesah.
"Kau benar-benar sangat populer, aku iri padamu." Jiraiya terkekeh, diikuti Kakashi yang kini menyunggingkan salah satu sudut bibir yang berada dibalik masker.

"Bukankah hari ini kau harus menjemput Ara-chan dari penginapan? Jangan membuatnya menunggu. Setidaknya katakan perasaanmu yang sebenarnya pada dia bahwa kau masih mencintai kekasihmu."

Kekasih ya? Terdengar sangat indah ditelinganya saat Jiraiya menyebut Izayoi kekasihnya.
"Aku sudah mengatakan yang sebenarnya kemarin."

"Hm? Lalu?"

"Sepertinya dia tidak terpengaruh sama sekali."

"Apa kalian pernah bertemu sebelumnya?"

"Entahlah... Aku tidak mengingat begitu banyaknya wanita yang berteriak padaku."

"Ya, kau populer. Shikaku benar." Keduanya kembali terkekeh sampai akhirnya Kakashi memutuskan untuk meninggalkan Jiraiya yang masih berdiri didepan makam Izayoi.

Pria itu kembali menghela nafas, bergumam tidak jelas yang hanya bisa ia dengar sendiri.

* * *

Kakashi berjalan, dalam diam yang diikuti Ara mengekor dibelakang. Tak ada obrolan apapun diantara keduanya. Pikiran Kakashi justru tertuju pada sosok terakhir yang ia temui saat jiwa Flynn keluar dari tubuh Izayoi.

"AWASSSS!!!!"

BYURR!!

Pria itu, Hatake Kakashi, berdiri dengan mata terbelalak melihat penutup wajah yang tersingkap dari wajah Ara. Jantungnya berdetak 20 kali lipat hingga membuat kepalanya berdengung.

Niatan untuk mengantar calon istri yang diusung madam Shijimi tertahan. Semua karena Konohamaru yang sedang bermain dengan Udon dan Moegi tidak sengaja menyiramkan air ke arah mereka - Kakashi dan Ara.

Kakashi menarik Ara dengan cepat, dan tanpa sadar sudah berada dalam dekapannya. Tersadar lebih awal, Ara memilih menjauhkan badan dari dekapan Kakashi. Namun sayang, ujung kain penutup wajahnya tersangkut diantara kancing yang berada di rompi Kakashi, membuatnya terlepas dari kulit mulus yang selama ini tersembunyi.

"Gomennasai!" Konohamaru mendekat sambil membungkukan badan pada keduanya, diikuti Udon dan Moegi.

"Kami salah, maafkan kami."

Keduanya masih saling pandang, hingga wanita itu sadar ketika melihat Kakashi yang membelalakan mata melihatnya. Wanita yang dipanggil Ara-chan ini langsung memalingkan wajah, berlari menjauhi Kakashi dengan langkah panjang dari kaki jenjangnya.

ANOTHER BODY SEASON 2 [ F I N ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang